Rabu, 30 April 2014

https://soundcloud.com/neneng-trs/afgan-untukmu-aku-bertahan#t=3:58

https://soundcloud.com/maroon-5/payphone-clean

https://soundcloud.com/maroon-5/payphone-clean

Jumat, 25 April 2014

Makalah Parasitologi "Isospora Belli"

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
DAFTAR ISI  ........................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.  Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah  ................................................................................. 1
C.  Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A.Sejarah  ................................................................................................... 3
B. Penyebaran   ........................................................................................... 3
C. Tingkatan Taksonomi.............................................................................. 4
D.Morfologi................................................................................................ 4
E. Habitat.................................................................................................... 5
F.  Siklus Hidup........................................................................................... 5
G.Penyebaran Penyakit............................................................................... 7
H.Pencegahan ............................................................................................ 7
I.    Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mencegah Penyakit ini.......... 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
A.  Kesimpulan............................................................................................. 9
B.  Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
          Parasit adalah Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut. Atau parasit adalah organisme yang hidup sementara/menetap dan pada permukaan/di dalam. Dengan maksud  mengambil sebagian/seluruh kebutuhan makanan dan mendapat perlindungan. Ilmu yang khusus menangani mengenai parasit adalah Parasitologi. Hubungan timbal balik antara parasit dengan hospes yang berguna untuk kelangsungan hidup parasit tersebut disebut parasitisme.
Dalam makalah ini parasit yang yang menjadi pembicaraan adalah Isospora Belli, dimana parasit ini termasuk kelas sporozoa. Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa ini berkembang biak bergantian secara seksual  dan aseksual. Perkembangbiakan ini dapat terjadi dalam satu hospes yang ditemukan pada coccidia, sedang pada Haeosporidia di perlukan dua macam hospes yang berlainan jenis. Perkembangbiakan secara aseksual disebut Schizogoni dan berkembangbiakan secara seksual disebut Sporogoni.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Isospora Belli dan bagaimana sejarah dari parasit Isospora belli ?
2.      Bagaimana penyebaran dari parasit Isospora Belli ?
3.      Bagaimana tingkatan Taksonomi dari parasit Isospora Belli ?
4.      Bagaimana morfologi dari parasit Isospora Belli ?
5.      Di mana habitat dari parasit Isospora Belli ?
6.      Bagaimana siklus hidup dari parasit Isospora Belli ?
7.      Bagaimana penyebaran penyakit yang disebabkan oleh parasit Isospora Belli ?
8.      Bagaimana upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit penyebab parasit Isospora Belli ?

C.    Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui tentang parasit Isospora belli, yakni mengenai sejarah, penyebaran, taksonomi, morfologi, habitat, siklus hidup, penyebaran penyakit, dan pencegahannya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Sejarah  
Kjelberg pertama kali melihat Isospora Belli pada tahun 1860 dalam vili dari usus kecil manusia, dan Eimer mengkonfirmasi hal ini pada tahun 1870. Pada tahun 1890 Raillet dan Lucet menemukan ookista dalam tinja, dan Wenyon menggambarkan ookista dan spora pada tahun 1915. Ada kebingungan antara dua spesies Isospora pada manusia, Isospora Belli dan Isospora Hominis, sampai saat Wenyon (1923-1926) mampu membedakan dua spesies mikroskopis: ookista yang lebih kecil diklasifikasikan sebagai Isospora Hominis, dan ookista berukuran lebih besar ditetapkan sebagai Isospora Belli. Ada perbedaan lain: biasanya, ketika gudang dalam tinja ookista dari Isospora Hominis yang matang dan mengandung sporocysts, sedangkan pada tinja segar Isospora ookista Belli belum matang. Deskripsi Wenyon tentang Isospora Hominis dan Isospora Belli sebagai spesies terpisah menginfeksi manusia berlangsung hingga tahun 1972, tetapi ketika siklus hidup Isospora Hominis ditemukan mirip dengan Sarcocystis spp, parasit ini dipindahkan ke genus ini (Isospora).

B.  Penyebaran
Isospora belli memiliki distribusi cosmopolitan atau termasuk parasit yang kosmopolit yang terjadi di seluruh dunia, tapi lebih umum dan sering ditemukan terjadi di daerah tropis dan subtropis. Distribusi geografik: penyebarannya luas, walaupun jarang ditemukan. Daerah endemi ditemukan di Afrika Selatan, Amerika Selatan, RRC, India, Jepang, Filipina, Indonesia & pulau2 di Pasifik  .


C.  Tingkatan Taksonomi
Ø  Kerajaan (Kingdom)  : Protista
Ø  Subkingdom               : Biciliata
Ø  Infrakingdom             : Alveolata
Ø  Filum                          : Apicomplexa
Ø  Kelas                          : Conoidasida
Ø  Subkelas                     : Coccidiasina
Ø  Ordo                           : Eucoccidiorida
Ø  Subordo                     : Eimeriorina
Ø  Famili                         : Eimeriidae
Ø  Genus                         : Isospora
Ø  Spesies                       : Belli

D.    Morfologi

1.    Berbentuk oval
2.    Ookista Isospora. Belli berukuran 25-33 mikron  
3.    Dinding lapis dua, rata & tidak berwarna, sitoplasma bergranula & mempunyai satu inti.
4.    Ookista menjadi matang dalam wkt 1-5 hr.  Sporokista menghasilkan 4 sporozoit yang bentuknya memanjang & mempunyai satu inti
5.    Infeksi terjadi bila tertelan ookista / sporokista matang

E.  Habitat
Hospes dari parasit ini adalah manusia dan binatang lainnya. Di dalam tubuh manusia habitat dari parasit ini adalah di Vili Usus Halus manusia.

F.     Siklus Hidup
1.    Ookista yang belum matang keluar bersama tinja orang yang terinfeksi, yang mengandung sporoblas
2.    Kemudian dalam pematangan lebih lanjut setelah ekskresi, sporoblast membagi dalam dua ( ookista sekarang berisi dua sporoblasts ).
3.    Sporoblasts mensekresikan dinding kista , sehingga menjadi sporocysts ; dan sporocysts membagi dua kali untuk menghasilkan empat sporozoit. Yang mana fase ini, ookista atau sporokista sudah matang.
4.    Infeksi terjadi jika Ookista atau sporokista yang sudah matang tertelan.
5.    Kemudian sporokista masuk ke dalam usus, khususnya di bagian Vili Usus manusia dan setelah itu sporokista melepaskan spozoit.
  
G. Penyebaran Penyakit
Nama penyakit yang disebabkan oleh parasit ini adalah Isosporiasis. Sama dengan penyebaran parasit ini, penyebaran penyakitnya juga dapat ditemui di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di daerah tropis dan subtropis. Modus penularan dari penyakit Isosporiasis adalah fecal-oral, yaitu melalui makanan atau air yang terkontaminasi/tercemar dengan kotoran manusia.
Penyebaran penyakit ini mudah ditemukan di daerah endemi karena sanitasi lingkungan dari daerah yang endemi belum bisa dikatakan baik/memenuhi standar.

H.  Pencegahan
·      Pendidikan kesehatan, untuk mencegah penyebaran penyakit parasit Isospora belli, terutama daerah yang endemi dengan penyakit ini. Yakni dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis tentang cara-cara penularan dan cara pemberantasan penyakit ini.
·      Persediaan air minum, air untuk mandi dan mencuci pakaian hendaknya diambil dari sumber yang bebas ookista atau sporokista
·      Mengurangi kebiasaan masyarakat membuang tinja di sembarang tempat.
·      Pengawasan higiene dan sanitasi yakni dengan menjaga kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan untuk menghindari kontak dengan tinja penderita yang mengandung ookista.

I.     Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mencegah penyakit ini, yaitu:
·      Pemerintah berupaya menyadiakan jamban sehat bagi masyarakat awam yang belum mengerti mengenai jamban sehat, yang dikenal dengan program Jambanisasi. 
·      Pemerintah menyediakan air bersih yakni dengan menyediakan air PDAM.
·      Memberikan stimulan kepada masyarakat berupa sumbangan uang, agar masyarakat dapat membuat jamban sehat sendiri.
·      Menyalurkan tenaga sanitasi di masyarakat agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai jamban sehat, mengenai PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), seperti mengupayakan agar jamban dengan tempat penampungan air memiliki jarak sehingga kontaminasi dengan parasit berkurang.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Parasitologi adalah bidang ilmu yang sangat berhuhungan dengan fenomena-fenomena ketergantungan dari satu organisme terhadap yang lainnya. makanannya serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut. Organisme yang mengambil makanan serta mendapat perlindungan dari Organisme lain tersebut disebut parasit. Isospora merupakan bagian dari tatanan coccidia parasit intraseluler yang melewati tahap-tahap perkembangan di dalam hewan inang serta dalam lingkungan eksternal. Parasit ini menargetkan usus kecil, di mana ia berkembang dalam jaringan mukosa. Berbagai tahap pembangunan pada akhirnya menghasilkan telur mikroskopis, atau ookista, yang diekskresikan dengan kotoran. Dalam kondisi yang tepat, ookista akan mengembangkan untuk membentuk ookista sporulated dalam 1 sampai 3 hari. Setelah dimakan, ookista melepaskan empat sporozoit terkandung dalam setiap sporocyst dalam lumen usus.

B.     Saran
Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, serta dapat mengurangi terjadinya berbagi pencemaran. Sehingga diharapkan warga harus proaktip dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga mereka dapat bekerja dan berkarya  lebih maksimal menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera.



DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html# (diakses pada tanggal 9 April 2014)
http://kesehatan-tips.blogspot.com/2012_05_01_archive.html (diakses pada tanggal  10 April 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Isosporiasis  (diakses pada tanggal 11 April 2014)

http://dc245.4shared.com/doc/vGgf-ZB5/preview.html (diakses pada tanggal 11 April 2014) 

Written on 13.40.00 by Unknown

https://soundcloud.com/neneng-trs/afgan-untukmu-aku-bertahan#t=3:58

Written on 13.28.00 by Unknown

https://soundcloud.com/maroon-5/payphone-clean

https://soundcloud.com/maroon-5/payphone-clean

Makalah Parasitologi "Isospora Belli"

Written on 06.34.00 by Unknown

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
DAFTAR ISI  ........................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.  Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah  ................................................................................. 1
C.  Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A.Sejarah  ................................................................................................... 3
B. Penyebaran   ........................................................................................... 3
C. Tingkatan Taksonomi.............................................................................. 4
D.Morfologi................................................................................................ 4
E. Habitat.................................................................................................... 5
F.  Siklus Hidup........................................................................................... 5
G.Penyebaran Penyakit............................................................................... 7
H.Pencegahan ............................................................................................ 7
I.    Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mencegah Penyakit ini.......... 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
A.  Kesimpulan............................................................................................. 9
B.  Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
          Parasit adalah Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut. Atau parasit adalah organisme yang hidup sementara/menetap dan pada permukaan/di dalam. Dengan maksud  mengambil sebagian/seluruh kebutuhan makanan dan mendapat perlindungan. Ilmu yang khusus menangani mengenai parasit adalah Parasitologi. Hubungan timbal balik antara parasit dengan hospes yang berguna untuk kelangsungan hidup parasit tersebut disebut parasitisme.
Dalam makalah ini parasit yang yang menjadi pembicaraan adalah Isospora Belli, dimana parasit ini termasuk kelas sporozoa. Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa ini berkembang biak bergantian secara seksual  dan aseksual. Perkembangbiakan ini dapat terjadi dalam satu hospes yang ditemukan pada coccidia, sedang pada Haeosporidia di perlukan dua macam hospes yang berlainan jenis. Perkembangbiakan secara aseksual disebut Schizogoni dan berkembangbiakan secara seksual disebut Sporogoni.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Isospora Belli dan bagaimana sejarah dari parasit Isospora belli ?
2.      Bagaimana penyebaran dari parasit Isospora Belli ?
3.      Bagaimana tingkatan Taksonomi dari parasit Isospora Belli ?
4.      Bagaimana morfologi dari parasit Isospora Belli ?
5.      Di mana habitat dari parasit Isospora Belli ?
6.      Bagaimana siklus hidup dari parasit Isospora Belli ?
7.      Bagaimana penyebaran penyakit yang disebabkan oleh parasit Isospora Belli ?
8.      Bagaimana upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit penyebab parasit Isospora Belli ?

C.    Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui tentang parasit Isospora belli, yakni mengenai sejarah, penyebaran, taksonomi, morfologi, habitat, siklus hidup, penyebaran penyakit, dan pencegahannya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Sejarah  
Kjelberg pertama kali melihat Isospora Belli pada tahun 1860 dalam vili dari usus kecil manusia, dan Eimer mengkonfirmasi hal ini pada tahun 1870. Pada tahun 1890 Raillet dan Lucet menemukan ookista dalam tinja, dan Wenyon menggambarkan ookista dan spora pada tahun 1915. Ada kebingungan antara dua spesies Isospora pada manusia, Isospora Belli dan Isospora Hominis, sampai saat Wenyon (1923-1926) mampu membedakan dua spesies mikroskopis: ookista yang lebih kecil diklasifikasikan sebagai Isospora Hominis, dan ookista berukuran lebih besar ditetapkan sebagai Isospora Belli. Ada perbedaan lain: biasanya, ketika gudang dalam tinja ookista dari Isospora Hominis yang matang dan mengandung sporocysts, sedangkan pada tinja segar Isospora ookista Belli belum matang. Deskripsi Wenyon tentang Isospora Hominis dan Isospora Belli sebagai spesies terpisah menginfeksi manusia berlangsung hingga tahun 1972, tetapi ketika siklus hidup Isospora Hominis ditemukan mirip dengan Sarcocystis spp, parasit ini dipindahkan ke genus ini (Isospora).

B.  Penyebaran
Isospora belli memiliki distribusi cosmopolitan atau termasuk parasit yang kosmopolit yang terjadi di seluruh dunia, tapi lebih umum dan sering ditemukan terjadi di daerah tropis dan subtropis. Distribusi geografik: penyebarannya luas, walaupun jarang ditemukan. Daerah endemi ditemukan di Afrika Selatan, Amerika Selatan, RRC, India, Jepang, Filipina, Indonesia & pulau2 di Pasifik  .


C.  Tingkatan Taksonomi
Ø  Kerajaan (Kingdom)  : Protista
Ø  Subkingdom               : Biciliata
Ø  Infrakingdom             : Alveolata
Ø  Filum                          : Apicomplexa
Ø  Kelas                          : Conoidasida
Ø  Subkelas                     : Coccidiasina
Ø  Ordo                           : Eucoccidiorida
Ø  Subordo                     : Eimeriorina
Ø  Famili                         : Eimeriidae
Ø  Genus                         : Isospora
Ø  Spesies                       : Belli

D.    Morfologi

1.    Berbentuk oval
2.    Ookista Isospora. Belli berukuran 25-33 mikron  
3.    Dinding lapis dua, rata & tidak berwarna, sitoplasma bergranula & mempunyai satu inti.
4.    Ookista menjadi matang dalam wkt 1-5 hr.  Sporokista menghasilkan 4 sporozoit yang bentuknya memanjang & mempunyai satu inti
5.    Infeksi terjadi bila tertelan ookista / sporokista matang

E.  Habitat
Hospes dari parasit ini adalah manusia dan binatang lainnya. Di dalam tubuh manusia habitat dari parasit ini adalah di Vili Usus Halus manusia.

F.     Siklus Hidup
1.    Ookista yang belum matang keluar bersama tinja orang yang terinfeksi, yang mengandung sporoblas
2.    Kemudian dalam pematangan lebih lanjut setelah ekskresi, sporoblast membagi dalam dua ( ookista sekarang berisi dua sporoblasts ).
3.    Sporoblasts mensekresikan dinding kista , sehingga menjadi sporocysts ; dan sporocysts membagi dua kali untuk menghasilkan empat sporozoit. Yang mana fase ini, ookista atau sporokista sudah matang.
4.    Infeksi terjadi jika Ookista atau sporokista yang sudah matang tertelan.
5.    Kemudian sporokista masuk ke dalam usus, khususnya di bagian Vili Usus manusia dan setelah itu sporokista melepaskan spozoit.
  
G. Penyebaran Penyakit
Nama penyakit yang disebabkan oleh parasit ini adalah Isosporiasis. Sama dengan penyebaran parasit ini, penyebaran penyakitnya juga dapat ditemui di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di daerah tropis dan subtropis. Modus penularan dari penyakit Isosporiasis adalah fecal-oral, yaitu melalui makanan atau air yang terkontaminasi/tercemar dengan kotoran manusia.
Penyebaran penyakit ini mudah ditemukan di daerah endemi karena sanitasi lingkungan dari daerah yang endemi belum bisa dikatakan baik/memenuhi standar.

H.  Pencegahan
·      Pendidikan kesehatan, untuk mencegah penyebaran penyakit parasit Isospora belli, terutama daerah yang endemi dengan penyakit ini. Yakni dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis tentang cara-cara penularan dan cara pemberantasan penyakit ini.
·      Persediaan air minum, air untuk mandi dan mencuci pakaian hendaknya diambil dari sumber yang bebas ookista atau sporokista
·      Mengurangi kebiasaan masyarakat membuang tinja di sembarang tempat.
·      Pengawasan higiene dan sanitasi yakni dengan menjaga kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan untuk menghindari kontak dengan tinja penderita yang mengandung ookista.

I.     Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mencegah penyakit ini, yaitu:
·      Pemerintah berupaya menyadiakan jamban sehat bagi masyarakat awam yang belum mengerti mengenai jamban sehat, yang dikenal dengan program Jambanisasi. 
·      Pemerintah menyediakan air bersih yakni dengan menyediakan air PDAM.
·      Memberikan stimulan kepada masyarakat berupa sumbangan uang, agar masyarakat dapat membuat jamban sehat sendiri.
·      Menyalurkan tenaga sanitasi di masyarakat agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai jamban sehat, mengenai PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), seperti mengupayakan agar jamban dengan tempat penampungan air memiliki jarak sehingga kontaminasi dengan parasit berkurang.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Parasitologi adalah bidang ilmu yang sangat berhuhungan dengan fenomena-fenomena ketergantungan dari satu organisme terhadap yang lainnya. makanannya serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut. Organisme yang mengambil makanan serta mendapat perlindungan dari Organisme lain tersebut disebut parasit. Isospora merupakan bagian dari tatanan coccidia parasit intraseluler yang melewati tahap-tahap perkembangan di dalam hewan inang serta dalam lingkungan eksternal. Parasit ini menargetkan usus kecil, di mana ia berkembang dalam jaringan mukosa. Berbagai tahap pembangunan pada akhirnya menghasilkan telur mikroskopis, atau ookista, yang diekskresikan dengan kotoran. Dalam kondisi yang tepat, ookista akan mengembangkan untuk membentuk ookista sporulated dalam 1 sampai 3 hari. Setelah dimakan, ookista melepaskan empat sporozoit terkandung dalam setiap sporocyst dalam lumen usus.

B.     Saran
Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, serta dapat mengurangi terjadinya berbagi pencemaran. Sehingga diharapkan warga harus proaktip dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga mereka dapat bekerja dan berkarya  lebih maksimal menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera.



DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html# (diakses pada tanggal 9 April 2014)
http://kesehatan-tips.blogspot.com/2012_05_01_archive.html (diakses pada tanggal  10 April 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Isosporiasis  (diakses pada tanggal 11 April 2014)

http://dc245.4shared.com/doc/vGgf-ZB5/preview.html (diakses pada tanggal 11 April 2014)