Rabu, 25 Maret 2015
DOSEN: SULASMI SKM,M.Kes
MATA KULIAH: PARASITOLOGI

MAKALAH
TENTANG TRICHOMONAS VAGINALIS
DI
SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
ANGGOTA



KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “TRICHOMONAS VAGINALIS”
Makalah ini berisikan tentang
informasi penyakit yang di sebabkan oleh trichomonas vaginalis atau yang lebih
khususnya membahas faktor-faktor penularan penyakit tertsebut. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua .
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
MAKASSAR,9 APRIL 2014
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………
II
Daftar Isi ……………………………………………………………
III
Bab 1
A.Sejarah …………………………………………………………… 4
B.Tujuan ……………………………………………………………... 4
Bab II
A.Penyebaran ……………………………………………………………… 5
B.Taksonomi ……………………………………………………………… 6
C.Morfologi ………………………………………………………………. 6
D.Habitat ……………………………………………………………… 7
E.Siklus
Hidup …………………………………………………………….. 8
F.Penyebab
Penyakit……………………………………………………….. 9
G.Pencegahan …………………………………………………………… 9
Bab III
A.Kesimpulan
……………………………………………………………… 10
B.Saran ……………………………………………………………… 10
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 11
BAB 1
LATAR
BELAKANG
A.
SEJARAH
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang
biasanya dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi.
Ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada
wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class
mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo
trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
Trichomonas vaginalis pertama kali
dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 1836 pada saat academi of
sciences di paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu organisme
yang disebutnya sebagai antmalcules dari secret segar vagina. Dan disepakati
pada saat itu juga organisme ini dinamakan trichomonas vaginale, oleh karena
mirip dengan organisme dari genus monas dan trichodina.
Dua tahun kemudian, Ehrenberg
memastikan penemuan Donee dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas
vaginalis. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian tentang trichomonas vaginalis
tidak begitu menarik perhatian para ilmuan. Mereka lebih tertarik mempelajari
diagnosis dan pengobatan gonorrho dan syphilis sebagai penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual.dan baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan
bahwa trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang patogenik karena ia
menemukan kolpitis yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Penelitian
tentang protozoa ini terus berkembang pada tahun 1943 oleh Allison.
Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah satu penyebab penting penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
B.tujuan
1.
Mengetahui apa itu trichomonas vaginalis maupun habitatnya.
2.
penyakit yang di sebabkan oleh parasit trichomonas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENYEBARAN
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan
jumlah cukup ke dalam vagina dapat berkembang biak, bila flora bakteri,
pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai. Setelah berkembang biak , terjadi
degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina. Di sekitar vagina tedapat sedikit
leukosit dan parasit bercampur dengan sel epitel. Sekret vagina mengalir keluar
vagina dan menimbulkan gejala flour albus. Setelah lewat stadium akut,
gejala berkurang dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan →in speculo, tampak
kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio tampak merah
meradang dan pada infeksi berat →pendarahan-pendarahan kecil. Flour
tampak berkumpul di belakang porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi
campuran, berwarna putih kekuning2an atau putih kelabu dan berbusa.
Keluhan lain: pruritus vagina atau
vulva dan disuria (rasa pedih waktu kencing) Infeksi dapat menjalar dan
menyebabkan uretritis. Trikomoniasis pada laki-laki
yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang preputium,
vesikula seminalis dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis non gonore,
misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau mukopurulen. Urin
biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk
kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria, dan urin
keruh pada pagi hari.
keruh pada pagi hari.
Menurut Jira, gejala
trichomoniasis pada pria dapat dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
1. Stadium akut primer,
dijumpai eksudat urethtra.
2. Stadium sub-kronik, eksudat
dijumpai sangat sedikit.
3. Stadium laten, gejala
klinis tidak dijumpai.
4. Stadium kronik, yang dapat
berlangsung sampai beberapa tahun.
- Cara berkembangbiak

B.TAKSONOMI
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class
mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo
trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
C. MARFOLOGI
Trichomonas vaginalis hanya memiliki
bentuk tropozoit, berukuran antara 15 - 20 x 10 µ, tidak berwarna dan bentuknya
cuboid. Sitoplasmanya bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle
(kapak). Membran bergelombang, berakhir pada pertengahan tubuh flagella
bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai nukleus.
Intinya berbentuk oval dan
terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas sebagai
tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung, di
ujungnya sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat ke
undulating membrane dan menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang tubuh
protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi seperti
tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus,
ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam
sitoplasma
Trichomonas vaginalis ini memperoleh
makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman dari
sel-sel vagina dan leukosit.


D.HABITAT
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi
dari sediaan sekret vagina yang masih segar, dimana kita dapat melihat
organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret vagina yang masih
segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati, apalagi
pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita
untuk membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula
terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
E.SIKLUS
HIDUP
Perkembangbiakannya dengan cara
berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan inti membelah dengan cara
mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang optimum. Jadi
tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang
mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki
bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak,
trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan
temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada Ph diatas 5,5- 7,5. Sangat sensitif
terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat
mati bila diletakkan di air atau di keringkan. Meskipun penularan trichomonas
vaginalis secara non-venereal sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup
beberapa jam dilingkungan yang sesuai dengan lingkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan
cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan
flagel anterior dan membran bergelombang.
Parasit ini mati pada suhu 500C,
tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam biakan,
parasit ini mati pada pH < 4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan
terhadap desinfektans dan antibiotik.

F. Penyebab penyakit
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula
terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
-gejala yang ditimbulkan
Ø Trichomonas
vaginalis hidup
pada bagian bawah sel kelamin wanita, uretra dan prostate (pria)
Ø mereflikasi
dengan cara binary fission
Ø tidak
dapat hidup dilingkungan luar.
Ø Penularan
utama → melalui hubungan sex
G. Pencegahan
Pencegahan infeksi yang disebabkan
oleh trichomonas vaginalis dapat dilakukan dengan:
· Penyuluhan dan pendidikan
terhadap pasien dan masyarakat umumnya tentang infeksi ini.
· Diagnosis dan penanganan
yang tepat pada pasangan penderita tricomoniasis.
· Pemakaian kondom dapat
dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah tertularnya pasangan seksual
terhadap infeksi ini.
· Tidak berhubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah satu pasangan menderita
tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada kedua orang pasangan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang
biasanya dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi.
Ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada
wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis dapat
diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang masih segar, dimana kita dapat
melihat organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret vagina
yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati,
apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang
menyulitkan kita untuk membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula terjadi
uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari hubungan
seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
B.SARAN
Hindari hubungan seksual secara bebas
ataupun orang yang terinfeksi dengan trichomonas serta menjaga kebersihan
terutama di bagian alat reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hhtp//trichomonas vaginalis.com di
akses pada tanggal 08-04-2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MAKALAH TENTANG TRICHOMONAS VAGINALIS
Written on 12.34.00 by Unknown
DOSEN: SULASMI SKM,M.Kes
MATA KULIAH: PARASITOLOGI

MAKALAH
TENTANG TRICHOMONAS VAGINALIS
DI
SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
ANGGOTA



KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “TRICHOMONAS VAGINALIS”
Makalah ini berisikan tentang
informasi penyakit yang di sebabkan oleh trichomonas vaginalis atau yang lebih
khususnya membahas faktor-faktor penularan penyakit tertsebut. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua .
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
MAKASSAR,9 APRIL 2014
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………
II
Daftar Isi ……………………………………………………………
III
Bab 1
A.Sejarah …………………………………………………………… 4
B.Tujuan ……………………………………………………………... 4
Bab II
A.Penyebaran ……………………………………………………………… 5
B.Taksonomi ……………………………………………………………… 6
C.Morfologi ………………………………………………………………. 6
D.Habitat ……………………………………………………………… 7
E.Siklus
Hidup …………………………………………………………….. 8
F.Penyebab
Penyakit……………………………………………………….. 9
G.Pencegahan …………………………………………………………… 9
Bab III
A.Kesimpulan
……………………………………………………………… 10
B.Saran ……………………………………………………………… 10
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 11
BAB 1
LATAR
BELAKANG
A.
SEJARAH
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang
biasanya dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi.
Ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada
wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class
mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo
trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
Trichomonas vaginalis pertama kali
dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 1836 pada saat academi of
sciences di paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu organisme
yang disebutnya sebagai antmalcules dari secret segar vagina. Dan disepakati
pada saat itu juga organisme ini dinamakan trichomonas vaginale, oleh karena
mirip dengan organisme dari genus monas dan trichodina.
Dua tahun kemudian, Ehrenberg
memastikan penemuan Donee dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas
vaginalis. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian tentang trichomonas vaginalis
tidak begitu menarik perhatian para ilmuan. Mereka lebih tertarik mempelajari
diagnosis dan pengobatan gonorrho dan syphilis sebagai penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual.dan baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan
bahwa trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang patogenik karena ia
menemukan kolpitis yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Penelitian
tentang protozoa ini terus berkembang pada tahun 1943 oleh Allison.
Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah satu penyebab penting penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
B.tujuan
1.
Mengetahui apa itu trichomonas vaginalis maupun habitatnya.
2.
penyakit yang di sebabkan oleh parasit trichomonas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENYEBARAN
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan
jumlah cukup ke dalam vagina dapat berkembang biak, bila flora bakteri,
pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai. Setelah berkembang biak , terjadi
degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina. Di sekitar vagina tedapat sedikit
leukosit dan parasit bercampur dengan sel epitel. Sekret vagina mengalir keluar
vagina dan menimbulkan gejala flour albus. Setelah lewat stadium akut,
gejala berkurang dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan →in speculo, tampak
kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio tampak merah
meradang dan pada infeksi berat →pendarahan-pendarahan kecil. Flour
tampak berkumpul di belakang porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi
campuran, berwarna putih kekuning2an atau putih kelabu dan berbusa.
Keluhan lain: pruritus vagina atau
vulva dan disuria (rasa pedih waktu kencing) Infeksi dapat menjalar dan
menyebabkan uretritis. Trikomoniasis pada laki-laki
yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang preputium,
vesikula seminalis dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis non gonore,
misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau mukopurulen. Urin
biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk
kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria, dan urin
keruh pada pagi hari.
keruh pada pagi hari.
Menurut Jira, gejala
trichomoniasis pada pria dapat dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
1. Stadium akut primer,
dijumpai eksudat urethtra.
2. Stadium sub-kronik, eksudat
dijumpai sangat sedikit.
3. Stadium laten, gejala
klinis tidak dijumpai.
4. Stadium kronik, yang dapat
berlangsung sampai beberapa tahun.
- Cara berkembangbiak

B.TAKSONOMI
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class
mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo
trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
C. MARFOLOGI
Trichomonas vaginalis hanya memiliki
bentuk tropozoit, berukuran antara 15 - 20 x 10 µ, tidak berwarna dan bentuknya
cuboid. Sitoplasmanya bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle
(kapak). Membran bergelombang, berakhir pada pertengahan tubuh flagella
bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai nukleus.
Intinya berbentuk oval dan
terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas sebagai
tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung, di
ujungnya sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat ke
undulating membrane dan menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang tubuh
protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi seperti
tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus,
ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam
sitoplasma
Trichomonas vaginalis ini memperoleh
makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman dari
sel-sel vagina dan leukosit.


D.HABITAT
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi
dari sediaan sekret vagina yang masih segar, dimana kita dapat melihat
organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret vagina yang masih
segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati, apalagi
pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita
untuk membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula
terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
E.SIKLUS
HIDUP
Perkembangbiakannya dengan cara
berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan inti membelah dengan cara
mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang optimum. Jadi
tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang
mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki
bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak,
trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan
temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada Ph diatas 5,5- 7,5. Sangat sensitif
terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat
mati bila diletakkan di air atau di keringkan. Meskipun penularan trichomonas
vaginalis secara non-venereal sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup
beberapa jam dilingkungan yang sesuai dengan lingkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan
cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan
flagel anterior dan membran bergelombang.
Parasit ini mati pada suhu 500C,
tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam biakan,
parasit ini mati pada pH < 4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan
terhadap desinfektans dan antibiotik.

F. Penyebab penyakit
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula
terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
-gejala yang ditimbulkan
Ø Trichomonas
vaginalis hidup
pada bagian bawah sel kelamin wanita, uretra dan prostate (pria)
Ø mereflikasi
dengan cara binary fission
Ø tidak
dapat hidup dilingkungan luar.
Ø Penularan
utama → melalui hubungan sex
G. Pencegahan
Pencegahan infeksi yang disebabkan
oleh trichomonas vaginalis dapat dilakukan dengan:
· Penyuluhan dan pendidikan
terhadap pasien dan masyarakat umumnya tentang infeksi ini.
· Diagnosis dan penanganan
yang tepat pada pasangan penderita tricomoniasis.
· Pemakaian kondom dapat
dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah tertularnya pasangan seksual
terhadap infeksi ini.
· Tidak berhubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah satu pasangan menderita
tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada kedua orang pasangan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang
biasanya dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi.
Ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada
wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis dapat
diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang masih segar, dimana kita dapat
melihat organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret vagina
yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati,
apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang
menyulitkan kita untuk membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis
menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih
seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami peradangan.
Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula terjadi
uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari hubungan
seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
B.SARAN
Hindari hubungan seksual secara bebas
ataupun orang yang terinfeksi dengan trichomonas serta menjaga kebersihan
terutama di bagian alat reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hhtp//trichomonas vaginalis.com di
akses pada tanggal 08-04-2014

0 komentar:
Posting Komentar