Rabu, 25 Maret 2015
- Mata kuliah : Parasitologi
- Dosen : Sulasmi,SKM,M.Kes
Giardia
Lamblia
§ Nia
Triani :
PO.71.4.221.13.2.035
§ Serly
Anggraeni :
PO.71.4.221.13.2.042
§ Sirma
Mangiri : PO.71.4.221.13.2.043
§ Al
Ikhsan Sake :
PO.71.4.221.13.2.003
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan keHadirat Tuhan Yang MahaEsa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalahini dengan baik dan tepatpada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Giardia Lamblia.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh Karen aitu, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini.Oleh Karen aitu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapa tmembangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Makassar, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......... i
Daftar isi ......... ii
BAB IPENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.
Latar
belakang ......... 1
B.
Tujuan ......... 1
BAB IIPEMBAHASAN........................................................................................... 2
1.
Sejarah ......... 2
2.
Penyebaran ......... 2
3.
Taksonomi ......... 2
4.
Morfologi ......... 3
5.
Habitat ......... 4
6.
Siklus
hidup ......... 4
7.
Penyebab
penyakit......................................................................................... 5
8.
Pencegahan
penyakit...................................................................................... 5
BAB IIIPENUTUP ......... 7
A.
Saran ......... 7
B.
Kesimpulan ......... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab
infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali
oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain
dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis.
Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula
menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia
dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara berkembang yang
beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding
dewasa. Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama
kehidupannya. Infeksi oleh parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang
sering sehingga sebagian orang melihat Giardia lamblia sebagai flora normal
pada individu yang tinggal di negara berkembang.
B.
Tujuan
1. Mahasiswa
dapat mengetahui Sejarah, Penyebaran, Toksonomi, Morfologi, Habitat, Siklus
Hidup, Penyebab Penyakit, Pencegahan Penyakit G. Lamblia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Parasit ini di temukan oleh Antoni Van leuwenhoek (1681), sebagai
mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan flagellata ini pertama
kali di kenal serta dibahas oleh lambl (1859), dan diberinama “intestinalis“.
Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lambia, untuk
menghormati Prof. A. Giard dari Paris dan Dr. Lambl dari Prague.
Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies
dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di
sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengandistribusi
geografik bersifat kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim
panas dari pada di daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di
Indonesia.
2.
Penyebaran
G.lamblia adalah parasit yang tersebar kosmopolit
dan lebih sering ditemukan di daerah beriklim panas daripada di daerah beriklim
dingin. Parasit ini juga ditemukan di Indonesia.
3.
Taksonomi
Kingdom
: Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum
: Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class
: Zoomastigophora
Order
: Diplomonadida
Family
: Hexamitidae
Genus
: Giardia
Species
: lamblia
Gambar 1:
Parasit G. Lamblia
4.
Morfologi
Bentuk kista memiliki ciri-ciri :
Berbentuk oval
- Ukuran panjang 8-18 μm dan
lebar 7-10 μm.
- Letak kariosom lebih
eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit.
- Pada kista yang telah matur
terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula ditemukan
longitudinal fibers.
Bentik trofozoit memiliki
ciri-ciri
- Trofozoit berukuran panjang
9-20 μm, lebar 5-15 μm.
- Berbentuk oval hingga ada
yang berbentuk buah pear atau bentuk hati.
- Memiliki sucking disc
pada ujung anteriornya, yaitu area konkaf yang menutupi setengah dari
permukaan ventral.
- Dua buah nuclei yang
terletak simetris bilateral. Nuklei tersebut mengandung sedikit kromatin
perifer namun memiliki kariosom besar yang berada di tengah. Sebuah axostyle,
terdiri dari 2 axonema yang membagi dua tubuhnya. Dua buah median bodies
(parabasal bodies), diduga memiliki peranan dalam proses metabolisme.
Empat flagella yang terletak di lateral, 2 lateral di ventral, dan 2
terletak di kaudal.
5.
Habitat
G.lamblia ditemukan di
tanah, air makanan,atau permukaan yang telah terkontaminasi tinja dari manusia
yang terinfeksi atau hewan. G.lamblia bisa berasal dari air yang
terkontaminasi yang meliputi air yang tidak direbus, disaring, atau didesinfeksi
dengan bahan kimia.
6.
Siklus hidup
Dalam silkus
hidupnya, G. Lamblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium trofozoit yang dapat
hidup bebas di dalam usus halus manusia dan kista stadium infektif yang keluar
ke lingkungan melalui feses manusia. Tertelannya kista dari air minum dan
makanan yang terkontaminasi atau dapat juga melalui kontak individu merupakan
awal dari infeksi. Setelah melewati gaster, kista menuju usus halus.
Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu multiplikasi terjadi melalui
pembelahan biner dengan interval kurang lebih 8 jam. Trofozoit menempel pada
mukosa duodenum dengan menggunakan sucking disc yang dimilikinya. Enkistasi
terjadi saat trofozoit masuk ke usus besar. Stadium trofozoit dan kista dapat
ditemukan pada feses penderita giardiasis. Kedua hal tersebur dapat dijadikan
alat untuk mendiagnosis penyakit giardiasis. Di luar tubuh manusia, G. Lamblia
lebih tahan dalam bentuk kista dan dalam lingkungan
lembab dapat bertahan sampai 3 bulan.
lembab dapat bertahan sampai 3 bulan.
Gambar 2: SiklusHidup G. Lamblia
7.
Penyebab Penyakit
Giardiasis adalah infeksi usus
halus yang di sebabkan oleh parasit Giardia Lamblia . Giardiasis terjadi di
seluruh dunia dan merupakan penyebab infeksi parasit khusus yang terjadi di
Amerika.
Kebanyakan orang mendapatkan
infeksi akibat minum air yang terkontaminasi, tetapi penularan dari orang ke
orang juga dapat terjadi, yaitu melalui kista yang keluar dari tinja. Penularan
langsung terjadi di antara anak-anak atau mitra seksual (terutama pada pria
homo seks).
8.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu :
1.
Mengkonsumsi air minum yang
bersih yang telah menjalani pemanasan sampai 50° sehingga dapat menginaktifkan
kista.
2.
Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan
sangat diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.
3.
Melindungi tempat persediaan air
dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).
4.
Memasyarakatkan kebersihan individu (cuci tangan).
5.
Penyediaan makanan yang bersih
dan baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia adalah hospes alamiah Giardia Lamblia,
selanjutnya spesies dan morfologi yang sama di temukan pada berbagai hewan,
penyakit yang disebabkannya disebut
Giardiasis, Lamblias.
G.Lamblia ditemukan di tanah, air, makanan, atau
permukaan yang telah terkontaminasi tinja dari manusia yang terinfeksi atau
hewan.
B.
Saran
Setelah mengetahui habitat G.Lamblia kita di tuntut
untuk mencegah masuknya parasite G. Lamblia dalam tubuh dengan cara menjaga
sanitasi lingkungan yang baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Parasitologi Giardia Lamblia
Written on 12.10.00 by Unknown
- Mata kuliah : Parasitologi
- Dosen : Sulasmi,SKM,M.Kes
Giardia
Lamblia
§ Nia
Triani :
PO.71.4.221.13.2.035
§ Serly
Anggraeni :
PO.71.4.221.13.2.042
§ Sirma
Mangiri : PO.71.4.221.13.2.043
§ Al
Ikhsan Sake :
PO.71.4.221.13.2.003
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan keHadirat Tuhan Yang MahaEsa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalahini dengan baik dan tepatpada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Giardia Lamblia.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh Karen aitu, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini.Oleh Karen aitu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapa tmembangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Makassar, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......... i
Daftar isi ......... ii
BAB IPENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.
Latar
belakang ......... 1
B.
Tujuan ......... 1
BAB IIPEMBAHASAN........................................................................................... 2
1.
Sejarah ......... 2
2.
Penyebaran ......... 2
3.
Taksonomi ......... 2
4.
Morfologi ......... 3
5.
Habitat ......... 4
6.
Siklus
hidup ......... 4
7.
Penyebab
penyakit......................................................................................... 5
8.
Pencegahan
penyakit...................................................................................... 5
BAB IIIPENUTUP ......... 7
A.
Saran ......... 7
B.
Kesimpulan ......... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab
infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali
oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain
dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis.
Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula
menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia
dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara berkembang yang
beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding
dewasa. Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama
kehidupannya. Infeksi oleh parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang
sering sehingga sebagian orang melihat Giardia lamblia sebagai flora normal
pada individu yang tinggal di negara berkembang.
B.
Tujuan
1. Mahasiswa
dapat mengetahui Sejarah, Penyebaran, Toksonomi, Morfologi, Habitat, Siklus
Hidup, Penyebab Penyakit, Pencegahan Penyakit G. Lamblia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Parasit ini di temukan oleh Antoni Van leuwenhoek (1681), sebagai
mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan flagellata ini pertama
kali di kenal serta dibahas oleh lambl (1859), dan diberinama “intestinalis“.
Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lambia, untuk
menghormati Prof. A. Giard dari Paris dan Dr. Lambl dari Prague.
Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies
dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di
sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengandistribusi
geografik bersifat kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim
panas dari pada di daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di
Indonesia.
2.
Penyebaran
G.lamblia adalah parasit yang tersebar kosmopolit
dan lebih sering ditemukan di daerah beriklim panas daripada di daerah beriklim
dingin. Parasit ini juga ditemukan di Indonesia.
3.
Taksonomi
Kingdom
: Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum
: Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class
: Zoomastigophora
Order
: Diplomonadida
Family
: Hexamitidae
Genus
: Giardia
Species
: lamblia
Gambar 1:
Parasit G. Lamblia
4.
Morfologi
Bentuk kista memiliki ciri-ciri :
Berbentuk oval
- Ukuran panjang 8-18 μm dan
lebar 7-10 μm.
- Letak kariosom lebih
eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit.
- Pada kista yang telah matur
terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula ditemukan
longitudinal fibers.
Bentik trofozoit memiliki
ciri-ciri
- Trofozoit berukuran panjang
9-20 μm, lebar 5-15 μm.
- Berbentuk oval hingga ada
yang berbentuk buah pear atau bentuk hati.
- Memiliki sucking disc
pada ujung anteriornya, yaitu area konkaf yang menutupi setengah dari
permukaan ventral.
- Dua buah nuclei yang
terletak simetris bilateral. Nuklei tersebut mengandung sedikit kromatin
perifer namun memiliki kariosom besar yang berada di tengah. Sebuah axostyle,
terdiri dari 2 axonema yang membagi dua tubuhnya. Dua buah median bodies
(parabasal bodies), diduga memiliki peranan dalam proses metabolisme.
Empat flagella yang terletak di lateral, 2 lateral di ventral, dan 2
terletak di kaudal.
5.
Habitat
G.lamblia ditemukan di
tanah, air makanan,atau permukaan yang telah terkontaminasi tinja dari manusia
yang terinfeksi atau hewan. G.lamblia bisa berasal dari air yang
terkontaminasi yang meliputi air yang tidak direbus, disaring, atau didesinfeksi
dengan bahan kimia.
6.
Siklus hidup
Dalam silkus
hidupnya, G. Lamblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium trofozoit yang dapat
hidup bebas di dalam usus halus manusia dan kista stadium infektif yang keluar
ke lingkungan melalui feses manusia. Tertelannya kista dari air minum dan
makanan yang terkontaminasi atau dapat juga melalui kontak individu merupakan
awal dari infeksi. Setelah melewati gaster, kista menuju usus halus.
Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu multiplikasi terjadi melalui
pembelahan biner dengan interval kurang lebih 8 jam. Trofozoit menempel pada
mukosa duodenum dengan menggunakan sucking disc yang dimilikinya. Enkistasi
terjadi saat trofozoit masuk ke usus besar. Stadium trofozoit dan kista dapat
ditemukan pada feses penderita giardiasis. Kedua hal tersebur dapat dijadikan
alat untuk mendiagnosis penyakit giardiasis. Di luar tubuh manusia, G. Lamblia
lebih tahan dalam bentuk kista dan dalam lingkungan
lembab dapat bertahan sampai 3 bulan.
lembab dapat bertahan sampai 3 bulan.
Gambar 2: SiklusHidup G. Lamblia
7.
Penyebab Penyakit
Giardiasis adalah infeksi usus
halus yang di sebabkan oleh parasit Giardia Lamblia . Giardiasis terjadi di
seluruh dunia dan merupakan penyebab infeksi parasit khusus yang terjadi di
Amerika.
Kebanyakan orang mendapatkan
infeksi akibat minum air yang terkontaminasi, tetapi penularan dari orang ke
orang juga dapat terjadi, yaitu melalui kista yang keluar dari tinja. Penularan
langsung terjadi di antara anak-anak atau mitra seksual (terutama pada pria
homo seks).
8.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu :
1.
Mengkonsumsi air minum yang
bersih yang telah menjalani pemanasan sampai 50° sehingga dapat menginaktifkan
kista.
2.
Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan
sangat diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.
3.
Melindungi tempat persediaan air
dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).
4.
Memasyarakatkan kebersihan individu (cuci tangan).
5.
Penyediaan makanan yang bersih
dan baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia adalah hospes alamiah Giardia Lamblia,
selanjutnya spesies dan morfologi yang sama di temukan pada berbagai hewan,
penyakit yang disebabkannya disebut
Giardiasis, Lamblias.
G.Lamblia ditemukan di tanah, air, makanan, atau
permukaan yang telah terkontaminasi tinja dari manusia yang terinfeksi atau
hewan.
B.
Saran
Setelah mengetahui habitat G.Lamblia kita di tuntut
untuk mencegah masuknya parasite G. Lamblia dalam tubuh dengan cara menjaga
sanitasi lingkungan yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar