Rabu, 25 Maret 2015

Makalah LEISHMANIA TROPICA

MATA KULIAH                   :   PARASITOLOGI
DOSEN                                  :   SULASMI, SKM.,M.Kes

MAKALAH
LEISHMANIA TROPICA




DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13
                                     ANDI NURUL HILAL                    PO714221132032
                                      NASRI ANTI                                   PO714221132033
                                      JERICKO CHRISTIANO R            PO714221132023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.IV
2014
KATA PENGANTAR
          Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah parasitologi yang berjudul “LeismaniaTropica” ini.
            Makalah parasitologi ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Politeknik Kesehatan Makassar, jurusan Kesehatan Lingkungan. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.


                                                                                    Makassar,     Maret 2014

                                                                                                Penulis



  


DAFTAR ISI

SAMPUL                                                                                                          ......... 1
KATA PENGANTAR                                                                                      ......... 2
DAFTAR ISI                                                                                                    ......... 3
BAB I Pendahuluan
A.    Latar belakang                                                                                       ......... 4
B.     Rumusan masalah........................................................................................... 4
C.     Tujuan                                                                                                    ......... 5
BAB II Pembahasan
A.    Sejarah                                                                                                   ......... 6
B.     Penyebaran                                                                                            ......... 7
C.     Taksonomi                                                                                             ......... 8
D.    Morfologi                                                                                               ......... 8
E.     Siklus hidup                                                                                           ......... 9
F.      Penyebab penyakit......................................................................................... 9
G.    Pencegahan                                                                                            ......... 12
BAB III Penutup
A.    Kesimpulan                                                                                            ......... 13
B.     Saran                                                                                                      ......... 13
Daftar Pustaka                                                                                                   ......... 14





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Semakin berkembangnya IPTEK juga berpengaruh terhadap penemuan-penemuan para ahli dan peneliti tentang berbagai jenis makhluk hidup dari makhluk hidup uniseluler sampai yang multiseluler. Makhluk hidup tersebut tidak dikelompokkan dalam satu kingdom melainkan dikelompokkan ke dalam beberapa kingdom sesuai dengan ciri-cirinya masing-masing.
Selain penemuan-penemuan makhluk hidup dan pengelompokkannya itu, juga ditemukan beberapa keuntungan dan kerugian dari makhluk hidup yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit, dan ada makhluk hidup yang tidak menyebabkan penyakit.
Hal tersebut seharusnya dapat dipelajari dapat dipelajari untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada. Salah satunya spesies Leishmaniadan Trypanosoma. Pada genus Leishmania, hanya ada 3 spesies yang penting bagi manusia, yaitu :
1.      Leishmaniadonovaniyang menyebabkan leishmaniasisviserlatau kala azar.
2.      Leishmaniatripicayang menyebabkan leishmaniasiskulit atau oriental sore.
3.      Leishmaniabrazieliensisyang menyebabkan leishmaniasismukokutis atau espundia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah dari LeishmaniaTropica ?
2.      Bagaimana penyebaran dari LeishmaniaTropica ?
3.      Bagaimana taxonomi dari LeishmaniaTropica ?
4.      Bagaimana marfologi dari LeishmaniaTropica ?
5.      Bagaimana habitat dari LeishmaniaTropica ?
6.      Bagaimana siklus hidup dari LeishmaniaTropica ?
7.      Bagaimana penyebab penyakit Leishmaniasis ?
8.      Bagaimana pencegahan dari penyakit akibat LeishmaniaTropica?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui sejarah dari LeishmaniaTropica ?
2.      Untuk mengetahui taxonomi dari LeishmaniaTropica ?
3.      Untuk mengetahui penyebaran dari LeishmaniaTropica ?
4.      Untuk mengetahui marfologi dari LeishmaniaTropica ?
5.      Untuk mengetahui habitat dari LeishmaniaTropica ?
6.      Untuk mengetahui siklus hidup dari LeishmaniaTropica ?
7.      Untuk mengetahui penyebab penyakit dari LeishmaniaTropica ?
8.      Untuk mengetahui pencegahan dari LeishmaniaTropica ?

  

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah LeishmaniaTropica.
Leishmaniatropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus (hewan pengeret). Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut Leishmaniasis kulit. Leishmaniatropicabersel tunggal trypanosome parasit yang bertanggung jawab untuk kulit menyebabkan Leishmaniasis. Leishmaniasisditemukan disekitar 88 negara di seluruh dunia. Deskripsi pertama tentang parasit ini dilakukan oleh Boroshy (1898) dan Wright (1903). Pemberian nama Leishmaniatropica dilakukan oleh Luke (1906). Sinonimnya  adalah Helcosomatropica, Herpetomonastropica, Herpetomonasfuruncolosa.

Gambar 1.1 Parasit Leismania tropica



B.     Penyebaran
Penyebaran dari parasit ini hampir sama dengan Leishmaniadonovani, hanya saja dilaporkan bahwa tidak ditemukan satu daerah yang sama kedua parasit ini secara bersamaan.
Eropa : sepanjang pantai mediterania.
Afrika : Barat, Sudan, Tunisia, Ethiopia.
Asia : Asia Tengah, India, Israel, Turki dan lain-lain.
Amerika tengan dan selatan.
Parasit Leishmania ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. 7-10 hari setelah lalat pasir menggigit penderita Leishmaniasis, parasit yang ada pada lalat pasir dapat ditularkan keorang yang digigit oleh lalat pasir tersebut. Setelah masuk kedalam tubuh penderita, parasit ini menginfeksi sel darah putih dan mengalami inkubasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum meninggalkan gejala.

Gambar 1.2 lalat pasir

C.    Taxonomi
Kingdom                           :           protista
Subkingdom                      :           Protozoa
Phylum                              :           Sarcomastigophora
Subphylum                        :           Mastigophora
Class                                  :           Zoomastigophora
Order                                 :           Kinetplastida
Family                               :           Trypanosomatidae
Genus                                :           Leishmania
Species                              :           Tropica

D.    Marfologi
Leishmaniatropicaberbentuk oval, berdiameter 2 mikron atau dengan ukuran 3x4 2 mikron, tidak mempunyai flagella, terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas. Bila organism tersebut diwarnai dengan Giemsa atau Wright, maka nucleus dan kinetoplas akan berwarna merah, sedang sitoplasma akan berwarna biru. Stadium leishmania hanya terdapat didalam tubuh tuan rumah (manusia), leishmania hidup intra seluler dan berkembang biak dengan membelah diri.
Marfologi parasit ini cara mengifeksinya sama yaitu pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (re) sebagai stadium amastigot. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, sehingga sel itu pecah
Stadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan kilenjar limfe visceral. Dilambungphlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke proboscis. Infeksi terjadi dengan tusukan lalat phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melalui prombosisnya kedalam badan manusia.

E.     Siklus Hidup
1.      Sandfly menggigit kulit manusia dan menginfeksikan fase promastigote pada protozoa ke dalam minang.
2.      Macrophage akan memphagositositpromastigote.
3.      Didalam Macrohage, promastogote akan berkembang menjadi Amastigote.
4.      Amastigote terus memperbanyak diri didalam sehingga macrophage pecah dan terjadinya penyebaran pada macrophage lain.
5.      (Fase pada Sandfly) sandfly menggigit manusia yang terinfeksi, tahap amastogote di manusia.
6.      Berkembang biak dan bertambah banyak diusus lalat pasir.
7.      Amastigote kemudian akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu tahap promastigote di dalam midgut.
8.      Dari midgut akan masuk menuju kelenjar ludah sandfly.
Siklus hidup Leishmaniatropicaidentik dengan parasit terkait lainnya dari genus yang sama dan meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote.  Paris lalat menyuntikkan tahap infektif promastigote. Tahap promastigote dianggap bagian dari tahap infeksi, dimana lalat pasir menginfeksi host dengan parasit melalui makan, amastigote ini merupakan bagian dari jaringan tahap dimana parasit mengubah setelah ditelan oleh makrofag seorang.

F.     Penyebab Penyakit.
lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan, seperti anjing atau tikus. Jarang infeksi menyebar di dalam transfuse darah, melalui suntikan dengan jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui hubungan seks.
Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India, afrika (terutama kali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum tulang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika, meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi diantara personil militer amerika serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.
Penyebab leishmaniasis adalah protozoa leishmaniasis. Penyakit ini disebarkan oleh lalat pasir yang terinfeksi, yaitu dengan menggigit manusia atau hewan, misalnya anjing atau hewan pengerat. Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar melalui transfuse darah, jarum suntik yang sebelumnya dipakai oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke bayinya saat dilahirkan, atau melalui hubungan seksual. Hospes definitifnya adalah  manusia dan hodpesreservoarnya adalah anjing. Dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia. Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya.

G.    Pencegahan
Metode terbaik adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh vector. Orang yang melaukan perjalanan jauh di daerah endemic harus mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan anti serangga. Kelambu dan pintu dan jendela pada ruma harus dimaksimalkan. Jaring harus sangat baik untuk menjadi efektif sebagai lalat pasir sekitar satu ukuran sepertiga dari nyamuk.
Upaya pencegahan berbeda dari satu tempat ke tempat lain, tergantung kepada kebiasaan dari hospes mamalia dan bionomic vector phlebotomine. Begitu kebiasaan hospes ini diketahui, maka langkah pencegahan yang tetap dapat dilakukan yang meliputi :
1.      Lakukan deteksi kasus secara dini untuk semua bentuk leishmaniasis dan merupakan salah satu cara penanggulangan terpenting untuk mencegah lesi selaput lender memburuk, di belahan bumi bagian barat dan menengah, bentuk “recidivans” dibelahan bumi bagian timur, pada situasi dimana reservoir penyakit terutama atau hanya manusia.
2.      Gunakan insektisida yang mempunyai dampak residual secara rutin. Lalat pasir phlebotomine mempunyai jarak terbang yang relative pendek dan sangat rentan untuk ditanggulangi dengan penyemprotan secara sistematis menggunakan insektisida yang bersifat residual. Penyemprotan harus meliputi bagian dalam dan bagian luar pintu dan lubang anginnya jika penularan terjadi di pemukiman. Tempat-tempat lain di belahan bumi bagian timur yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya lalat pasir seperti dinding/tembok batu, kadang hewan dan tumpukan sampah harus juga disemprot. Menghalangi (menapis) vector dengan menggunakan kelambu dengan 10-12 lubang tiap cm2 atau 25-30 lubang per inci persegi. Dengan ukuran lubang tidak lebih dari 0,89 mm atau 0,035 inci. Saat ini sedang dilakukan uji coba kelambu yang direndam dengan insektisida.
3.      Bersihkan timbunan sampah dan sarang lain untuk phlebotomines di Belahan Bumi bagian Timur.
4.      Musnahkan binatang sejenis tikus dan hancurkan lubang serta sarang mereka dengan cara menggalinya dalam-dalam. Di daerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap anjing.
5.      Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari datang kedaerah yang dihuni oleh lalat pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus datang ketempat tersebut gunakan pelindung yang memadai serta gunakan repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.
6.      Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.
Kemitraan antara WHO, lembaga-lembaga riset di wilayah ini dan industry farmasi telah membantu dalam pembuatan alat baru untuk diagnose dini (‘rk39) dan (miltefosine) yang aman dan paromomycin yang dapat diinjeksi. WHO telah memberikan dukungannya untuk membangun komitmen politik yang menghasilkan penandatanganan MOU guna meningkatkan kerjasama antara Negara-negara endemic dan telah melanjutkan melibatkan pimpinan politik demi kelanjutan komitmen politik. WHO telah mendirikan Kelopok Penasehat Teknis Regional(KPTR) untuk memberikan bimbingan teknis terhadap pemberantasan kala azar. WHO menyiapkan rencana strategis regional dan membantu Negara-negara dalam penyusunan rencana tersebut untuk pelaksanaan dan menuangkan rencana tersebut kedalam dokumen-dokume proyek.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Leishmaniatropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus(hewan pengerat). Marfologi parasit ini cara infeksinya yaitu pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah, yaitu dalam sel Retikulo-Endotel(RE) sebagai stadium amastigot.
2.      Parasit ini berkembangbiak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Siklus hidup leishmaniatropica adalah indentik dengan parasit terkait lainnya dari genus yang sama dan meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote.
3.      Metode pencegahan terbaik adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh vector. Orang yang melakukan perjalanan jauh di daerah endemic harus mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan anti serangga.

B.     Saran
Untuk mencegah kontak dengan vector penyakit (lalat pasir) yang menyebarkan parasit tersebut, dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Gunakan penolak serangga (repellent) yang mengandung DEET (doethytoluamide) pada kulit.
2.      Gunakan insektisida (misalnya permethry) pada kasa serangga, kelambu, dan pakaian.
3.      Gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki, untuk meminimalkan bagian kulit yang terpapar.





DAFTAR PUSTAKA

Safar, Rosdiana.2010.Parasitologi Kedokteran.Bandung.Yrama Widya.
KS,Warren.1993.Immunology and molecular Biology of Parasitic Infections (third edition).Boston.Blackwell Scientific Publications.
Syariffauzi.wordpress.com/2009/03/04/protozoa/
Sitiastarilaadji.m.yahoo.co.id.blogspot.com
http://www.mercmanuals.com/home/infections/parasitic_infections/leishmaniasis.html
http://www.cdc.gov/parasites/leishmaniasis/prevent.html


0 komentar:

Makalah LEISHMANIA TROPICA

Written on 13.41.00 by Unknown

MATA KULIAH                   :   PARASITOLOGI
DOSEN                                  :   SULASMI, SKM.,M.Kes

MAKALAH
LEISHMANIA TROPICA




DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13
                                     ANDI NURUL HILAL                    PO714221132032
                                      NASRI ANTI                                   PO714221132033
                                      JERICKO CHRISTIANO R            PO714221132023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.IV
2014
KATA PENGANTAR
          Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah parasitologi yang berjudul “LeismaniaTropica” ini.
            Makalah parasitologi ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Politeknik Kesehatan Makassar, jurusan Kesehatan Lingkungan. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.


                                                                                    Makassar,     Maret 2014

                                                                                                Penulis



  


DAFTAR ISI

SAMPUL                                                                                                          ......... 1
KATA PENGANTAR                                                                                      ......... 2
DAFTAR ISI                                                                                                    ......... 3
BAB I Pendahuluan
A.    Latar belakang                                                                                       ......... 4
B.     Rumusan masalah........................................................................................... 4
C.     Tujuan                                                                                                    ......... 5
BAB II Pembahasan
A.    Sejarah                                                                                                   ......... 6
B.     Penyebaran                                                                                            ......... 7
C.     Taksonomi                                                                                             ......... 8
D.    Morfologi                                                                                               ......... 8
E.     Siklus hidup                                                                                           ......... 9
F.      Penyebab penyakit......................................................................................... 9
G.    Pencegahan                                                                                            ......... 12
BAB III Penutup
A.    Kesimpulan                                                                                            ......... 13
B.     Saran                                                                                                      ......... 13
Daftar Pustaka                                                                                                   ......... 14





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Semakin berkembangnya IPTEK juga berpengaruh terhadap penemuan-penemuan para ahli dan peneliti tentang berbagai jenis makhluk hidup dari makhluk hidup uniseluler sampai yang multiseluler. Makhluk hidup tersebut tidak dikelompokkan dalam satu kingdom melainkan dikelompokkan ke dalam beberapa kingdom sesuai dengan ciri-cirinya masing-masing.
Selain penemuan-penemuan makhluk hidup dan pengelompokkannya itu, juga ditemukan beberapa keuntungan dan kerugian dari makhluk hidup yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit, dan ada makhluk hidup yang tidak menyebabkan penyakit.
Hal tersebut seharusnya dapat dipelajari dapat dipelajari untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada. Salah satunya spesies Leishmaniadan Trypanosoma. Pada genus Leishmania, hanya ada 3 spesies yang penting bagi manusia, yaitu :
1.      Leishmaniadonovaniyang menyebabkan leishmaniasisviserlatau kala azar.
2.      Leishmaniatripicayang menyebabkan leishmaniasiskulit atau oriental sore.
3.      Leishmaniabrazieliensisyang menyebabkan leishmaniasismukokutis atau espundia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah dari LeishmaniaTropica ?
2.      Bagaimana penyebaran dari LeishmaniaTropica ?
3.      Bagaimana taxonomi dari LeishmaniaTropica ?
4.      Bagaimana marfologi dari LeishmaniaTropica ?
5.      Bagaimana habitat dari LeishmaniaTropica ?
6.      Bagaimana siklus hidup dari LeishmaniaTropica ?
7.      Bagaimana penyebab penyakit Leishmaniasis ?
8.      Bagaimana pencegahan dari penyakit akibat LeishmaniaTropica?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui sejarah dari LeishmaniaTropica ?
2.      Untuk mengetahui taxonomi dari LeishmaniaTropica ?
3.      Untuk mengetahui penyebaran dari LeishmaniaTropica ?
4.      Untuk mengetahui marfologi dari LeishmaniaTropica ?
5.      Untuk mengetahui habitat dari LeishmaniaTropica ?
6.      Untuk mengetahui siklus hidup dari LeishmaniaTropica ?
7.      Untuk mengetahui penyebab penyakit dari LeishmaniaTropica ?
8.      Untuk mengetahui pencegahan dari LeishmaniaTropica ?

  

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah LeishmaniaTropica.
Leishmaniatropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus (hewan pengeret). Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut Leishmaniasis kulit. Leishmaniatropicabersel tunggal trypanosome parasit yang bertanggung jawab untuk kulit menyebabkan Leishmaniasis. Leishmaniasisditemukan disekitar 88 negara di seluruh dunia. Deskripsi pertama tentang parasit ini dilakukan oleh Boroshy (1898) dan Wright (1903). Pemberian nama Leishmaniatropica dilakukan oleh Luke (1906). Sinonimnya  adalah Helcosomatropica, Herpetomonastropica, Herpetomonasfuruncolosa.

Gambar 1.1 Parasit Leismania tropica



B.     Penyebaran
Penyebaran dari parasit ini hampir sama dengan Leishmaniadonovani, hanya saja dilaporkan bahwa tidak ditemukan satu daerah yang sama kedua parasit ini secara bersamaan.
Eropa : sepanjang pantai mediterania.
Afrika : Barat, Sudan, Tunisia, Ethiopia.
Asia : Asia Tengah, India, Israel, Turki dan lain-lain.
Amerika tengan dan selatan.
Parasit Leishmania ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. 7-10 hari setelah lalat pasir menggigit penderita Leishmaniasis, parasit yang ada pada lalat pasir dapat ditularkan keorang yang digigit oleh lalat pasir tersebut. Setelah masuk kedalam tubuh penderita, parasit ini menginfeksi sel darah putih dan mengalami inkubasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum meninggalkan gejala.

Gambar 1.2 lalat pasir

C.    Taxonomi
Kingdom                           :           protista
Subkingdom                      :           Protozoa
Phylum                              :           Sarcomastigophora
Subphylum                        :           Mastigophora
Class                                  :           Zoomastigophora
Order                                 :           Kinetplastida
Family                               :           Trypanosomatidae
Genus                                :           Leishmania
Species                              :           Tropica

D.    Marfologi
Leishmaniatropicaberbentuk oval, berdiameter 2 mikron atau dengan ukuran 3x4 2 mikron, tidak mempunyai flagella, terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas. Bila organism tersebut diwarnai dengan Giemsa atau Wright, maka nucleus dan kinetoplas akan berwarna merah, sedang sitoplasma akan berwarna biru. Stadium leishmania hanya terdapat didalam tubuh tuan rumah (manusia), leishmania hidup intra seluler dan berkembang biak dengan membelah diri.
Marfologi parasit ini cara mengifeksinya sama yaitu pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (re) sebagai stadium amastigot. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, sehingga sel itu pecah
Stadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan kilenjar limfe visceral. Dilambungphlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke proboscis. Infeksi terjadi dengan tusukan lalat phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melalui prombosisnya kedalam badan manusia.

E.     Siklus Hidup
1.      Sandfly menggigit kulit manusia dan menginfeksikan fase promastigote pada protozoa ke dalam minang.
2.      Macrophage akan memphagositositpromastigote.
3.      Didalam Macrohage, promastogote akan berkembang menjadi Amastigote.
4.      Amastigote terus memperbanyak diri didalam sehingga macrophage pecah dan terjadinya penyebaran pada macrophage lain.
5.      (Fase pada Sandfly) sandfly menggigit manusia yang terinfeksi, tahap amastogote di manusia.
6.      Berkembang biak dan bertambah banyak diusus lalat pasir.
7.      Amastigote kemudian akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu tahap promastigote di dalam midgut.
8.      Dari midgut akan masuk menuju kelenjar ludah sandfly.
Siklus hidup Leishmaniatropicaidentik dengan parasit terkait lainnya dari genus yang sama dan meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote.  Paris lalat menyuntikkan tahap infektif promastigote. Tahap promastigote dianggap bagian dari tahap infeksi, dimana lalat pasir menginfeksi host dengan parasit melalui makan, amastigote ini merupakan bagian dari jaringan tahap dimana parasit mengubah setelah ditelan oleh makrofag seorang.

F.     Penyebab Penyakit.
lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan, seperti anjing atau tikus. Jarang infeksi menyebar di dalam transfuse darah, melalui suntikan dengan jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui hubungan seks.
Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India, afrika (terutama kali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum tulang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika, meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi diantara personil militer amerika serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.
Penyebab leishmaniasis adalah protozoa leishmaniasis. Penyakit ini disebarkan oleh lalat pasir yang terinfeksi, yaitu dengan menggigit manusia atau hewan, misalnya anjing atau hewan pengerat. Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar melalui transfuse darah, jarum suntik yang sebelumnya dipakai oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke bayinya saat dilahirkan, atau melalui hubungan seksual. Hospes definitifnya adalah  manusia dan hodpesreservoarnya adalah anjing. Dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia. Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya.

G.    Pencegahan
Metode terbaik adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh vector. Orang yang melaukan perjalanan jauh di daerah endemic harus mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan anti serangga. Kelambu dan pintu dan jendela pada ruma harus dimaksimalkan. Jaring harus sangat baik untuk menjadi efektif sebagai lalat pasir sekitar satu ukuran sepertiga dari nyamuk.
Upaya pencegahan berbeda dari satu tempat ke tempat lain, tergantung kepada kebiasaan dari hospes mamalia dan bionomic vector phlebotomine. Begitu kebiasaan hospes ini diketahui, maka langkah pencegahan yang tetap dapat dilakukan yang meliputi :
1.      Lakukan deteksi kasus secara dini untuk semua bentuk leishmaniasis dan merupakan salah satu cara penanggulangan terpenting untuk mencegah lesi selaput lender memburuk, di belahan bumi bagian barat dan menengah, bentuk “recidivans” dibelahan bumi bagian timur, pada situasi dimana reservoir penyakit terutama atau hanya manusia.
2.      Gunakan insektisida yang mempunyai dampak residual secara rutin. Lalat pasir phlebotomine mempunyai jarak terbang yang relative pendek dan sangat rentan untuk ditanggulangi dengan penyemprotan secara sistematis menggunakan insektisida yang bersifat residual. Penyemprotan harus meliputi bagian dalam dan bagian luar pintu dan lubang anginnya jika penularan terjadi di pemukiman. Tempat-tempat lain di belahan bumi bagian timur yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya lalat pasir seperti dinding/tembok batu, kadang hewan dan tumpukan sampah harus juga disemprot. Menghalangi (menapis) vector dengan menggunakan kelambu dengan 10-12 lubang tiap cm2 atau 25-30 lubang per inci persegi. Dengan ukuran lubang tidak lebih dari 0,89 mm atau 0,035 inci. Saat ini sedang dilakukan uji coba kelambu yang direndam dengan insektisida.
3.      Bersihkan timbunan sampah dan sarang lain untuk phlebotomines di Belahan Bumi bagian Timur.
4.      Musnahkan binatang sejenis tikus dan hancurkan lubang serta sarang mereka dengan cara menggalinya dalam-dalam. Di daerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap anjing.
5.      Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari datang kedaerah yang dihuni oleh lalat pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus datang ketempat tersebut gunakan pelindung yang memadai serta gunakan repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.
6.      Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.
Kemitraan antara WHO, lembaga-lembaga riset di wilayah ini dan industry farmasi telah membantu dalam pembuatan alat baru untuk diagnose dini (‘rk39) dan (miltefosine) yang aman dan paromomycin yang dapat diinjeksi. WHO telah memberikan dukungannya untuk membangun komitmen politik yang menghasilkan penandatanganan MOU guna meningkatkan kerjasama antara Negara-negara endemic dan telah melanjutkan melibatkan pimpinan politik demi kelanjutan komitmen politik. WHO telah mendirikan Kelopok Penasehat Teknis Regional(KPTR) untuk memberikan bimbingan teknis terhadap pemberantasan kala azar. WHO menyiapkan rencana strategis regional dan membantu Negara-negara dalam penyusunan rencana tersebut untuk pelaksanaan dan menuangkan rencana tersebut kedalam dokumen-dokume proyek.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Leishmaniatropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus(hewan pengerat). Marfologi parasit ini cara infeksinya yaitu pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah, yaitu dalam sel Retikulo-Endotel(RE) sebagai stadium amastigot.
2.      Parasit ini berkembangbiak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Siklus hidup leishmaniatropica adalah indentik dengan parasit terkait lainnya dari genus yang sama dan meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote.
3.      Metode pencegahan terbaik adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh vector. Orang yang melakukan perjalanan jauh di daerah endemic harus mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan anti serangga.

B.     Saran
Untuk mencegah kontak dengan vector penyakit (lalat pasir) yang menyebarkan parasit tersebut, dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Gunakan penolak serangga (repellent) yang mengandung DEET (doethytoluamide) pada kulit.
2.      Gunakan insektisida (misalnya permethry) pada kasa serangga, kelambu, dan pakaian.
3.      Gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki, untuk meminimalkan bagian kulit yang terpapar.





DAFTAR PUSTAKA

Safar, Rosdiana.2010.Parasitologi Kedokteran.Bandung.Yrama Widya.
KS,Warren.1993.Immunology and molecular Biology of Parasitic Infections (third edition).Boston.Blackwell Scientific Publications.
Syariffauzi.wordpress.com/2009/03/04/protozoa/
Sitiastarilaadji.m.yahoo.co.id.blogspot.com
http://www.mercmanuals.com/home/infections/parasitic_infections/leishmaniasis.html
http://www.cdc.gov/parasites/leishmaniasis/prevent.html


If you enjoyed this post Subscribe to our feed