Selasa, 24 Maret 2015
MATA KULIAH : FISIOANATOMI
DOSEN :
NURUL FAJRIAH
MAKALAH
“RADANG DAN TRAUMA”
Oleh:
ADI HERMANTO PO.71.4.221.13.2.001
AHMAD NUR IMAN PO.71.4.221.13.2.002
AL IKSHAN SAKE PO.71.4.221.13.2.003
ANDI NURUL HILAL PO.71.4.221.13.2.032
EVI NURSYAFITRI PO.71.4.221.13.2.012
MUHAMMAD MUHLIS P PO.71.4.221.13.2.0
MUHAMMAD WAHYU NURFADIL PO.71.4.221.13.2.0
RUSTIANA PO.71.4.221.13.2.041
NURWIDA PRATIWI PO.71.4.221.13.2.040
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Fisioanatomi ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Fisioanatomi ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dosen
Fisioanatomi yang bersangkutan pada mata kuliah ini yang telah
memberikan ilmu dan sumbangsinya dalam
menyusun makalah ini.
2.
Bapak dan Ibu
tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3.
Teman-teman yang
tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4.
Dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat
beberapa pembahasan materi mengenai “peradangan dan trauma serta hubungannya dengan kesehatan lingkungan”. Namun dalam
penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan
penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun
makalah.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu
penulis terlebih kepada pembacanya.
Makassar, Juni 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I Pendahuluan 1
A.
Latar belakang 1
B.
Tujuan 1
BAB II Pembahasan 2
A.
Pengertian radang............................................................................ 2
B.
Jenis-jenis radang............................................................................. 2
C.
Pengertian trauma............................................................................ 5
D.
Jenis-jenis trauma............................................................................. 6
E.
Hubungan peradang dan
trauma dengan kesehatan lingkungan...... 7
BAB III Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka
(Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan
kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman
traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan
lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat
menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu
kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan
dirinya (Lonergan, 1999). Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika
seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai
suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock
ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu.
Respon individual yang terjadi umumnya adalah perasaan takut, tidak berdaya,
atau merasa ngeri. Gejala dan simtom yang muncul tergantung pada seberapa parah
kejadian tersebut. Demikian pula cara individu menghadapi krisis tersebut akan
tergantung pula pada pengalaman dan sejarah masa lalu mereka.
Kapiler yang sehat permeabilitas dindingnya terbatas, yaitu dapat dilalui
oleh cairan dan oleh larutan garam-garam, tetapi sukar dilalui oleh larutan
protein yang berupa koloid. Bila terjadi radang maka dindingnya akan menjadi
lebih permeable dan akan lebih mudah dilalui oleh zat-zat tersebut diatas.
B. Tujuan
Untuk mengetahui
pengertian, jenis-jenis, serta hubungannya dengan kesehatan lingkungan tentang
peradangan dan trauma.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Radang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu
organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa
rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau
terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
a. Menurut Kamus
Kedokteran Dor;and:
Radang ialah respon protektif
setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi
menghancurkan, mengurangi, atau mengurung baik agen pencedera maupun jaringan
yang cedera itu.
b. Menurut Katzung
(2002):
Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel
terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh
pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue).
B. Jenis-jenis Radang
Macam-macam radang yang sering
terjadi, yaitu:
1. Radang tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si
penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis
akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan
batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.
Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke
dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa
kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya,
bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang
sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.
Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius.
Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari
tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak
nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar.
Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal,
antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam
rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria
mengintai kesehatan si penderita.
Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
1. Bengkak, berwarna merah pada
tenggorokan
2. Susah berbicara, menelan, dan
bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di
sekitar leher
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan aspirin.
Selain itu berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan garam. Ini
akan mengurangi rasa sakit akibat radang tenggorokan.Patut diingat, pemberian
antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita radang tenggorokan akibat
bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak menghilangkan
virus.Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah
tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
2. Radang
Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus
kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah
rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka,
yang menyebabkan peradangan selaput perut(peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada
selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang
membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.
Penyebab umum adalah adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada
di appendix dan tidak bisa keluar.
Tanda-tanda appendicitis:
1) Tanda yang utama ialah keluhan nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
2) Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar
pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan bawah.
3) Mungkin selera makan menghilang,
muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.
3. Radang
Kulit
Radang kulit, atau dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat
jaringan terinfeksi oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
a)
sebhorrheic dermatitits
b)
atopic dermatitis (eczema)
Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala
yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya
akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri.
Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan
menghilangkan radang kulit.
4.
Radang Sendi
Radang Sendi, atau osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh
berkurangnya cartilage terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri
merupakan substansi protein yang menjadi semacam “oli” bagi tulang dan persendian.
Ketika cartilage mengalami penurunan dalam jumlah, selanjutnya struktur tulang
akan tergerus.
Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian
sendi dan jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita radang
sendi adalah:
1) Jepang
2) Afrika Selatan
3) China bagian Selatan
Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage
sehingga membuat jumlah proteinnya berkurang drastis.
Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:
1) obesitas
2) Trauma yang berulang-ulang
3) Rasa nyeri pada tulang
4) Diabetes mellitus
5) Kelainan hormonal
C. Pengertian Trauma
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis
yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman
spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan,
kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. James Drever
(1987) mengatakan trauma adalah setiap luka, kesakitan atau shock
yang terjadi pada fisik dan mental individu –yang berakibat timbulnya gangguan
serius. Sarwono (1996), melihat trauma sebagai pengalaman yang
tiba-tiba, mengejutkan dan meninggalkan bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa
seseorang yang mengalaminya. Dari dua pendapat ini, dapat dianalisis
bahwa trauma merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang
datang secara spontanitas dan merusak seluruh sendi/fungsi pertahanan kejiwaan
individu, sehingga membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan dirinya.
D. Jenis-jenis Trauma
Adapun
beberapa jenis truma, yaitu:
1. Trauma Psikologis:
Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau
pengalaman yang luar biasa, yang terjadi secara spontan (mendadak) pada diri
individu tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya (loss control and loss
helpness) dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara umum. Ekses
dari jenis trauma ini dapat menyerang individu secara menyeluruh (fisik dan
psikis).
2. Trauma Neurosis:
Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada
saraf pusat (otak) individu, akibat benturan-benturan benda keras atau
pemukulan di kepala. Implikasinya, kondisi otak individu mengalami pendarahan,
iritasi, dsb. Penderita trauma ini biasanya saat terjadi tidak sadarkan diri,
hilang kesadaran, dsb. ––yang sifatnya sementara.
3. Trauma Psychosis:
Trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang
bersumber dari kondisi atau problema fisik individu, seperti cacat tubuh,
amputasi salah satu anggota tubuh, dsb. ––yang menimbulkan shock dan
gangguan emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini biasanya terjadi
akibat bayang-bayang pikiran terhadap pengalaman/ peristiwa yang pernah
dialaminya, yang memicu timbulnya histeris atau fobia.
4. Trauma Diseases:
Gangguan kejiwaan jenis ini oleh para ahli ilmu jiwa
dan medis dianggap sebagai suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus
luar yang dialami individu secara spontan atau berulang-ulang, seperti
keracunan, terjadi pemukulan, teror, ancaman, dsb.
Sementara itu, kondisi trauma (traumatic) yang
dialami orang (anak, remaja dan dewasa), juga mempunyai sifatnya masing-masing
sesuai dengan pengalaman, peristiwa atau kejadian yang menyebabkan rasa trauma,
yaitu ada trauma yang bersifat ringan, sedang/menengah dan trauma berat.
Kondisi trauma yang ringan, biasanya perkembangannya tidak berlarut-larut,
mudah diatasi dan hanya dalam batas waktu tertentu saja serta penanganannya
tidak membutuhkan waktu lama, demikian pula halnya dengan kondisi trauma yang
bersifat sedang atau menengah. Namun, jika keadaan trauma yang dialami individu
bersifat berat, ini biasanya agak sulit ditangani dan membutuhkan waktu yang
lama dalam penyembuhan. Adapun konseling yang akan diterapkan dalam kasus ini
adalah harus dilakukan secara kontinyu, penuh kesabaran, penuh keikhlasan dan
betul-betul ada kesadaran dari para profesional (orang-orang yang terlatih)
untuk menanganinya secara baik.
E. Hubungan Trauma dan Peradangan dengan
Kesehatan Lingkungan
Dapat
disimpulkan bahwa radang dan trauma mempunyai hubungan
yang erat karena ketika seseorang
mengalami peradangan yang
sangat serius otomatis
sesorang akan mengalami trauma terhadap sesuatu yang menyebabkan
peradangan tersebut .
Serta peradangan
dan trauma juga bisa dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan terutama pada keadaan sanitasi lingkungannya.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas, mahasiswa akhirnya dapat mengetahui pengertian, jenis-jenis
sampai hubungan dengan kesehatan lingkungan tentang peradangan dan traumatik.
Sehingga didapat pengetian radang adalah respon dari suatu organisme terhadap
patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang
terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Dan trauma
adalah Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis
yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman
spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan,
kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia.
B. Saran
Dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar
kedepannya bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah dan sebagai bahan
evaluasi bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://fetybyanstec.wordpress.com/2011/06/22/radangpengertianmacamperantanda2faktor-pengaruhaspek-cairan-seluler-peradangandlllll/ .diakses
pada hari jumat 06 juni 2014.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Makalah Radang dan Trauma
Written on 14.36.00 by Unknown
MATA KULIAH : FISIOANATOMI
DOSEN :
NURUL FAJRIAH
MAKALAH
“RADANG DAN TRAUMA”
Oleh:
ADI HERMANTO PO.71.4.221.13.2.001
AHMAD NUR IMAN PO.71.4.221.13.2.002
AL IKSHAN SAKE PO.71.4.221.13.2.003
ANDI NURUL HILAL PO.71.4.221.13.2.032
EVI NURSYAFITRI PO.71.4.221.13.2.012
MUHAMMAD MUHLIS P PO.71.4.221.13.2.0
MUHAMMAD WAHYU NURFADIL PO.71.4.221.13.2.0
RUSTIANA PO.71.4.221.13.2.041
NURWIDA PRATIWI PO.71.4.221.13.2.040
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Fisioanatomi ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Fisioanatomi ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dosen
Fisioanatomi yang bersangkutan pada mata kuliah ini yang telah
memberikan ilmu dan sumbangsinya dalam
menyusun makalah ini.
2.
Bapak dan Ibu
tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3.
Teman-teman yang
tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4.
Dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat
beberapa pembahasan materi mengenai “peradangan dan trauma serta hubungannya dengan kesehatan lingkungan”. Namun dalam
penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan
penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun
makalah.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu
penulis terlebih kepada pembacanya.
Makassar, Juni 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I Pendahuluan 1
A.
Latar belakang 1
B.
Tujuan 1
BAB II Pembahasan 2
A.
Pengertian radang............................................................................ 2
B.
Jenis-jenis radang............................................................................. 2
C.
Pengertian trauma............................................................................ 5
D.
Jenis-jenis trauma............................................................................. 6
E.
Hubungan peradang dan
trauma dengan kesehatan lingkungan...... 7
BAB III Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka
(Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan
kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman
traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan
lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat
menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu
kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan
dirinya (Lonergan, 1999). Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika
seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai
suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock
ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu.
Respon individual yang terjadi umumnya adalah perasaan takut, tidak berdaya,
atau merasa ngeri. Gejala dan simtom yang muncul tergantung pada seberapa parah
kejadian tersebut. Demikian pula cara individu menghadapi krisis tersebut akan
tergantung pula pada pengalaman dan sejarah masa lalu mereka.
Kapiler yang sehat permeabilitas dindingnya terbatas, yaitu dapat dilalui
oleh cairan dan oleh larutan garam-garam, tetapi sukar dilalui oleh larutan
protein yang berupa koloid. Bila terjadi radang maka dindingnya akan menjadi
lebih permeable dan akan lebih mudah dilalui oleh zat-zat tersebut diatas.
B. Tujuan
Untuk mengetahui
pengertian, jenis-jenis, serta hubungannya dengan kesehatan lingkungan tentang
peradangan dan trauma.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Radang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu
organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa
rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau
terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
a. Menurut Kamus
Kedokteran Dor;and:
Radang ialah respon protektif
setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi
menghancurkan, mengurangi, atau mengurung baik agen pencedera maupun jaringan
yang cedera itu.
b. Menurut Katzung
(2002):
Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel
terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh
pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue).
B. Jenis-jenis Radang
Macam-macam radang yang sering
terjadi, yaitu:
1. Radang tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si
penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis
akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan
batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.
Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke
dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa
kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya,
bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang
sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.
Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius.
Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari
tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak
nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar.
Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal,
antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam
rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria
mengintai kesehatan si penderita.
Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
1. Bengkak, berwarna merah pada
tenggorokan
2. Susah berbicara, menelan, dan
bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di
sekitar leher
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan aspirin.
Selain itu berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan garam. Ini
akan mengurangi rasa sakit akibat radang tenggorokan.Patut diingat, pemberian
antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita radang tenggorokan akibat
bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak menghilangkan
virus.Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah
tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
2. Radang
Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus
kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah
rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka,
yang menyebabkan peradangan selaput perut(peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada
selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang
membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.
Penyebab umum adalah adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada
di appendix dan tidak bisa keluar.
Tanda-tanda appendicitis:
1) Tanda yang utama ialah keluhan nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
2) Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar
pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan bawah.
3) Mungkin selera makan menghilang,
muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.
3. Radang
Kulit
Radang kulit, atau dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat
jaringan terinfeksi oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
a)
sebhorrheic dermatitits
b)
atopic dermatitis (eczema)
Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala
yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya
akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri.
Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan
menghilangkan radang kulit.
4.
Radang Sendi
Radang Sendi, atau osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh
berkurangnya cartilage terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri
merupakan substansi protein yang menjadi semacam “oli” bagi tulang dan persendian.
Ketika cartilage mengalami penurunan dalam jumlah, selanjutnya struktur tulang
akan tergerus.
Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian
sendi dan jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita radang
sendi adalah:
1) Jepang
2) Afrika Selatan
3) China bagian Selatan
Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage
sehingga membuat jumlah proteinnya berkurang drastis.
Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:
1) obesitas
2) Trauma yang berulang-ulang
3) Rasa nyeri pada tulang
4) Diabetes mellitus
5) Kelainan hormonal
C. Pengertian Trauma
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis
yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman
spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan,
kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. James Drever
(1987) mengatakan trauma adalah setiap luka, kesakitan atau shock
yang terjadi pada fisik dan mental individu –yang berakibat timbulnya gangguan
serius. Sarwono (1996), melihat trauma sebagai pengalaman yang
tiba-tiba, mengejutkan dan meninggalkan bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa
seseorang yang mengalaminya. Dari dua pendapat ini, dapat dianalisis
bahwa trauma merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang
datang secara spontanitas dan merusak seluruh sendi/fungsi pertahanan kejiwaan
individu, sehingga membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan dirinya.
D. Jenis-jenis Trauma
Adapun
beberapa jenis truma, yaitu:
1. Trauma Psikologis:
Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau
pengalaman yang luar biasa, yang terjadi secara spontan (mendadak) pada diri
individu tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya (loss control and loss
helpness) dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara umum. Ekses
dari jenis trauma ini dapat menyerang individu secara menyeluruh (fisik dan
psikis).
2. Trauma Neurosis:
Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada
saraf pusat (otak) individu, akibat benturan-benturan benda keras atau
pemukulan di kepala. Implikasinya, kondisi otak individu mengalami pendarahan,
iritasi, dsb. Penderita trauma ini biasanya saat terjadi tidak sadarkan diri,
hilang kesadaran, dsb. ––yang sifatnya sementara.
3. Trauma Psychosis:
Trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang
bersumber dari kondisi atau problema fisik individu, seperti cacat tubuh,
amputasi salah satu anggota tubuh, dsb. ––yang menimbulkan shock dan
gangguan emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini biasanya terjadi
akibat bayang-bayang pikiran terhadap pengalaman/ peristiwa yang pernah
dialaminya, yang memicu timbulnya histeris atau fobia.
4. Trauma Diseases:
Gangguan kejiwaan jenis ini oleh para ahli ilmu jiwa
dan medis dianggap sebagai suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus
luar yang dialami individu secara spontan atau berulang-ulang, seperti
keracunan, terjadi pemukulan, teror, ancaman, dsb.
Sementara itu, kondisi trauma (traumatic) yang
dialami orang (anak, remaja dan dewasa), juga mempunyai sifatnya masing-masing
sesuai dengan pengalaman, peristiwa atau kejadian yang menyebabkan rasa trauma,
yaitu ada trauma yang bersifat ringan, sedang/menengah dan trauma berat.
Kondisi trauma yang ringan, biasanya perkembangannya tidak berlarut-larut,
mudah diatasi dan hanya dalam batas waktu tertentu saja serta penanganannya
tidak membutuhkan waktu lama, demikian pula halnya dengan kondisi trauma yang
bersifat sedang atau menengah. Namun, jika keadaan trauma yang dialami individu
bersifat berat, ini biasanya agak sulit ditangani dan membutuhkan waktu yang
lama dalam penyembuhan. Adapun konseling yang akan diterapkan dalam kasus ini
adalah harus dilakukan secara kontinyu, penuh kesabaran, penuh keikhlasan dan
betul-betul ada kesadaran dari para profesional (orang-orang yang terlatih)
untuk menanganinya secara baik.
E. Hubungan Trauma dan Peradangan dengan
Kesehatan Lingkungan
Dapat
disimpulkan bahwa radang dan trauma mempunyai hubungan
yang erat karena ketika seseorang
mengalami peradangan yang
sangat serius otomatis
sesorang akan mengalami trauma terhadap sesuatu yang menyebabkan
peradangan tersebut .
Serta peradangan
dan trauma juga bisa dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan terutama pada keadaan sanitasi lingkungannya.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas, mahasiswa akhirnya dapat mengetahui pengertian, jenis-jenis
sampai hubungan dengan kesehatan lingkungan tentang peradangan dan traumatik.
Sehingga didapat pengetian radang adalah respon dari suatu organisme terhadap
patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang
terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Dan trauma
adalah Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis
yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman
spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan,
kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia.
B. Saran
Dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar
kedepannya bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah dan sebagai bahan
evaluasi bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://fetybyanstec.wordpress.com/2011/06/22/radangpengertianmacamperantanda2faktor-pengaruhaspek-cairan-seluler-peradangandlllll/ .diakses
pada hari jumat 06 juni 2014.
0 komentar:
Posting Komentar