Selasa, 24 Maret 2015
DOSEN: ZAENAB SKM,M.Kes
MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
TENTANG PENGEMBANGAN USAHA Dan CARA PEMESANAN PRODUK
DI
SUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
ANGGOTA
RUSTIANA
FERANITA
TODING RUNGKO
FELISIA
NOVIANTY S
SERLY
ANGGRAENY
HERIANTO
WAHYU
PURNOMO JAMIL
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGEMBANGAN
USAHA”
Makalah ini berisikan tentang
informasi cara-cara untuk mengembangkan serta mempertahankan suatu usaha .Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
MAKASSAR,28 APRIL 2014
PENYUSUN
Daftar isi
Kata pengantar ……………………………………………………………………………………… II
Daftar isi ………………………………………………………………………………………………
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
………………………………………………………………………………….... 4
1.2 Tujuan
Penulisan Makalah
……………………………………………………………………………… 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Usaha
………………………………………………………………………………... 5
2.2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
…………………………………………………….. ………………...5
2.3 Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
……………………………………………………………… 6
2.4 Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam
Mengembangkan Usaha ………………………………… 7
2.5 Kategori Produk Baru ………………………………………………………………………………………………….
7
2.6 Analisa Masalah Dan Solusi Dalam
Mengembankan Usaha ………………………………………. 8
2.7
Agar Ketersediaan bahan baku tetap
ada...................................................................................10
2.8 Pengendalian
Persediaan
..........................................................................................................................12
2.9 jenis-jenis
persediaan..................................................................................................................................13
2.10
Defenisi pemesanan
produk....................................................................................................................13
2.11cara pemesanan produk(barang)............................................................................................................14
BAB
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………
14
4.2 Saran ………………………………………………………………………………
14
Daftar
pustaka ………………………………………………………………………………
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan
dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat
mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha
yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari
sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit .
Banyak
hambatan – hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang
ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi
hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan
dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha
bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil ,
tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini , yaitu :
1.Untuk
menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang pengembangan usaha.
2.Untuk
mengetahui bagaimana cara untuk mengembangkan usaha dengan baik .
3.untuk
mengetahui cara pemesanan produk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan
usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan
usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari
peluang pertumbuhan usaha “ .
(Id/Wikipedia)
Sedangkan
untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi
industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada
pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain,
perusahaan pihak ketiga.
Dalam
hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau
kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi,
meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru,
pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis
melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain –
lain
.
2.2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
Jadi,
pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut
menjadi produk, komersial dan korporasi.Berikut ini akan dijelaskan
tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha
yaitu :
1. Tingkat
Produk .
Pada
level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .
Ø . Perkembangan Incremental
adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
;;;Misalnya
dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah
ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap
sama.
2. Tingkat Komersial
.
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor,
pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau
internasional.Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah
tingkat rantai nilai.Pada pengembangan rantai
nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara
keseluruhan.
3. Tingkat Korporasi
.
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
Dan
pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger &
akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan
aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
2.3 Unsur – Unsur Dalam mengembangkan
Usaha
Adapun
unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1.
Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
- Adanya
niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.
- Mengetahui
teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus
diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang
/ produk , dan lain – lain.
- Membuat
anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2.
Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1.
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2.
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar.
3.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk
usaha .
2.4 Aspek – Aspek Yang Diperhatikan
Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
- Aspek
strategi contohnya :
- Meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
- Menciptakan pasar baru .
- Menciptakan produk baru dengan
karakteristik yang menarik konsumen
- Aspek
manajemen pemasaran contohnya :
- Menembus dan menguasai pangsa
pasar .
- Mengolah situasi / peluang
pasar yang ada dengan teliti.
- Memasarkan produk dengan jaringan
yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
- Membuat strategi pemasaran yang
dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan ,
brosur, dan lain-lain.
- Aspek
penjualan contohnya :
- Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
- Banyak volume produk yang akan
dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga yang
terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
2.5 Kategori Produk Baru
Kategori
produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1)
Benar – benar baru
Adalah
produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta
menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2)
Lini produk baru
Adalah
produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk
serupa di pasar.
3) Tambahan
untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan
tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari
suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga
dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4)
Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis
produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga
memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk
lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi
teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan
produk lama yang digantinya.
5)
Reposisi
Adalah
produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)
Penurunan biaya
Merupakan
modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih
rendah.
2.6 Analisa Masalah Dan Solusi
Dalam Mengembankan Usaha
Adapun
analisa masalahnya adalah
1.
Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan
merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi
2.
Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan
memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau
over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3.
Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan
usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha
lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing
akan mengalami gagal produk .
4.
Kesulitan bahan baku .
Kesulitan
dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan uaha
. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa
melakukan kegitan usahanya.
5
Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Adapun
solusinya adalah
1
Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pnjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2
Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di
dlam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk
kita akan mebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3.
Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya
seerti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk ,
menemuan produk baru dan
sebagainya.4. Membuat lokasi
usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu ahan baku untuk mengembangkan
usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategs dalam usaha.
5.
Merekrut tenaga ahli dngan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon
pelamar di perusahaan anda , dengandemikian anda bisa mendapatkan tenaga yang
benar – benar ahli dibidangnya .
2.7
Agar Ketersediaan bahan baku tetap ada
Tersedianya produk yang cukup
merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Persediaan
yang terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit tidak menguntungkan
perusahaan. Kekurangan persediaan suatu produk dapat berakibat terhentinya
proses produksi dan suatu ketika bisa mengalami kehabisan stok, bila perusahaan
tidak memiliki persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat tentunya
lebih mahal. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki persediaan yang cukup besar,
perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun, persediaan produk yang
terlalu besar (over stock) dapat berakibat terlalu tingginya beban biaya
guna menyimpan dan memelihara produk tersebut selama penyimpanan di gudang. Assauri
(1993)
Permasalahan dilematis (kelebihan dan kekurangan) dari persediaan
tersebut menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang
optimal. Keoptimalan dalam manajemen persediaan (Inventory Management)
didasarkan pada penentuan ukuran pemesanan (lot sizing) agar biaya total
minimal. Hal ini menyangkut pengambilan keputusan mengenai seberapa banyak order
yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan (demand) dan kebutuhan
persediaan agar tidak terjadi stok habis (shortage). Penentuan frekuensi
order dengan jumlah tertentu dan akibatnya terhadap periode pemesanan juga
membutuhkan pertimbangan yang matang karena hal tersebut akan mempengaruhi
besarnya biaya pemesanan (ordering cost),
2.8 Pengendalian Persediaan
Dalam melaksanakan aktivitas produksinya,
setiap perusahaan, apakah itu perusahaan jasa, ataupun perusahaan perdagangan
serta perusahaan manufaktur pasti mengadakan persediaan. Tanpa persediaan,
perusahaan akan dihadapkan pada resiko dua sisi mata uang, yaitu kekurangan
produk pada suatu waktu membuat permintaan pelanggan tidak terpenuhi, namun
persediaan yang berlebih akan membuat biaya penyimpanan relatif besar.
Pengertian persediaan menurut Assauri
(1993) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-arang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Jadi perseaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediakan
untuk memenuhi permintaan ari konsumen atau pelanggan. Assauri (1993) juga
menjelaskan bahwa persediaan yang diadakan mulai dari yang berbentuk ahan
mentah sampai dengan barang jadi antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko
keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari
material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan3. Untuk menumpuk
bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan
itu tidak ada dalam pasaran.
4. Mempertahankan stabilitas
operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
5. Mencapai penggunaan mesin yang
optimal.
6. Memberikan pelayanan kepada
langganan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu
dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak
perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualan.
2.9 jenis-jenis persediaan
Assauri (1993) membedakan jenis-jenis persediaan
menurut fungsinya menjadi 3 (tiga) yang terdiri atas :
1. Batch Stock atau Lot Size
inventory
adalah persediaan yang diadakan
karena membeli atau membuat bahan-bahan/barang-barang dalam jumlah yang lebih
besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian
atau pembuatan dilakukan untuk jumlah besar, sedangkan penggunaan atau
pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan
barang/bahan yang dilakukan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Keuntungan yang
diperoleh dari adanya batch stock atau lot size inventory ini
antara lain :
Memperoleh potongan harga pada
harga pembelian.
Memperoleh efisiensi produksi
karena adanya operasi atau proses produksi yang lebih lama.
Adanya penghematan didalam
biaya angkutan.
2. Fluctuation Stock
adalah persediaan yang diadakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. Dalam hal
ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen,
apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak
tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dahulu. Jadi
apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan ini (fluctuation
stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya
permintaan tersebut.
3. Anticipation Stock
adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
satu tahun untuk menghadapi penggunaan atau permintaan yang meningkat.
Disamping itu, Anticipation Stock dimaksudkan pula untuk menjaga
kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya
produksi atau menghindari kemacetan produksi.
2.10 Defenisi pemesanan produk
pemesanan secara bahasa
artinya: meminta dibuatkan. Menurut terminologi ilmu fiqih artinya: Perjanjian
terhadap barang jualan yang berada dalam kepemilikan penjual dengan syarat
dibuatkan oleh penjual, atau meminta dibuatkan dengan cara khusus sementara
bahan bakunya dari pihak penjual. Contohnya seseorang pergi ke salah seorang
tukang, misalnya tukang kayu, tukang besi, atau tukang jahit. Lalu ia
mengatakan: “Tolong buatkan untuk saya barang anu dengan jumlah sekian.” Syarat
sahnya perjanjian pemesanan ini adalah bahwa bahan baku harus berasal dari si
tukang. Kalau berasal dari pihak pemesan atau pihak lain, tidak disebut
pemesanan, tetapi menyewa tukang.
2.11 cara pemesanan produk(barang)
•
Pemesanan
barang dimulai saat supervisor melakukan pemeriksaan barang di gudang dan
apabila setelah dilakukan pemeriksaan terdapat barang yang sudah habis
persediaannya atau berada di bawah standar persediaan, maka supervisor
menyerahkan rincian permintaan barang kepada bagian administrasi umum untuk
pemesanan barang tersebut.
•
Kemudian
bagian administrasi umum membuat surat pesanan barang yang ditujukan kepada
supplier. Setelah surat pesanan barang tersebut diterima oleh supplier dan jika
stok barang tersebut tersedia, maka supplier membuat surat pengiriman barang
yang dilengkapi dengan faktur. Lalu supplier mengirimkan barang tersebut
beserta surat kelengkapannya ke bagian administrasi umum. Surat kelengkapan
pengiriman barang tersebut didokumentasikan oleh bagian administrasi umum
secara manual (tidak menggunakan komputer) kemudian menyerahkan barang tersebut
beserta surat kelengkapannya kepada supervisor untuk didokumentasikan dan
disimpan. Supervisor membuat laporan tentang pemasukkan barang kepada manajer
setiap bulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan
hasil dari pembuatan makalah diatas , dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha adalah Tugas dan proses
persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha.
2. Dengan
menerapkan strategi – strategi usaha ,memperhatikan aspek – aspek , dan
faktor yang diperlukan dalam mengembangkan usaha agar usaha dapat
berjalan dengan baik sehingga hasil akhir dari semua proses tahapan usaha
berhasil
3. Pemesanan
produk bermula
saat terjadinya pemesanan barang untuk persediaan di gudang agar sistem tetap
berjalan dengan baik.
jika kita tidak mengembangkan usaha dengan baik dan bijak maka usaha kita akan
mengalami kebangkrutan . Sebaliknya jika mengembangkan usaha dengan baik maka
kita bisa menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses..
3.2 Saran
Dari
beberapa kesimpulan tersebut , maka penulis akan memberikan saran sebagai
berikut :
1.
Bagi
para pengusaha sebaiknya mengembangkan usaha dengan melihat banyak faktor dan
aspek yang menguntungkan sehingga pengusaha dapat menangani resiko usaha dengan
mudah.
2.
Mengembangkan
usaha dengan cara yang sekreatif mungkin supaya konsumen akan kembali
membeli produk Anda lagi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pertanyaan
1.
Kelompok I
Penjelasaan dan contoh
dari tingkatan dalam kewirausahaan?
2.
Kelompok II
Langkah-langkah agar
wirausaha tidak vakum? Apa solusinya agar tidak vakum?
3.
Kelompok III
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan kemacetan produksi?
4.
Kelompok IV
Aspek-aspek dalam
pengembangan usaha (aspek strategi) menciptakanpasar baru. Apa yang dimaksud
dengan menciptakan pasar baru?
5.
Kelompok V
Apa yang di maksud dengan perusahaan manufaktur dan
berikan contohnya?
6.
Kelompok VI
Bagaimana cara
mengembangkan usaha yang telah vakum?
7.
Kelopok VII
Bagaimna cara menghilangkan resiko
keterlambatan usaha yang dibutuhkan?
Jawaban
Kelompok 1
1.Tingkatan produk
Misalnya
dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah
ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap
sama.
2. Tingkat
Komersial .
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan
3. Tingkat
Korporasi .
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
Kelompok
2
Pengendalian Persediaan
Ø Menghilangkan resiko
keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
Ø Menghilangkan resiko dari
material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
Ø Untuk menumpuk bahan-bahan yang
dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
Ø Mempertahankan stabilitas operasi
perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
Ø Mencapai penggunaan mesin yang
optimal.
Ø Memberikan pelayanan kepada
langganan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu
dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
Ø Membuat pengadaan atau produksi
tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualan.
Kelompok 3
Kemacetan produksi ,
suatu kendala yang terjadi pada suatu usaha yaitu dengan vakumnya atau macetnya
usaha yang di lakukan seperti tiba-tiba kehabisan bahan baku untuk membuat
produk sementara pemesanan sedang banjir maka ini lah yang di sebut kemacetan
produksi.
Kelompok 4
Menciptakan pasar
baru adalah menciptakan produk yang benar-benar hasil inovasi terbaru
bagi perusahaan tidak menontong di merek
maupun bentuk itu saja contoh merek hp nokia mungkin dulu hanya satu bentuk
tapi seiring berjalannya waktu menjadi beberapa merek maupun bentuknya.
Kelompok 5
Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi
bahan yang siap di pasarkan.contohnya salah satu seorang pengusaha di Indonesia
mengumpulkan para pemulung untuk mengoleksi bahan plastic , plastic itu
kemudian di cacah/ potong kecil-kecil lalu kemudian dia ekspor ke cina untuk di
jadikan sebagai bahan mainan bagi anak kecil.
Kelompok 6
Cara mengembangkan
kembali usaha yang telah vakum
1. Mengatur
kembali planning maupun strategi yang akan di lakukan
2. Melakukan
pengendalian bahan baku yang di perlukan , seperti yang dijelaskan pada jawaban
kelompok 2
3. Mempromosikan
kembali usahanya ,
4. Berusaha
membangun kembali kepercayaan pelanggang
5. Bisa
dengan menambahkan karyawan.
Kelompok 7
Cara menghilangkan
keterlambatan usaha
Mengatur Aspek strategi contohnya :
Ø Meneliti jenis usaha baru
dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
Ø Menciptakan pasar baru .
Ø Menciptakan produk baru
dengan karakteristik yang menarik konsumen
Mengatur Aspek manajemen
pemasaran contohnya :
Ø Menembus dan menguasai
pangsa pasar .
Ø Mengolah situasi /
peluang pasar yang ada dengan teliti.
Ø Membuat strategi pemasaran
yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan ,
brosur, dan lain-lain.
Mengatur Aspek penjualan contohnya
:
Ø Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
Ø Banyak volume produk yang
akan dijual, seimbang dengan persediaan bahan baku yang akan di produksi bahkan
usahakan lebih agar tidak terjadi kemacaetan
Ø Tingkat keamanan dalam
proses penjualan barang.
Menjual produk dengan harga
yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Makalah Kewirausahaan 6
Written on 15.04.00 by Unknown
DOSEN: ZAENAB SKM,M.Kes
MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
TENTANG PENGEMBANGAN USAHA Dan CARA PEMESANAN PRODUK
DI
SUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
ANGGOTA
RUSTIANA
FERANITA
TODING RUNGKO
FELISIA
NOVIANTY S
SERLY
ANGGRAENY
HERIANTO
WAHYU
PURNOMO JAMIL
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGEMBANGAN
USAHA”
Makalah ini berisikan tentang
informasi cara-cara untuk mengembangkan serta mempertahankan suatu usaha .Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
MAKASSAR,28 APRIL 2014
PENYUSUN
Daftar isi
Kata pengantar ……………………………………………………………………………………… II
Daftar isi ………………………………………………………………………………………………
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
………………………………………………………………………………….... 4
1.2 Tujuan
Penulisan Makalah
……………………………………………………………………………… 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Usaha
………………………………………………………………………………... 5
2.2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
…………………………………………………….. ………………...5
2.3 Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
……………………………………………………………… 6
2.4 Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam
Mengembangkan Usaha ………………………………… 7
2.5 Kategori Produk Baru ………………………………………………………………………………………………….
7
2.6 Analisa Masalah Dan Solusi Dalam
Mengembankan Usaha ………………………………………. 8
2.7
Agar Ketersediaan bahan baku tetap
ada...................................................................................10
2.8 Pengendalian
Persediaan
..........................................................................................................................12
2.9 jenis-jenis
persediaan..................................................................................................................................13
2.10
Defenisi pemesanan
produk....................................................................................................................13
2.11cara pemesanan produk(barang)............................................................................................................14
BAB
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………
14
4.2 Saran ………………………………………………………………………………
14
Daftar
pustaka ………………………………………………………………………………
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan
dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat
mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha
yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari
sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit .
Banyak
hambatan – hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang
ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi
hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan
dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha
bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil ,
tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini , yaitu :
1.Untuk
menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang pengembangan usaha.
2.Untuk
mengetahui bagaimana cara untuk mengembangkan usaha dengan baik .
3.untuk
mengetahui cara pemesanan produk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan
usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan
usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari
peluang pertumbuhan usaha “ .
(Id/Wikipedia)
Sedangkan
untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi
industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada
pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain,
perusahaan pihak ketiga.
Dalam
hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau
kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi,
meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru,
pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis
melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain –
lain
.
2.2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
Jadi,
pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut
menjadi produk, komersial dan korporasi.Berikut ini akan dijelaskan
tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha
yaitu :
1. Tingkat
Produk .
Pada
level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .
Ø . Perkembangan Incremental
adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
;;;Misalnya
dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah
ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap
sama.
2. Tingkat Komersial
.
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor,
pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau
internasional.Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah
tingkat rantai nilai.Pada pengembangan rantai
nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara
keseluruhan.
3. Tingkat Korporasi
.
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
Dan
pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger &
akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan
aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
2.3 Unsur – Unsur Dalam mengembangkan
Usaha
Adapun
unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1.
Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
- Adanya
niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.
- Mengetahui
teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus
diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang
/ produk , dan lain – lain.
- Membuat
anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2.
Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1.
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2.
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar.
3.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk
usaha .
2.4 Aspek – Aspek Yang Diperhatikan
Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
- Aspek
strategi contohnya :
- Meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
- Menciptakan pasar baru .
- Menciptakan produk baru dengan
karakteristik yang menarik konsumen
- Aspek
manajemen pemasaran contohnya :
- Menembus dan menguasai pangsa
pasar .
- Mengolah situasi / peluang
pasar yang ada dengan teliti.
- Memasarkan produk dengan jaringan
yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
- Membuat strategi pemasaran yang
dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan ,
brosur, dan lain-lain.
- Aspek
penjualan contohnya :
- Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
- Banyak volume produk yang akan
dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses
penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga yang
terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
2.5 Kategori Produk Baru
Kategori
produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1)
Benar – benar baru
Adalah
produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta
menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2)
Lini produk baru
Adalah
produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk
serupa di pasar.
3) Tambahan
untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan
tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari
suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga
dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4)
Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis
produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga
memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk
lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi
teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan
produk lama yang digantinya.
5)
Reposisi
Adalah
produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)
Penurunan biaya
Merupakan
modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih
rendah.
2.6 Analisa Masalah Dan Solusi
Dalam Mengembankan Usaha
Adapun
analisa masalahnya adalah
1.
Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan
merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi
2.
Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan
memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau
over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3.
Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan
usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha
lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing
akan mengalami gagal produk .
4.
Kesulitan bahan baku .
Kesulitan
dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan uaha
. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa
melakukan kegitan usahanya.
5
Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Adapun
solusinya adalah
1
Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pnjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2
Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di
dlam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk
kita akan mebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3.
Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya
seerti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk ,
menemuan produk baru dan
sebagainya.4. Membuat lokasi
usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu ahan baku untuk mengembangkan
usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategs dalam usaha.
5.
Merekrut tenaga ahli dngan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon
pelamar di perusahaan anda , dengandemikian anda bisa mendapatkan tenaga yang
benar – benar ahli dibidangnya .
2.7
Agar Ketersediaan bahan baku tetap ada
Tersedianya produk yang cukup
merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Persediaan
yang terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit tidak menguntungkan
perusahaan. Kekurangan persediaan suatu produk dapat berakibat terhentinya
proses produksi dan suatu ketika bisa mengalami kehabisan stok, bila perusahaan
tidak memiliki persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat tentunya
lebih mahal. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki persediaan yang cukup besar,
perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun, persediaan produk yang
terlalu besar (over stock) dapat berakibat terlalu tingginya beban biaya
guna menyimpan dan memelihara produk tersebut selama penyimpanan di gudang. Assauri
(1993)
Permasalahan dilematis (kelebihan dan kekurangan) dari persediaan
tersebut menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang
optimal. Keoptimalan dalam manajemen persediaan (Inventory Management)
didasarkan pada penentuan ukuran pemesanan (lot sizing) agar biaya total
minimal. Hal ini menyangkut pengambilan keputusan mengenai seberapa banyak order
yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan (demand) dan kebutuhan
persediaan agar tidak terjadi stok habis (shortage). Penentuan frekuensi
order dengan jumlah tertentu dan akibatnya terhadap periode pemesanan juga
membutuhkan pertimbangan yang matang karena hal tersebut akan mempengaruhi
besarnya biaya pemesanan (ordering cost),
2.8 Pengendalian Persediaan
Dalam melaksanakan aktivitas produksinya,
setiap perusahaan, apakah itu perusahaan jasa, ataupun perusahaan perdagangan
serta perusahaan manufaktur pasti mengadakan persediaan. Tanpa persediaan,
perusahaan akan dihadapkan pada resiko dua sisi mata uang, yaitu kekurangan
produk pada suatu waktu membuat permintaan pelanggan tidak terpenuhi, namun
persediaan yang berlebih akan membuat biaya penyimpanan relatif besar.
Pengertian persediaan menurut Assauri
(1993) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-arang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Jadi perseaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediakan
untuk memenuhi permintaan ari konsumen atau pelanggan. Assauri (1993) juga
menjelaskan bahwa persediaan yang diadakan mulai dari yang berbentuk ahan
mentah sampai dengan barang jadi antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko
keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari
material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan3. Untuk menumpuk
bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan
itu tidak ada dalam pasaran.
4. Mempertahankan stabilitas
operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
5. Mencapai penggunaan mesin yang
optimal.
6. Memberikan pelayanan kepada
langganan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu
dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak
perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualan.
2.9 jenis-jenis persediaan
Assauri (1993) membedakan jenis-jenis persediaan
menurut fungsinya menjadi 3 (tiga) yang terdiri atas :
1. Batch Stock atau Lot Size
inventory
adalah persediaan yang diadakan
karena membeli atau membuat bahan-bahan/barang-barang dalam jumlah yang lebih
besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian
atau pembuatan dilakukan untuk jumlah besar, sedangkan penggunaan atau
pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan
barang/bahan yang dilakukan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Keuntungan yang
diperoleh dari adanya batch stock atau lot size inventory ini
antara lain :
Memperoleh potongan harga pada
harga pembelian.
Memperoleh efisiensi produksi
karena adanya operasi atau proses produksi yang lebih lama.
Adanya penghematan didalam
biaya angkutan.
2. Fluctuation Stock
adalah persediaan yang diadakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. Dalam hal
ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen,
apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak
tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dahulu. Jadi
apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan ini (fluctuation
stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya
permintaan tersebut.
3. Anticipation Stock
adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
satu tahun untuk menghadapi penggunaan atau permintaan yang meningkat.
Disamping itu, Anticipation Stock dimaksudkan pula untuk menjaga
kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya
produksi atau menghindari kemacetan produksi.
2.10 Defenisi pemesanan produk
pemesanan secara bahasa
artinya: meminta dibuatkan. Menurut terminologi ilmu fiqih artinya: Perjanjian
terhadap barang jualan yang berada dalam kepemilikan penjual dengan syarat
dibuatkan oleh penjual, atau meminta dibuatkan dengan cara khusus sementara
bahan bakunya dari pihak penjual. Contohnya seseorang pergi ke salah seorang
tukang, misalnya tukang kayu, tukang besi, atau tukang jahit. Lalu ia
mengatakan: “Tolong buatkan untuk saya barang anu dengan jumlah sekian.” Syarat
sahnya perjanjian pemesanan ini adalah bahwa bahan baku harus berasal dari si
tukang. Kalau berasal dari pihak pemesan atau pihak lain, tidak disebut
pemesanan, tetapi menyewa tukang.
2.11 cara pemesanan produk(barang)
•
Pemesanan
barang dimulai saat supervisor melakukan pemeriksaan barang di gudang dan
apabila setelah dilakukan pemeriksaan terdapat barang yang sudah habis
persediaannya atau berada di bawah standar persediaan, maka supervisor
menyerahkan rincian permintaan barang kepada bagian administrasi umum untuk
pemesanan barang tersebut.
•
Kemudian
bagian administrasi umum membuat surat pesanan barang yang ditujukan kepada
supplier. Setelah surat pesanan barang tersebut diterima oleh supplier dan jika
stok barang tersebut tersedia, maka supplier membuat surat pengiriman barang
yang dilengkapi dengan faktur. Lalu supplier mengirimkan barang tersebut
beserta surat kelengkapannya ke bagian administrasi umum. Surat kelengkapan
pengiriman barang tersebut didokumentasikan oleh bagian administrasi umum
secara manual (tidak menggunakan komputer) kemudian menyerahkan barang tersebut
beserta surat kelengkapannya kepada supervisor untuk didokumentasikan dan
disimpan. Supervisor membuat laporan tentang pemasukkan barang kepada manajer
setiap bulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan
hasil dari pembuatan makalah diatas , dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha adalah Tugas dan proses
persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha.
2. Dengan
menerapkan strategi – strategi usaha ,memperhatikan aspek – aspek , dan
faktor yang diperlukan dalam mengembangkan usaha agar usaha dapat
berjalan dengan baik sehingga hasil akhir dari semua proses tahapan usaha
berhasil
3. Pemesanan
produk bermula
saat terjadinya pemesanan barang untuk persediaan di gudang agar sistem tetap
berjalan dengan baik.
jika kita tidak mengembangkan usaha dengan baik dan bijak maka usaha kita akan
mengalami kebangkrutan . Sebaliknya jika mengembangkan usaha dengan baik maka
kita bisa menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses..
3.2 Saran
Dari
beberapa kesimpulan tersebut , maka penulis akan memberikan saran sebagai
berikut :
1.
Bagi
para pengusaha sebaiknya mengembangkan usaha dengan melihat banyak faktor dan
aspek yang menguntungkan sehingga pengusaha dapat menangani resiko usaha dengan
mudah.
2.
Mengembangkan
usaha dengan cara yang sekreatif mungkin supaya konsumen akan kembali
membeli produk Anda lagi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pertanyaan
1.
Kelompok I
Penjelasaan dan contoh
dari tingkatan dalam kewirausahaan?
2.
Kelompok II
Langkah-langkah agar
wirausaha tidak vakum? Apa solusinya agar tidak vakum?
3.
Kelompok III
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan kemacetan produksi?
4.
Kelompok IV
Aspek-aspek dalam
pengembangan usaha (aspek strategi) menciptakanpasar baru. Apa yang dimaksud
dengan menciptakan pasar baru?
5.
Kelompok V
Apa yang di maksud dengan perusahaan manufaktur dan
berikan contohnya?
6.
Kelompok VI
Bagaimana cara
mengembangkan usaha yang telah vakum?
7.
Kelopok VII
Bagaimna cara menghilangkan resiko
keterlambatan usaha yang dibutuhkan?
Jawaban
Kelompok 1
1.Tingkatan produk
Misalnya
dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah
ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap
sama.
2. Tingkat
Komersial .
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan
3. Tingkat
Korporasi .
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
Kelompok
2
Pengendalian Persediaan
Ø Menghilangkan resiko
keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
Ø Menghilangkan resiko dari
material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
Ø Untuk menumpuk bahan-bahan yang
dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
Ø Mempertahankan stabilitas operasi
perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
Ø Mencapai penggunaan mesin yang
optimal.
Ø Memberikan pelayanan kepada
langganan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu
dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
Ø Membuat pengadaan atau produksi
tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualan.
Kelompok 3
Kemacetan produksi ,
suatu kendala yang terjadi pada suatu usaha yaitu dengan vakumnya atau macetnya
usaha yang di lakukan seperti tiba-tiba kehabisan bahan baku untuk membuat
produk sementara pemesanan sedang banjir maka ini lah yang di sebut kemacetan
produksi.
Kelompok 4
Menciptakan pasar
baru adalah menciptakan produk yang benar-benar hasil inovasi terbaru
bagi perusahaan tidak menontong di merek
maupun bentuk itu saja contoh merek hp nokia mungkin dulu hanya satu bentuk
tapi seiring berjalannya waktu menjadi beberapa merek maupun bentuknya.
Kelompok 5
Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi
bahan yang siap di pasarkan.contohnya salah satu seorang pengusaha di Indonesia
mengumpulkan para pemulung untuk mengoleksi bahan plastic , plastic itu
kemudian di cacah/ potong kecil-kecil lalu kemudian dia ekspor ke cina untuk di
jadikan sebagai bahan mainan bagi anak kecil.
Kelompok 6
Cara mengembangkan
kembali usaha yang telah vakum
1. Mengatur
kembali planning maupun strategi yang akan di lakukan
2. Melakukan
pengendalian bahan baku yang di perlukan , seperti yang dijelaskan pada jawaban
kelompok 2
3. Mempromosikan
kembali usahanya ,
4. Berusaha
membangun kembali kepercayaan pelanggang
5. Bisa
dengan menambahkan karyawan.
Kelompok 7
Cara menghilangkan
keterlambatan usaha
Mengatur Aspek strategi contohnya :
Ø Meneliti jenis usaha baru
dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
Ø Menciptakan pasar baru .
Ø Menciptakan produk baru
dengan karakteristik yang menarik konsumen
Mengatur Aspek manajemen
pemasaran contohnya :
Ø Menembus dan menguasai
pangsa pasar .
Ø Mengolah situasi /
peluang pasar yang ada dengan teliti.
Ø Membuat strategi pemasaran
yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan ,
brosur, dan lain-lain.
Mengatur Aspek penjualan contohnya
:
Ø Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
Ø Banyak volume produk yang
akan dijual, seimbang dengan persediaan bahan baku yang akan di produksi bahkan
usahakan lebih agar tidak terjadi kemacaetan
Ø Tingkat keamanan dalam
proses penjualan barang.
Menjual produk dengan harga
yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik
1 komentar:
KABAR BAIK!!!
Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Posting Komentar