Selasa, 08 Desember 2015
Mata Kuliah : Penyehatan Air – A
Dosen : H. Ronny Muntu, SKM.,M.Kes
Oleh :
EVI NURSYAFITRI
PO.71.4.221.13.2.012
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2015
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Penyehatan Air dengan judul “Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Penyehatan Air dengan judul “Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Ronny
Muntu, SKM.,M.Kes selaku dosen pengampu
pada mata kuliah Penyehatan
Air – A yang telah memberikan ilmu dan sumbangsinya dalam menyusun makalah ini.
2.
Bapak dan Ibu
tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3.
Teman-teman yang
tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4.
Dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
Dalam tugas ini terdapat beberapa
pembahasan materi mengenai peranan air
terhadap kesehatan dan macam – macam penyakit yang disebabkan oleh air. Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih
baik lagi dalam menyusun tugas
selanjutnya .
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan bisa
menjadi referensi bagi yang memerlukannya.
Wasallam
Makassar, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Tujuan ........................................................................................................... 2
C.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A.
Peranan Air Terhadap Kesehatan................................................................... 3
B.
Macam-macam Penyakit yang Ditularkan Melalui Air.................................. 28
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 53
A. Kesimpulan.................................................................................................... 53
B. Saran ............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan
bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan
utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor
penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia.
Selain itu, susunan molekul air sangat sederhana. Dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen. H-O-H atau ditulis dengan rumus H2O.
Air juga punya sifat yang unik yang memungkinkan berperan sebagai material yang
universal. Salah satu sifat khusus air adalah sangat mudah berubah wujud. Air
dapat dijumpai di planet bumi dalam tiga bentuk, yaitu padat, cair dan gas.
Mengingat pentingnya peran
air,sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan
air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan(surface water),air tanah (ground water)dan air hujan ( Ricki . Mulia,2005 )
Oleh karena manusia
sangat membutuhkan air untuk melanjutkan kehidupannya. Sebagian besar tubuh
manusia juga mengandung air. Air tentunya berperan penting terhadap kesehatan
manusia. Namun dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Untuk mendapatkan air yang bersih dan memenuhi standar merupakan hal yang
langka karena air sudah banyak tercemar bermacam-macam limbah dari kegiatan
manusia. Air yang tercemar dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena hal diatas kami akan membahas
makalah dengan judul “Peranan Air bagi Kesehatan Manusia”
B.
Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan air bagi kesehatan
2. Untuk mengetahui macam-macam penyakit
yang ditularkan melalui air
C.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana peranan air tehadap kesehatan?
2.
Bagaimana contoh / macam-macam penyakit yang ditularkan
melalui air?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Peranan dan
Fungsi Air Terhadap Kesehatan
1.
Air untuk Proses Metabolisme Tubuh
Manusia
Air merupakan
bagian penting untuk kehidupan, sebagian besar tubuh kita terdiri dari air,
tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan
tanpa makanan. Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein
dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat
tergantung pada air, karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus
bantalan sendi-sendi , tulang, dan otot. Kebutuhan air untuk manusia dalam
sehari minimal sebanyak 8 gelas, yang diperlukan untuk kelancaran proses
metabolisme di dalam tubuh.
Mengkonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi
hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta
mengurangi rasa lapar. Sebaliknya, kurang air dapat menyebabkan konstipasi,
infeksi saluran urin, terbentuknya batu ginjal, kelelahan, dan masalah-masalah
seputar kulit, rambut, dan kuku. Di pasaran saat ini mulai bermunculan produk
air kemasan baru yaitu air beroksigen. Sesungguhnya air, dari manapun
sumbernya, yang sering diminum kebanyakan orang telah mengandung oksigen yang
kadarnya sekitar 7 ppm. Air beroksigen telah diperkaya dengan oksigen melalui
rekayasa teknologi sehingga mengandung O2 45 ppm – 80 ppm. Oksigen dimasukkan
ke dalam air lewat suatu proses dengan menggunakan tekanan, seperti halnya
ketika membuat minuman berkarbonasi (minuman ringan) yaitu dengan memompakan
CO2 ke dalam air. Oksigen yang diserap melalui membran intestinal diklaim dapat
meningkatkan imunitas dan memperbaiki sistem sirkulasi dalam tubuh. Oksigen
juga akan melekat di butir-butir darah merah yang kemudian masuk ke dalam
sel-sel tubuh manusia. Sebuah studi yang melibatkan 25 atlet pelari yang
mengkonsumsi air beroksigen menunjukkan hasil positip. Sejumlah 83% dari pelari
tersebut mempunyai performans prestasi yang lebih baik. Mereka menghemat waktu
31 detik dalam suatu lomba lari. (Khomsan, 2007)
Jika kecukupan konsumsi air tidak dipenuhi maka tubuh akan
kekurangan air. Gejalanya antara lain berupa terasa kering di bagian
tenggorokan. Pada anak kecil, hal ini bisa berakibat fatal. Dalam hal
kekurangan minum sedikit saja namun berlangsung dalam jangka panjang, fungsi
ginjal dapat dapat terganggu sehingga suatu ketika terbentuk kristal atau batu
ginjal. Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan konstipasi, infeksi saluran
urin, kelelahan, dan berbagai masalah seputar kulit, rambut dan kuku.
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal
tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti
menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam
jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk: Pencernaan dan metabolisme yang
lebih baik Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun
metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian
terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat
menyebabkan menurunnya metabolisme.
Air
dalam tubuh manusia memainkan peran penting dengan membawa karbohidrat dan
protein melalui darah dan menghilangkan kelebihan garam, mineral, dan zat
lainnya. Hidrasi yang memadai juga membuat tubuh dingin ketika suhu meningkat
dan selama aktivitas fisik. Air dalam tubuh manusia mencegah sembelit dan
menjaga kulit lembut dan lentur. Paru-paru dan mulut membutuhkan air untuk
berfungsi dengan baik, sedangkan sendi menggunakan air sebagai pelumas.
Setiap sel dalam
tubuh bergantung pada air untuk melarutkan bahan kimia, mineral, dan nutrisi
untuk membuat mereka dapat digunakan. Jika darah kekurangan air yang cukup,
mungkin tidak mengalir secara bebas dan membawa oksigen yang cukup ke organ dan
jaringan. Kulit bisa menjadi kering dan pecah-pecah ketika asupan air turun di
bawah tingkat yang direkomendasikan.
Air dalam tubuh
manusia merupakan 70 persen dari berat total otak. Darah terdiri dari sekitar
80 persen air, sedangkan konten di paru-paru adalah sekitar 90 persen air.
Cairan juga digunakan oleh lemak, otot, dan tulang untuk mendukung kesehatan
yang optimal. Air dalam tubuh membersihkan bakteri manusia dari kandung
kemih dan mungkin mencegah pembentukan batu ginjal. Hal ini juga mencegah
sembelit dan membawa limbah dari tubuh melalui feses.
Setiap hari, air
dalam tubuh manusia hilang melalui urin, keringat, dan pernapasan. Ini harus
diganti setiap hari karena tubuh tidak dapat menyimpan air untuk digunakan
nanti. Jumlah air yang dikeluarkan tergantung pada tingkat aktivitas seseorang,
suhu di luar, metabolisme individu, dan jumlah cairan yang dikonsumsi dalam
makanan dan minuman. Orang yang sangat aktif, dan mereka yang tinggal di iklim
panas, biasanya membutuhkan lebih banyak air karena mereka sering menghasilkan
lebih banyak keringat.
Tubuh anak-anak
mengandung kadar air lebih tinggi dari orang dewasa dan mungkin mengalami
dehidrasi lebih cepat. Orang tua mungkin perlu untuk meningkatkan asupan air
karena fungsi ginjal berubah seiring dengan usia. Seorang dewasa yang lebih tua
mungkin kehilangan hingga 2,1 liter (2 liter) air sehari melalui fungsi tubuh
normal. Diperkirakan orang tua mendapatkan setengah jumlah tersebut setiap hari
melalui makanan.
Dehidrasi dapat
menjadi risiko kesehatan yang serius, menyebabkan gagal ginjal. Gejala termasuk
gelap, urin kuning, sakit kepala, dan kekurangan energi. Bibir dan kulit
mungkin menjadi kering, bersama dengan mulut kering. Pada saat seseorang merasa
haus, dehidrasi mungkin sudah ada, yang dapat menghambat konsentrasi dan
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental atau fisik.
Kebanyakan makanan
menyediakan sekitar setengah air yang diperlukan dalam tubuh manusia. Ahli gizi
biasanya menganjurkan minum enam sampai delapan gelas air sehari untuk menjaga
kesehatan. Tingkat ini mungkin diperoleh dari sup, buah, teh, dan makanan
lainnya. Pasien yang menggunakan obat-obatan yang meningkatkan buang air kecil
mungkin perlu sampai asupan air sehari-hari. Orang yang menderita demam,
muntah, atau diare mungkin juga cepat kehilangan cairan penting.
2.
Air dapat mencegah dan mengobati banyak penyakit
Air
digunakan untuk mengurangi demam serta membersihkan luka dan infeksi kulit. Meminum
banyak air membantu mencegah dan mengobati diare, infeksi saluran kemih, batuk
dan susah buang air. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah ke WC dan
sebelum makan atau memegang makanan juga membantu mencegah banyak penyakit.
Selain itu, para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau
tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa
penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih,
dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
3.
Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup
Air adalah
unsur paling penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Sebagian orang
percaya dengan mengkonsumsi air yang berlebih akan membuat tubuh menjadi sehat
tetapi bisa juga dengan mengkonsumsi air berlebihan akan mengakibatkan
ketergantungan. Air juga dapat diartikan bagian dari kehidupan yang memiliki
banyak pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif air yaitu salah satunya
untuk kehidupan dan pengaruh negatif air salah satunya adalah dapat menyebabkan
banjir jika manusia tidak bisa menjaga kelestarian hutan atau bisa juga tidak
ada daerah resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
Air mempunyai peranan penting dalm pembentukan kehidupan. Dalam organisme
dalam berbagai organ tidak mengandung air dalam jumlah yang sama. Presentase terendah 27- 34 %
terdapat pada tulang dan meningkat sampai 70- 80 % pada organ- organ bagian
dalam, sementara itu tertinggi beradapa pada jaringan saraf (82- 94 %). Air dalam protoplasma berupa koloidal dari molekul protein
dimungkinkan oleh fenomena solvation dari rantai molekul.
Untuk kelangsungan hidup, semua makhluk
hidup, khususnya manusia, membutuhkan air untuk kelangsungan aktivitasnya. Salah
satu kebutuhan dasarnya adalah air. Setiap aktivitas sehari – hari manusia tidak terlepas dari penggunaan air. Namun air yang disediakan untuk keperluan sehari-hari,
termasuk untuk keperluan MCK, juga dapat memberikan dampak yang merugikan bagi
manusia beserta lingkungannya. Tentu saja hal ini terjadi jika air yang diberikan
tidak memenuhi syarat kualitas sanitasi dan higiene yang dibutuhkan. Sehingga pemenuhan air harus selalu memadai untuk
kebutuhan sehari – hari agar setiap aktivitas manusia bisa berjalan.
Manusia mungkin dapat hidup
beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika
tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh
manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika
kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air
yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya
mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan
kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain
digunakan untuk:
a.
Keperluan rumah
tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
b.
Keperluan umum,
misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan
kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
d.
Keperluan
perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
e.
Keperluan pertanian
dan peternakan
f.
Keperluan pelayaran
dan lain sebagainya
Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu
melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga
kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan,
tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga
dapat menggangu ekosistem yang ada.
Selain itu,
makhluk hidup lainnya seperti hewan maupun tumbuhan sangat memerlukan air.
Contohnya saja pada tumbuhan hanya bisa melakukan proses fotosintesis ketika
ada bahan air (H2O).
Air
merupakan bagian penting untuk kehidupan, sebagian besar tubuh kita terdiri
dari air, tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati
dibandingkan tanpa makanan. Air merupakan bagian penting untuk kehidupan,
sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, tanpa air manusia akan mengalami
dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan. Air berfungsi untuk
mentransportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh
tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat tergantung pada air, karena air
merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi , tulang, dan
otot. Air beroksigen telah diperkaya dengan oksigen melalui rekayasa teknologi
sehingga mengandung O2 45 ppm – 80 ppm. Oksigen dimasukkan ke dalam air lewat suatu
proses dengan menggunakan tekanan, seperti halnya ketika membuat minuman
berkarbonasi (minuman ringan) yaitu dengan memompakan CO2 ke dalam air. Oksigen
yang diserap melalui membran intestinal diklaim dapat meningkatkan imunitas dan
memperbaiki sistem sirkulasi dalam tubuh. Oksigen juga akan melekat di
butir-butir darah merah yang kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh manusia.
Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik, penyerapan
makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh, juga penghancuran
beberapa racun sisa metabolisme. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan
metabolisme berlangsung tidak sempurna. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
manfaat dari air beroksigen dapat meningkatkan populasi bakteri probiotik.
Seperti diketahui, probiotik berfungsi menyeimbangkan flora usus sehingga
pencernaan menjadi lebih baik. Di dalam tubuh manusia, terdapat milyaran
probiotik yang jika berkembang biak lebih banyak akan meningkatkan daya tahan
tubuh.
Air juga
merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada usaha
memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, di
bidang pertanian kekurangan air menjadi hambatan utama.
Penduduk
yang terus berkembang dan kemakmuran yang meningkat menimbulkan tekanan pada
persediaan air setempat, menjatah air mungkin akan menjadi pemandangan sehari –
hari di seluruh dunia di masa mendatang.
4.
Air sebagai media untuk kehidupan mikroba
Dalam dunia
kehidupan terdapat kelompok anggota, yang tidak keliatan tetapi ada, yang sulit
dibatasi sebagai binatang atau tumbuh – tumbuhan karean mereka diturunkan dari
dua kingdom. Mereka mempunyai peranan penting dalam kontinyuitas aktivitas
biologi, mereka adalah mikroba umumnya bersel tunggal, aktivitasnya yang kontan
adalah berfungsi dalam “recirculation” elemen dan dalam proses abalitic dan
sinteticyang hidupnya tidak akan berhenti.
Kebutuhan
manusia untuk menggunakan air bahkan dalam jumlah yang terus meningkat telah
menyebabkan dalam menunjang makin banyak pencemaran. Seperti yang telah
diketahui dalam ilmu kesehatan dan biologian yang dimainkan oleh air dalam
penularan penyakit, manusia terpaksa harus, namun yang lain ternyata memberi
keuntungan dan manusia bisa memanfaatkannya.
Air mempunyai peranan besar dalam
penularan berbagai jenis penyakit menular. Besarnya peranan air dalam penularan
penyakit adalah disebabkan keadaan air itu sendiri sangat membantu dan sangat
baik untuk kehidupan mikrobiologi.
Air dapat bertindak sebagai
tempat berkembang biak mikrobiologi dan juga bisa sebagai tempat tinggal
sementara (perantara) sebelum mikrobioogis berpindah kepada manusia.
Air mempunyai peranan penting
dalm pembentukan kehidupan. Dalam organisme dalam berbagai organ tidak
mengandung air dalam jumlah yang sama. Perenatse terendah 27- 34 % terdapat
pada tulang dan meningkat sampai 70- 80 % pada organ- organ bagian dalam,
sementara itu tertinggi beradapa pada jaringan saraf (82- 94 %).
Air dalam protoplasma berupa
koloidal dari molekul protein dimungkinkan oleh fenomena solvation dari rantai
molekul.
5.
Air sebagai penyebar mikroba patogen (true water borne
diseases)
Penyakit menular
yang disebabkan oleh air secara langsung seringkali dinyatakan sebagai penyakit
bawaan air atau ‘water borne diseases’. Penyakit-penyakit ini hanya dapat
menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang
dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jenis mikroba yang
dapat menyebar lewat air, di antaranya virus, bakteri, protozoa, dan metazoa.
AIR bersih merupakan salah satu sumber kehidupan mahluk
hidup, termasuk manusia. Konsekuensinya, bila air yang kita konsumsi telah
tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Kondisi demikian akan menjadi
ancaman kesehatan manusia, bila tidak segera dipulihkan. Apalagi saat ini
kondisi lingkungan kita telah memasuki musim hujan, yang biasanya mudah sekali
terjadi pencemaran air di sana-sini, seperti banjir.
Lebih jauh, air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun
anorganik akan menjadi media yang cocok untuk berkembangbiak berbagai penyakit.
Air yang tercemar dapat berupa air yang tergenang dan air yang mengalir.
Menurut Wisnu Arya Wardana (1999), penyakit menular akibat pencemaran air itu
dapat terjadi karena berbagai macam sebab. Pertama, air merupakan tempat
berkembangbiaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Kedua, air yang
telah tercemar tidak dapat digunakan sebagai air pembersih, sedangkan air
bersih sudah tidak mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungannya
tidak terjamin, yang pada akhirnya menyebabkan manusia mudah terserang
penyakit.
6.
Air sebagai
Komponen Utama dalam Tubuh manusia
Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, bahkan
sekitar 55% berat tubuh kita adalah air. Tanpa air makhluk hidup
tidak mungkin tumbuh dan berkembang, karena
air sangat vital
untuk reaksi kimia tubuh. Air harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh
tidak bisa membuatnya.
Peningkatan
konsumsi air juga terbukti dapat menurunkan risiko obesitas. Konsumsi air
sebelum makan terbukti akan membuat kita menjadi lebih cepat merasa kenyang dan
menurunkan jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Inilah yang menyebabkan
konsumsi air minum sangat disarankan bagi orang-orang yang sedang menjalani
diet ataupun program penurun berat badan tertentu.
Air di dalam tubuh manusia berkisar antara
50 – 70% dari seluruh berat badan. Air terdapat di seluruh badan. Tulang terdapat air sebanyak 22% berat tulang , di darah dan
ginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air
yang ada di dalam organ, seperti 80%
dari darah terdiri atas air ,25 % dari tulang, 75% dari urat syaraf, 80% dari ginjal , 70% dari hati, dan 75% dari urat syaraf , 80% dari ginjal , 70% dari hati, dan 75 % dari
otot adalah air. Kehilangan air 15%
dari berat badan
dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang
dewasa perlu minum
minimal 1,5 –
2 liter air
sehari. Kekurangan air ini menyebabkan banyaknya ditemukan penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah
tropis seperti indonesia , karena terjadinya kristalisasi unsur-unsur yang
ada di dalam cairan tubuh. Air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Sebagai contoh, oksigen
perlu dilarutkan dahulu
sebelum dapat memasuki pembuluh-pembuluh darah
yang ada di
sekitar alveli. Demikian
pula halnya dengan segala zat
makanan yang hanya dapat diserap apabila dapat larut di dalam cairan yang meliputi
selaput lendir usus. Semua reaksi biokimia di dalam tubuh manusia dan hewan
terlaksana di dalam lingkungan air. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis
makanan ke seluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untuk
dikeluarkan dari tubuh.
Air juga dapat
mempertahankan suhu badan, untuk
membersihkan permukaan mata serta melicinkannya, sehingga gerak kelopak mata menjadi
lancar. Ringkasnya, dalam segala fungsi kehidupan seperti bereaksi terhadap segala
stimulus, tubuh, bermetabolisme, bereproduksi,air selalu memegang peranan
penting.
Air sangat dibutuhkan bagi kehidupan
masyarakat sehari-hari. Hal tampak dari tempat-tempat di
bumi ini yang
dipilih masyarakat untuk
bermukim. Permukiman banyak ditemukan di
sekitar perairan seperti sungai-sungai. Oleh karena itu, kota-kota di dunia ini pada awalnya terletak di dekat
sungai-sungai. Manusia sebagai makhluk budaya juga terpengaruh oleh sifat-sifat lingkungan
air, sehingga dapat
mengembangkan teknologi dalam
rangka mendayagunakan air yang ada. Air menstimulir manusia untuk membuat wadah-wadah air, baik dari tanah, perunggu, perak,
maupun emas. Air juga menstimulir orang untuk membuat rakit, perahu,
kapal-kapal, dan lain-lainnya, agar
dapat mendayagunakan air sebagai media transportasi. Saat ini orang juga memanfaatkan air bagi
pembangkit tenaga listrik, rekreasi, perikanan, dan industri lainnya.
Untuk mengetahui peran air dalam tubuh kita, simak apa
saja pengaruh air pada
7 bagian tubuh berikut ini.
a. Otak
Konsumsi air juga sangat penting untuk memelihara fungsi
otak kita. Di dalam otak, air akan mengisi ruang sempit antar sel-sel saraf
(ruang ekstraseluler). Air sangat penting guna menjaga kestabilan ion-ion dalam
ruang ekstraseluler. Ion-ion tersebutlah yang kemudian akan digunakan untuk
merambatkan rangsang sepanjang sel saraf. Rangsangan yang dirambatkan dapat
berasal dari luar ataupun dalam tubuh. Ketika otak kita kekurangan air, maka
kerja otak pun akan terhambat dan kita menjadi sulit untuk berkonsentrasi.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik
akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil dan motivasi lebih baik. Jika
kecukupan air dalam tubuh baik, kemampuan kita dalam
memecahkan masalah juga
akan meningkat. Para
ilmuwan menyebutkan kekurangan air
akan menyebabkan aliran
oksigen ke area
otak berkurang sehingga sel-sel saraf menyusut sementara.
Tak heran jika orang yang kehausan biasanya sulit
berkonsentrasi.
b. Mulut
Air
akan menjaga tenggorokan dan bibir lebih basah dan
menjaga mulut agar tidak kekeringan. Kondisi mulut yang
kering bisa memicu bau mulut dan rasa yang tidak enak, bahkan gigi
berlubang.
c. Jantung
Dehidrasi akan menyebabkan penurunan
volume darah, sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa
darah agar sel-sel tidak kekurangan oksigen. Akibatnya aktivitas fisik ringan
seperti naik tangga atau berlari akan terasa lebih melelahkan.
d. Sirkulasi darah
Tubuh mengeluarkan panas dengan cara
melebarkan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit sehingga
aliran darah lebih cepat dan panas lebih banyak yang dikeluarkan. Bila kita
kekurangan cairan, dibutuhkan temperatur lingkungan yang lebih
tinggi agar pembuluh
darah melebar sehingga
kita akan tetap kepanasan.
e. Otot
Bila kecukupan
cairan terpenuhi, air
di dalam dan
luar sel yang
berfungsi mengkontraksi
otot menyediakan nutrisi
yang cukup dan
proses pembuangan berlangsung efisien sehingga
performa tubuh akan baik. Air juga penting untuk melumaskan sendi. Namun kram otot
tidak berkaitan dengan dehidrasi melainkan karena kelelahan otot.
f. Kulit
Secara kosmetik, konsumsi air juga membuat kulit semakin
terlihat segar. Konsumsi air akan meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit
tidak mudah keriput. Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi 500 ml air akan
meningkatkan aliran darah kapiler di lapisan kulit.
Jika seseorang menderita dehidrasi
berat, kulit menjadi kurang elastis. Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang
biasanya disebabkan karena zat kimia dalam sabun, air panas atau terpapar udara
kering. Sayangnya, minum cukup air tidak akan mencegah keriput.
g. Ginjal
Ginjal membutuhkan cairan untuk
menyaring "sampah" dari peredaran darah dan membuangnya melalui urin. Kecukupan
cairan juga akan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan batu
ginjal. Dehidrasi berat akan menyebabkan ginjal berhenti berfungsi, sehingga toksin
atau racun menumpuk di tubuh.
Peningkatan
konsumsi air terbukti dapat meningkatkan fungsi ginjal dan pengeluaran zat-zat
racun dari dalam tubuh. Ginjal berperan dalam pengeluaran racun dari tubuh
melalui serangkaian mekanisme, meliputi filtrasi glomerular, sekresi tubular,
dan serangkaian jalur metabolik lainnya. Peningkatan konsumsi air akan
sebanding dengan pengeluaran natrium dari dalam tubuh. Pengeluaran natrium
penting untuk menghindari terjadinya penyimpanan natrium berlebihan dalam tubuh
sehingga menurunkan risiko hipertensi.
7.
Air Yang Digunakan Untuk Keperluan Sehari-Hari
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air bersih adalah:
mengambil air dari sumber yang bersih, mengambil dan menyimpan air dalam tempat
yang bersih dan tertutup serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air,
memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan sumber
pengotoran seperti septictank, tempat pembuangan sampah dan air limbah harus lebih dari 10 meter,
menggunakan air minum yang direbus, mencuci semua peralatan masak dan makan
dengan air yang bersih dan cukup. Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan
air bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil bila dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih (Andrianto, 1995).
Sebagai tindakan monitoring dan deteksi dini terhadap potensi pencemaran
terhadap sumber air bersih, dilakukan kegiatan inspeksi sanitasi. Risiko
pencemaran sumber air merupakan kualifikasi penilaian terhadap keadaan sumber
air bersih yang digunakan penduduk terhadap kemungkinan kontaminasi kotoran
atau pencemaran air. Pencemaran air dapat berasal dari
kondisi sekitar sumber air bersih seperti kontaminasi tinja, sampah, air limbah
maupun kotoran hewan. Pencemaran air dapat juga berasal kondisi konstruksi
sumber air bersih serta cara pengambilan air.
Sebagaimana kita ketahui, keberadaan air di dalam tubuh manusia, berkisar
antara 50-70% dari seluruh berat badan yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air dalam tubuh dimana
apabila terjadi kehilangan air 15% dari berat badan dapat mengakibatkan
kematian. Karena itu orang dewasa perlu minum paling sedikit 1,5-2 liter air
per hari.
Selain untuk kebutuhan minum, air juga merupakan
kebutuhan dasar manusia dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari seperti
memasak, mandi, mencuci, kakus serta aktivitas kebersihan rumah tangga lainnya.
Banyaknya air yang digunakan untuk kegiatan di dalam masyarakat sangat
bervariasi, dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air, sosial ekonomi
masyarakat, harga air, iklim daerah serta karakteristik penduduk
Air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (PERMENKES
RI NO. 416/MENKES/Per/IX/1990). Air
yang dikonsumsi manusia harus
berasal dari sumber
yang bersih dan
aman. Yang dimaksud bersih
dan aman adalah memenuhi
beberapa kriteria, antara lain air harus bebas
dari kontaminasi kuman
atau bibit penyakit. Air tidak
boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya maupun beracun. Air tidak berasa dan tidak juga berbau.
Jumlah air cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan rumah tangga.
Air memenuhi standar
yang ditentukan oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
atau Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (Chandra, B.,2007).
Selain itu huga harus
memenuhi Karakteristik fisika
air meliputi kekeruhan,
suhu, warna, zat padat terlarut, bau, dan rasa. Penyebab terjadinya
kekeruhan dapat berupa
bahan organic maupun anorganik,
seperti lumpur dan limbah industri. Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen terlarut. Makin
tinggi suhu air, jumlah oksigen terlarut
makin rendah. Warna air dapat dipengaruhi oleh adanya organisme, bahan berwarna yang tersuspensi dan
senyawa-senyawa organik. Bau dan rasa dapat disebabkan oleh adanya organisme dalam
air seperti alga, juga oleh adanya gas H2S hasil peruraian senyawa organik yang
berlangsung secara anaerobik (Hanum, F., 2002). Dan
Karakteristik
kimia air meliputi
pH, DO (Dissolved
Oxygen), BOD (Biological Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), kesadahan, dan senyawa kimia beracun.
Nilai pH air dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi. Beberapa senyawa beracun
lebih toksik dalam bentuk molekul daripada dalam bentuk ion,
yang bentuk tersebut
dipengaruhi oleh pH.
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah
oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut berasal dari hasil fotosintesa
selain dari absorbsi
atmosfer. Makin tinggi
jumlah oksigen terlarut, maka
mutu air makin
baik. Biological Oxygen
Demand (BOD) menunjukkan jumlah
oksigen yang diperlukan
oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara biologi.
Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya
jumlah bahan organik
dan mutu air
makin rendah. Chemical Oxygen Demand
(COD) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara kimia. Makin tinggi nilai COD yang menunjukkan
tingginya jumlah bahan organik, maka mutu air makin rendah.
Kesadahan air
mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun. Kesadahan air disebabkan oleh
adanya garam-garam kalsium
dan magnesium yang
terdapat dalam air. Adanya
senyawa arsen meskipun
dalam jumlah yang
kecil dapat merupakan racun bagi
manusia (Hanum, F., 2002).
Fungsi air juga merupakan zat yang sangat dibutuhan selain udara dan tidak
seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain
itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan
kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.
Akan tetapi, air bisa menjadi petaka jika kita tidak bisa merawat sumbernya.
Air bisa menjadi perantara penyakit-penyakit yang menyerang manusia. Oleh
karena itu, untuk merasakan manfaat air bagi kehidupan khususnya bagi
kesehatan tubuh. Akan lebih bijak jika kita merawat keberadaan sumber air yang
ada.
Air
minum adalah
air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (KEPMENKES RI NO.
907/MENKES/SK/VII/2002). Pengertian air minum adalah air yang diperlukan untuk
keperluan hidup rumah tangga, meliputi air untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan membersihkan rumah. Agar air minum tidak mengganggu kesehatan manusia harus
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan bakteriologis yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan. (1) Persyaratan fisika adalah persyaratan air yang dapat
dilihat, dirasa maupun dibau. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan air bersih dan air minum
mencantumkan bahwa air minum harus tidak berbau, jernih, tidak berwarna, tidak
berasa dan perbedaan suhu air dengan suhu ruang tidak boleh lebih dari 300 C.
(2) Persyaratan kimia meliputi kadar atau kandungan zat kimia dalam air. Air
minum tidak boleh mengandung zat kimia yang mengganggu kesehatan manusia dan
zat yang bersifat korosif karena dapat merusak pipa air minum. (3) Persyaratan
bakteriologis meliputi kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat
dalam air minum. Persyaratan tersebut antara lain, jumlah kuman yang terdapat
dalam air minum tidak boleh lebih dari 100 kuman per satu mililiter air, air
minum tidak boleh mengandung bakteri coli begitu pula bakteri-bakteri patogen
yang dapat menyebabkan penyakit kolera, tipus, disentri dan gastroentritis. Maka
dari itu, air harus diolah dengan persyaratan yang telah ditentukan agar tidak
menimbulkan gangguan pada kesehatan manusia.
8.
Air Sebagai Sarang Insekta Penyebar Penyakit (Water Related
Vector Borne Diseases)
Air dapat berperan
sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit pada masyarakat. Insekta
tersebut disebut juga sebagai vektor penyakit yang dapat mengandung berbagai
jenis penyebab penyakit. Penyebab penyakit di dalam tubuh vektor, dapat berubah
bentuk, berubah fase pertumbuhan ataupun bertambah banyak, atau tidak mengalami
perubahan apapun. Vektor yang bersarang di air dan umumnya penting di Indonesia
adalah nyamuk dari berbagai genus/spesies.
9.
Air mencegah terjadinya Dehidrasi
Dehidrasi dapat menjadi risiko kesehatan yang serius,
menyebabkan gagal ginjal. Gejala termasuk gelap, urin kuning, sakit kepala, dan
kekurangan energi. Bibir dan kulit mungkin menjadi kering, bersama dengan mulut
kering. Pada saat seseorang merasa haus, dehidrasi mungkin sudah ada, yang
dapat menghambat konsentrasi dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental
atau fisik.
Kebanyakan makanan menyediakan sekitar setengah air yang
diperlukan dalam tubuh manusia. Ahli gizi biasanya menganjurkan minum enam sampai
delapan gelas air sehari untuk menjaga kesehatan. Tingkat ini mungkin diperoleh
dari sup, buah, teh, dan makanan lainnya. Pasien yang menggunakan obat-obatan
yang meningkatkan buang air kecil mungkin perlu sampai asupan air sehari-hari.
Orang yang menderita demam, muntah, atau diare mungkin juga cepat kehilangan
cairan penting.
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi juga dapat mengakibatkan
migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat
penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.
10.
Air Sebagai Salah Satu Sumber Daya Alam
Dalam buku karangan Hefni Efendi
kata pengaruh dapat dapat diartikan sebagai dampak atau manfaat sedangkan air
adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan kehidupan adalah dimana
terdapat sekelompok mahluk hidup yang tinggal di bumi ini dengan menjalani
interaksi antara mahluk hidup satu dengan yang lainnya.
Jadi yang dimaksud pengaruh air
bagi kehidupan manusia adalah dampak atau manfaat air bagi kehidupan manusia
yang membantu manusia untuk melakukan aktivitasnya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Para ahli hidiogeologi
berpendapat bahwa jumlah air di bumi ini sebanyak 1.360 juta Km3 , yang
terdiri dari air asin 1.322.6 juta Km3(97.25%) dan air tawar 37.4 juta
Km3(2.75%).
Hidiologi ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari air yang mengalir di permukaan bumi (misalnya sungai) dan air
yang terdapat di dalam bumi (misalnya tanah).
Air
merupakan elemen yang menutupi 2/3 dari luas permukaan bumi. Jenis air yang
setiap hari kita manfaatkan ialah air tawar yang hanya 3% dari total volume air
yang ada di dunia. Dari 3% tersebut, masih dibagi lagi menjadi: gletsyer (69%),
air tanah (30%), air permukaan (0,3%), dan bentuk lainnya (0,9%). Air tanah dan
air permukaan adalah jenis yang digunakan untuk ememnuhi kebutuhan kita
sehari-hari, yaitu: untuk minum, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Untuk menentukan
sebuah sumber air tanah layak untuk dikonsumsi atau tidak, kita perlu
melihatnya dari tiga sisi, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dari
sisi kualitas, sumber air tanah harus baik secara fisik, kimiawi, dan biologis.
Secara fisik, air tersebut tidak boleh berbau, berasa, berwarna, dan keruh.
Secara kimiawi, air tersebut tidak boleh mengandung zat beracun dan logam
berat, seperti merkuri, timbal, seng, dan perak. Sedangkan secara biologis, air
tersebut tidak boleh mengandung mikroba, terutama bakteri Entamoeba coli. Sumber air tanah berasal dari lapisan air tanah
dalam sehingga tidak memiliki hubungan dengan air permukaan tanah. Selain itu,
lapisan air tanah dalam juga tidak terpengaruh oleh musim.
Dari sisi
kuantitas, mata air pegunungan vulkanik juga memiliki cadangan air yang besar
dan biasanya muncul sebagai mata air artesis. Mata air artesis adalah mata air
yang terbentuk secara alami akibat tekanan hidrolik air tanah. Lapisan air yang
dalam posisi tertekan menyebabkan air artesis berusaha untuk menembus lapisan
rapat air dan keluar ke permukaan bumi sebagai mata air.
Dari sisi kontinuitas, curah hujan yang normal dan
lingkungan yang kaya akan pepohonan di daerah pegunungan menyebabkan sumber air
di daerah pegunungan dapat terus terjaga ketersediannya. Air hujan yang
tertampung di permukaan tanah akan terinfiltrasi ke dalam sistem lapisan batuan
vulkanik akibat gaya gravitasi.
Fungsi dan peran sumber daya alam dalam kehidupan manusia juga terlihat
dari fungsi dan peran air sebagai salah satu sumber daya alam penting di
Indonesia. Air merupakan elemen yang menutupi 2/3 dari luas permukaan bumi.
Jenis air yang setiap hari kita manfaatkan ialah air tawar yang hanya 3% dari
total volume air yang ada di dunia. Dari 3% tersebut, masih dibagi lagi
menjadi: gletsyer (69%), air tanah (30%), air permukaan (0,3%), dan bentuk
lainnya (0,9%). Air tanah dan air permukaan adalah jenis yang digunakan untuk
ememnuhi kebutuhan kita sehari-hari, yaitu: untuk minum, mandi, mencuci, dan
sebagainya.
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia dan sumber ion yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpa air, manusia tidak akan mampu bertahan
dalam waktu yang lama. Selain itu, air di permukaan bumi juga menjadi tempat
tinggal berbagai macam makhluk hidup lain. Ikan-ikan, baik di laut maupun di
darat, dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan yang kaya akan gizi.
Pertanian dan perkebunan sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan manusia, juga
membutuhkan air, karena pada hakikatnya, semua makhluk hidup di dunia ini
membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Air juga memegang pernan penting
sebagai sarana transportasi. Di daerah-daerah pedalaman Kalimantan,
transportasi air masih sangat diandalkan. Transportasi air juga dipakai untuk
sarana penyeberangan antarpulau.
Berikut ini adalah macam sumber daya
air yang dapat digunakan;
a.
Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal
garam Nacl dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi
syarat untuk diminum.
b.
Air Hujan
Cara menjadikan air
hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif
terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir sehingga hal ini
akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat
luna sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun
c.
Air Permukaan
Air permukaan
adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air permukaan ini akan
mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu,
daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk
meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
d.
Air Tanah
Air tanah adalah
air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan hidrstatiknya
sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono, 1993:1). Penggunaan
air tanah salah satu alternatif yang dilakukan manusia guna memenuhi
kebutuhan akan air baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan
industri. karena disamping mudah diperoleh juga sangat ekonomis. Pesatnya perkembangan
teknologi yang diikuti dengan perkembangan penduduk, mengakibatkan terjadinya
penyedotan air tanah secara besar-besaran yang berdampak permukaan air tanah
lebih rendah dari permukaan air laut.
Penyedotan air tanah secara terus menerus tanpa memperhitungkan
daya dukung lingkungannya dapat menyebabkan permukaan air tanah melebihi daya
produksi dari suatu akifer yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap
sumber air
e.
Mata Air
Mata air adalah air
tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana dengan hampir tidak
dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.
f. Sumber air sungai
Di dunia ini, terdapat beribu-ribu sungai dengan panjang dan lebar yang
beragam. Jika sungai terpanjang di dunia adalah Sungai Nil dengan panjang 6.650
km yang melewati sebelas negara di Afrika, yaitu: Tanzania, Uganda, Rwanda,
Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Ethiopia, Eritrea, Sudan Selatan,
Sudan, dan Mesir. Maka, tahukah kalian sungai apakah yang terpanjang di
Indonesia?
Sungai terpanjang di Indonesia adalah Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dengan panjang total mencapai 1.178 km. sungai ini mengalirkan air dari mata air Pegunungan Muller hingga muara sungai di Selat Karimata.
Sungai terpanjang di Indonesia adalah Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dengan panjang total mencapai 1.178 km. sungai ini mengalirkan air dari mata air Pegunungan Muller hingga muara sungai di Selat Karimata.
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir melalui suatu lembah.
Kebanyakan sungai, mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah dan
sebagian meresap di bawah permukaan tanah. Aliran sungai, tidak tetap. Kadang
deras dan kadang lambat, tergantung pada kemiringan sungai. Alirannya mengikuti
saluran tertentu, yang di kanan-kirinya dibatasi tebing yang curam.
Pemanfaatan serta peran sungai dalam pengembangan ekonomi, adalah:
1) Sumber Air Industri
Aliran sungai di Indonesia pada bidang industri, umumnya dimanfaatkan oleh
perusahaan air minum. Perusahaan ini memanfaatkan air sungai sebagai bahan baku
untuk disuling dan diolah menjadi air mineral yang menyegarkan bagi masyarakat
secara luas. Hal ini jelas sangat mendukung perkembangan ekonomi negara,
mengingat pengambilan bahan baku di sungai dapat meminimalkan biaya produksi
dan memaksimalkan keuntungan.
2) Irigasi
Pemnfaatan untuk irigasi pada umumnya dilakukan oleh petani untuk mengairi
sawah atau kebunnya, agar kebutuhan air pada tanamannya dapat terpenuhi
sehingga hasil panennya pun akan menjadi maksimal. Jika hasil panen maksimal,
maka pendapatan yang akan diperoleh pun akan optimal.
3)
Perikanan
Usaha perikanan sering dilakukan masyarakat, terutama pada sungai-sungai
besar dengan aliran yang tidak begitu deras. Masyarakat pada umumnya membangun
keramba atau kolam ikan, dekat dengan sungai. Pemilihan tempat yang demikian,
sangat menguntungkan petani, karena pembuangan limbah serta pengisian kembali
kolam dengan air, dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus memompa terlebih
dahulu seperti jika pembuatan kolam jauh dari sungai.
4) Transportasi
Sungai juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi, seperti di
Pulau Kalimantan. Di pulau tersebut, sungai yang ada, cukup, termasuk sungai
besar sehingga aksesibilitasnya akan lebih cepat dan murah melalui sungai
daripada melaui daratan.
5) Rekreasi
Pemanfaatan sungai yang lain adalah sebagai destinasi wisata. Pada umumnya
sungai yang dipilih sebagai destinasi wisata adalah sungai yang memiliki banyak
jeram, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai wisata arung jeram.
6) Sumber Bahan Bangunan (pasir dan batu)
Selain sebagai penyuplai air, sungai juga mampu menyuplai bahan bangunan,
seperti: pasir dan batu. Terlebih lagi pada sungai-sungai yang memiliki hulu di
sekitar gunung berapi, seperti: Sungai Gendol, Sungai Code, dan Sungai Progo.
g. Sumber Daya Alam Tanah
Fungsi dan peran sumber daya alam dalam kehidupan manusia juga terlihat
dari fungsi dan peran tanah sebagai salah satu sumber daya alam penting di
Indonesia. Tanah merupakan hasil dari pelapukan batuan-batuan dan sisa-sisa
bahan organik yang hancur karena proses alamiah. Tanah dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai lokasi tempat tinggal dan tempat menjalankan berbagai
aktivitas kehidupan manusia. Rumah, gedung, dan hotel, tentunya dibangun di
atas permukaan tanah. Hal tersebut, membuat tanah memiliki nilai ekonomis
karena dapat diperjualbelikan atau disewakan.
Selain itu, tanah juga digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Pertanian dan perkebunan, merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yang sangat membutuhkan tanah. Tanah yang berasal
dari material gunung api, mengandung berbagai unsur hara yang dapat
meningkatkan kesuburan tanah. Perilaku manusia dalam memanfaatkan tanah secara
langsung dapat mempengaruhi kesuburan tanah, seperti: tidak pernah dipupuk dan selalu
ditanami sepanjang tahun tanpa diistirahatkan.
Tanah juga memiliki fungsi ekologis, yaitu: sebagai tempat untuk menyimpan
cadangan air. Bencana kekeringan dan banjir, adalah salah satu akibat apabila
fungsi ekologis tanah yang telah rusak. Oleh karena itu, kita harus senantiasa
menjaga tanah agar berbagai macam bencana dapat dicegah.
h. Sumber Air Di Danau
Danau merupakan massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin) yang
terdapat di daratan. Danau terbesar di Indonesia adalah danau Toba yang terletak
di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Pemanfaatan danau
di bidang ekonomi yang umum dilakukan di Indonesia, yaitu:
1)
Cadangan Air Bersih
Keberadaan air di danau dengan volume yang sangat besar, maka dapat
digunakan sebagai penyuplai air tanah dangkal maupun air tanah dalam.
Keberadaannya akan membantu sekali, ketika musim kemarau panjang.
2)
Air Irigasi
Irigasi merupakan faktor utama dalam hal pertanian. Danau merupakan andalan
utama untuk memenuhi kebutuhan irigasi, pada saat kemarau panjang. Kebutuhan
air irigasi tidak dapat tercukupi melalui saluran lokal, maka waduk buatan
sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3)
Pariwisata
Danau yang terbentuk secara alami maupun buatan, apabila dikelola menjadi
suatu objek tujuan wisata, akan mempunyai daya tarik sendiri. Keberadaan danau
alami maupun buatan, tujuannya untuk keberadaan wisata air.
4)
Perikanan
Salah satu manfaat danau adalah untuk pengembangan perikanan darat. Air
yang melimpah akan mampu menampung ataupun menjadi penyuplai kebutuhan air di
empang, tetapi saat ini penggunaan karamba juga untuk menunjang adanya wisata
air.
5)
Pembangkit Tenaga
Listrik
Apabila cadangan air yang ada di danau cukup besar dan mampu untuk
dijadikan sumber tenaga hidrolistrik, maka danau/waduk menjadi potensial untuk
dijadikan sumber penggerak turbin untuk pembangkit listrik tenaga air.
Adapun manfaat sumber daya air sebagai pendukung
kehidupan, yaitu :
a.
Sumber
bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan,
seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kereang dan lainnya.
b.
Prasarana
lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh
perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau
laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
c.
Fungsi
energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat
menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai
energi pendorong perahu secara alami.
d.
Fungsi
rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan
sebagai objek wisata.
e.
Fungsi
pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh
gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan
mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
f.
Sebagai
tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan,
seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
g.
Sumber
mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
h.
Sumber
bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya.
11.
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia dan
sumber ion yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpa air, manusia tidak akan
mampu bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, air di permukaan bumi juga
menjadi tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup lain. Ikan-ikan, baik di
laut maupun di darat, dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan yang
kaya akan gizi.
Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan
menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu,
juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan
kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.
B.
Macam –
macam Penyakit yang Ditularkan Melalui Air
1. Water borne
Kuman patogen yang berada dalam air dapat
menyebabkan penyakit pada manusia yang ditularkan melalui mulut atau sistem
pencernaan, bila terminum maka dapat terjadi penularan penyakit pada manusia. Contoh
penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain diare, kolera,
tipoid, hepatitis viral, disentri basiller, Leptosposis,
Giardiasis dan
poliomyelitis.
Penyakit – penyakit terseut perlu diketahui bahwa
air bukan satu – satunya jalur yang dipakai dalam penularan. Segala jalur lain
yang memungkinkan adanya kontak antara tinja dan mulut manusia merupakan jalur
penularan penyakit. Untuk itu pengawasan penularan penyakit ini tidak cukup
dengan menyediakan air bersih saja. Masih diperlukan pengawasan jalur – jalur
yang dapat menularkan juga.
a.
Diare dan
Cholera
Penyakit diare sering dijumpai
pada anak-anak dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang harus
ditanggani secara bersama antara masyarakat dengan pengelola masalah kesehatan
masyarakat setempat. Penyakit ini paling sering dijumpai oleh dokter yang
merawat anak, baik di puskesmas maupun ditempat pelayanan kesehatan lainnya
seperti klinik kesehatan maupun di tempat dokter praktek Diare didefenisikan
sebagai peningkatan frekuansi, keenceran dan volume tinja.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita terutama pada umur 3 tahun pertama kehidupan, seorang anak akan mengalami 1-3 kali
episode diare berat. Meskipun kebanyakan episode diare
akut akan mereda dalam 72 jam, berkat pemberian cairan dan perubahan
susunan makanan yang diberikan, tetapi sering dijumpai 1-4% dari
kasus diare ini dapat mengakibatkan kejadian yang fatal, karena kurang cepat dalam hal penanganannya sehingga anak akan mengalami dehidrasi yang berat pada akhirnya dapat menyebabkan kematian pada anak.
Pada anak penyakit diare dapat
terjadi setelah invasi mukosa usus misalnya oleh staphylococus
aureus, E. Coli, Shigella, yersinia enterocolitika, entamoeba histolytica atau terjadi akibat pemaparan usus oleh toksin mikroba misalnya
vibrio cholerae, shigella dysenriae tipe 1, dan salmonella.
Penyakit diare pada anak selain disebabkan oleh agent penyakit
yang sudah disebutkan diatas juga sering disebabkan oleh
virus seperti Norwalk, Hawaii dan Montgomery. Tetapi menurut Richard dan Victor pad tahun 1992 penyakit diare yang disebabkan oleh virus lebih dari dua per tiga penderita
disebabkan oleh Rotavirus.
Menurut Sumirat, dalam terjadi
penyakit diare selain disebabkan oleh bermacam- macam faktor juga
sangat dipengaruhi oleh kualitas air yang digunakan oleh masyarakat,
adapun macam- macam faktor yang mempengaruhi dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
Air sebagai
penyebar mikroba patogen.
2)
Air sebagai sarang
insekta dan penyebar penyakit.
3)
Jumlah air bersih
yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan
dirinya dengan baik.
4)
Air sebagai sarang
hopses sementara penyakit.
Penyakit menular
yang disebabkan oleh perantaraan air secara langsung biasannya dikalangan masyarakat disebut penyakit bawaan air
“Water Borne Diseases”.
Penyakit-penyakit ini hanya bisa menyebar apabila mikro organisme penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air seperti virus, bakteri protozoa dan metazoa. Penyakit diare
merupakan salah satu penyakit yang dapat
ditularkan melalui air yang disebabkan oleh bakkteri vibrio cholera, E. Coli, Salmonella paratyphi dan shigella
dysentriae yang disebabkan oleh protozoa entamoeba
histolytica dan sebagainnya. Kasus penyakit
diare yang sering dijumpai di populasi masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan terutama
sanitasi air adalah penyakit kholera,
penyakit ini sering terjadi pada semua kelompok umur baik itu anak-anak maupun pada orang dewasa dan sebagainnya. Penyakit cholera disebabkan oleh
vibrio cholerae, biasanya agent penyakit ini menyerang usus halus yang akut dan berat, penyakit ini sering mewabah yang
mengakibatkan banyak kematian. Masa inkubasi penyakit kholera berkisar antara beberapa jam
sampai beberapa hari.
Gejala utama adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala kholera yang khas adalah
tinja yang merupai air cucian beras,
tetapi sangat jarang ditemui, sehingga kholera klasik jarang didapat. Namun demikian keganasan kholera tidak menjadi berkurang
karenanya, orang dewasa dapat meninggal dalam waktu
setengah sampai satu jam, disebabkan dehidrasi. Wabah penyakit ini sangat ganas, sebelum ditemukan
chemoterapeutika dan antibiotika bagi
pengobatannya secara vaksin bagi pencegahannya. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kholera pada saat belum
ditemukan antibiotika berkisar antara
50%. Saat ini, orang sudah mengetahui segala seluk beluk penyakit kholera, namun demikian kasus penyakit ini masih saja
terjadi dengan angka insiden yang tinggi, berupa
wabah penyakit kholera. Di Indonesia dimana sanitasi lingkungannya masih sangat tidak memadai, sehingga wabah
penyakit kholera ini sering terjadi
secara berulang terutama pada musim kemarau yang sumber air bersihnya sulit dijumpai.
Reservoir penyakit
kholera ini adalah manusia yang menderita penyakit, sedangkan penularannya terjadi secara langsung dari orang ke
orang, ataupun tidak langsung, lewat
perantara lalat, air, serta makanan dan minuman. Penularan dengan perantara air biasanya kasus penyakit terjadi pada orang
yang menggunakan sumber air yang
sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit kholera.
Biasanya kasus ini
terjadi pada masyarakat yang menggunakan sumber air dari sungai yang sudah tercemar dengan vibrio cholerae. Kasus klasik penyakit kholera pernah terjadi pada tahun 1854
di Broad Street, London. Pada
saat terjadi wabah di Broat Street sangat banyak orang yang meninggal dunia yang disebabkan oleh agent penyebab penyakit
kholera ini, dari data yang tercatat
saat itu ada 500 orang meninggal dunia karena wabah penyakit kholera. Wabah ini diteliti oleh seorang dokter kerajaan
Inggris yang bernama John Snow. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh sesuatu yang ada dalam sumber air yang dipakai oleh
masyarakat setempat. Pada suatu kejadian wabah penyakit ini masyarakat yang
bertempat tinggal disekitar Broat
Street, menggunakan sumber air yang berasal dari sumur pompa yang ada ditenga-tengah taman disekitar perumahan mereka.
Atas dasar pendapat masyarakat tersebut
selanjutnya Snow mencabut handle sumur pompa tersebut, sehingga orang tidak dapat memenfaatkan air sumur untuk
keperluan sehari-hari. Dengan demikian
wabah penyakit ini dapat dihentikan.
b.
Demam
Typhoid
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Salmonella Typhi yang mana pengangkut utamanya adlah air dan makanan.
Penyebaran kasus dari berjangkitnya penyakit yang ditularkan oleh air mempunyai
pola waktu dan tempat yang serupa.
c.
Poliomyelitis
Penyakit ini, lebih dikenal dengan penyakit polio. Sering kali penyakit ini
menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan. Gejalanya sangat bervariasi,
dapat berupa demam ringan seperti influenza sampai pada kelumpuhan ringan dan
berat yang menyebabkan cacat pada tungkai bawah.
Kebersihan lingkungan dan keadaan gizi baik sangat membantu dalam menangkal
penyakit polio, terutama pada anak-anak. Vaksinasi polio sudah barang tentu
sangat berguna untuk membantu ketahanan tubuh terhadap penyakit polio ini.
d.
Dysenteri
Basiller (Shigellosis)
Agent – agent bakteri yang menyebabkan
penyakit ini adalah Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydi,
dan Shigella Sonnei. Proses pemindahannya adalh melalui air dengan cara fecal
oral. Pemindahan lain melalui kontak langsung, susu, makanan, dan lalat.
Penggunaan air yang banyak untuk kebersihan adalah merupakan pencegahan.
Shigella pertama kali
diisolasi pada 1896 oleh Kivoshi Shiga. Beberapa spesies yang sering
menimbulkan diare pada manusia, antara lain S. dysenteriae, S. flexneri,
S. sonnei, S. boidii. Dosis infeksi shigella beraada pada range 103 sel
bakteri, dengan masa inkubasi 1-2 hari. Secara prinsip pathogenesis
shigella dimulai ketika terjadi invasi epitel mukosa yang menghasilkan toksin
sehingga menyebabkan nekrosa membran mukosa, ulserasi superfisial, serta
perdarahan, sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya
pseudomembran.
Gejala umum penyakit ini antara lain
sakit perut mendadak, demam, diare berat yang disertai lendir dan darah. Diare
ini berkurang dalam 2-5 hari. Sedangkan pengobatan dapat dilakukan melalui
pemberian cairan (rehidrasi) dan pemberian antibiotika ampisilin, tetrasiklin, siprofloksasin,
kloramfenikol, trimetroprim sulfametoksasol.
e.
Dysenteri
Amoeba
Penyakit disenteri amoeba merupakan jenis penyakit menular yang menyerang
perut. Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia. Penyebab penyakit ini bukan
karena bakteri maupun virus, namun disebabkan oleh protozoa yang dapat
membentuk kista. Mikroba patogen jenis protozoa ini disebut Entamoeba
histolitica.
Orang yang terkena disenteri amoeba memprlihatkan gejala berupa buang air
besar yang disertai dengan lendir dan darah. Penderita penyakit ini tidak
mengalami dehidrasi, kecuali pada disentri basilaris. Walau demikian, ada
kalanya penyakit disentri amoeba ini tidak disertai dengan gejala yang nyata
sehingga seringkali menjadi kronis. Bila penderita penyakit ini tidak segera
diobati, maka akan menyebabkan komplikasi, antara lain terjadi abses pada hati,
radang otak, dll.
Penyebaran penyakit ini, sangat mudah. Dapat melalui jalur air (seperti
pada saat banjir), makanan dan minuman yang telah terkontaminasi/terkotori oleh
kotoran yang berisi kista amoeba yang dibawa lalat. Bahayanya, keberadaan
amoeba ini dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Sebab terbentuknya kista
tersebut dapat melindungi dirinya (baca: memiliki daya tahan kuat sekali).
f.
Giardiasis
Giardia lambia merupakan jenis
protozoa yang ditemukan di duodenum dan jejenum manusia, sehingga menyebabkan
giardiasis. Secara morfologi, giardia lambia terbagi menjadi fase tropozoit dan
kista. Pada tropozoit, Giardia Lambia berbentuk seperti jantung, simetrik, tral
dengan panjang 10-20 µm, mempunyai 4 pasang flagela, 2 nukleus dengan prominan
karyosome sentral dan 2 axostyle. Sedangkan dalam bentuk kista, yang berada
dalam kolon, dapat ditemukan dalam tinja dalam jumlah banyak, mempunyai dinding
tebal, dengan bentuk elips, panjang 8-14 µm, serta mempunyai 2 nukleus sebelum
matur dan 4 nukleus pada kista yang matur.
g.
Demam
Parathypoid
Agent – agent bakteri mikroorganisme
dari penyakit ini adalah Salmonella Parathypi,
Salmonella schottamullleri, Salmonella hirchfeldi. Hanya sedikit
pelatupan yang di tularkan melalui air. Alur pindah fecal oral orang lain lebih
sering. Air yang banyak akan menjamin kebersihan.
Penyakit tifus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi. Penyakit ini diakibatkan oleh kurang memelihara kebersihan
lingkungan dan mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Penyakit tifus menular melalui air dan makanan yang
tercemar oleh air seni dan tinja penderita penyakit ini. Penyakit tifus dapat
juga ditularkan oleh kotoran yang dibawa oleh lalat dan kecoa dan menempel di
tempat-tempat yang dihinggapinya.Penularan kuman terjadi melalui mulut, masuk
ke dalam lambung, menuju kelenjar limfoid usus kecil, kemudian masuk ke dalam
peredaran darah.
Pada umumnya, mereka yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami keluhan
dan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan
menurun, sakit perut, diare atau sembelit (sulit buang air besar). Suhu tubuh
meningkat terutama pada sore dan malam hari.
Pencegahan penyakit tifus dapat dilakukan
dengan membiasakan melindungi makanan dari hewan pembawa penyakit, seperti
lalat, kecoa dan tikus; mencuci tangan dengan sabun setelah buang air dan
sebelum makan; serta menghindari membeli jajanan di tempat-tempat yang kurang
bersih
h.
Tularemia
Agent – agent bakteri mikroorganisme
yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Pasteurella Tularensis. Penyakit ini
diperbesar dengan menangani binatang – binatang yang terinfeksi dan gigitan
serangga. Minum air mentah akan menginfeksi manusia.
i.
Tiphus Abdominalis.
Penyakit tiphus merupakan penyakit
menular yang menyerang usus halus seperti halnya kolera. Namun, angka kematian
akibat penyakit ini masih lebih rendah dari angka kematian akibat kolera. Upaya
pemberantasan penyakit tiphus ini, seringkali dihadapkan pada persoalan adanya
pembawa penyakit (baca: carier) bakteri tiphus. Bakteri ini untuk sementara
waktu bersembunyi pada batu ginjal, kandung kemih atau pada kandung empedu.
Proses penyebarannya ialah, bisa
melalui bau pada waktu buang air besar atau buang air kecil, bakteri tersebut
mungkin akan ikut keluar dan menyebar ke lingkungan. Sehingga patut kita ingat,
bahwa keberadaan bakteri tiphus ini dapat bertahan lama di luar tubuh manusia
karena daya tahan bakteri ini sangat kuat. Pencegahannya, lakukanlah vaksinasi
manakala terjadi wabah.
j.
Hepatitis A
Penyakit ini dapat menular secara
langsung dari orang ke orang, juga bisa melalui air yang telah tercemar atau
melalui makanan yang telah terkontaminasi oleh virus hepatitis. Hebatnya virus
ini, walaupun pengolahan air minum sudah melalui proses chlorinasi (baca:
proses pembunuhan kuman), air minum sudah terbebaskan dari bakteri, namun
ternyata tetap ada virus hepatitis A di dalam air minum tersebut.
Penyakit hepatitis A ini ditandai
oleh demam yang disertai rasa mual dan muntah, Demam, sakit
kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh
menjadi kuning.
Hati penderita menjadi bengkak, bola
mata pun menjadi kuning. Warna kuning ini menjalar ke permukaan kulit. Orang
awam menyebutnya dengan penyakit kuning.
Hepatitis A yang telah parah akan
merusak hati, akibatnya menyebabkan melemahnya tubuh penderita. Tubuh menjadi
kurus dan perut membesar. Dengan rusaknya hati, maka aliran dari venaporta
tersumbat dan cairan tubuh terkumpul di rongga perut sehingga terjadilah
pembengkakan.
Akhirnya, dengan mengetahui beberapa
penyakit yang berhubungan dengan kebersihan air tersebut, kita diharapkan untuk
dapat menjaga kondisi air bersih yang sehari-hari kita konsumsi dan gunakan.
Apakah benar-benar telah terbebas dari virus, bakteri dan protozoa yang dapat
menyebabkan penyakit menular yang bersumber dari air? Lebih-lebih saat ini,
kondisi lingkungan yang banyak hujan dan menyebabkan banjir di beberapa tempat.
Tentu hal ini sangat berpotensi mewabahnya penyakit tersebut.
k.
Leptosposis
Keberadaan leptospira dapat
dilakukan dengan sampel untuk isolasi yang berasal dari darah dengan heparin,
cairan cerebrospinal, jaringan, atau dengan urine. Patogenesis leptospira, pada
umumnya infeksi dapat terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi,
melalui membran mukosa, serta melalui kulit yang terluka. Sedangkan masa
penyakit umumnya selama 1-2 minggu, dengan ditandai demam (bakteremia), masuk
ke organ seperti liver dan ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan
dan kerusakan pada jaringan.
l.
Ascariasis
Ascariasis ini dapat terjadi karena
keadaan sanitasi lingkungan yang kotor dan tercemar. Penyakit cacingan ini
menyerang tidak mengenal usia. Mulai anak-anak, orang dewasa, dan orang tua memiliki
peluang yang sama terserang penyakit ini. Namun, kasus terjadinya penyakit
cacingan ini lebih sering diderita anak-anak. Sebab mereka lebih sering bermain
dengan tanah dan sulit menjaga kebersihan dirinya.
Penyakit cacingan mudah sekali
menular. Sebab sekira 200.000 butir telur yang dikeluarkan oleh cacing
betinanya itu akan ikut keluar dari usus pengindap penyakit cacingan bersama
tinjanya.
Manusia yang terinfeksi cacing ini
disebabkan tertular telur cacing yang terdapat pada minuman atau makanan, sayuran,
dan buah-buahan yang telah terkontaminasi telur cacing ascaris. Selanjutnya,
telur yang sampai di usus akan menetas dan menjadi larva yang akan menembus
dinding perut dan masuk ke pembuluh darah. Melalui pembuluh darah ini, larva
akan menuju ke hati. Kemudian ke dinding jantung kanan terus ke paru-paru. Dari
paru-paru, larva cacing masuk ke saluran pernafasan terus ke tenggorokan. Dan
akhirnya kembali ke rongga perut (usus) sampai menjadi dewasa serta
berkembangbiak.
Gejala penyakit cacing ditandai
dengan batuk ringan (karena masuknya larva ke dalam sistem pernafasan), berak
(disebabkan adanya cacing dewasa), dan biasanya kondisi tubuhnya menurun
(karena makanan yang berada di usus ikut dimakan oleh cacing).
2.
Water
washed
Golongan
penyakit ini adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, kulit dan mata yang
dapat diberantas dengan memberikan cukup banyak air untuk cuci, mandi dan
memelihara kebersihan perorangan pada umunya. Cara penularan penyakit ini
berkaitan erat dengan air bagi kebersihan umum alat – alat terutama alat – alat
dapur dan makan dan kebersihan perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh
tersedianya air yang cukup, maka penyakit – penyakit tertentu dapat dikurangi
penularannya pada manusia. Kelompok – kelompok penyakit ini banyak terdapat di
daerah tropis. Peranan terbesar air bersih dalam cara penularan water washed
terutama berada dalam bidang hygiene dan sanitasi.
Kualitas
air yang diperlukan standar yang sesuai dengan standar air minum, yang lebih
menetukan di sini adalah kuantitas air yang tersedia. Kenyataan ini di tunjang
dengan hasil penelitian oleh Saunders dan Warford pada tahun 1976 yang berhasil
menunjukkan penurunan yang nyata angka penyakit – penyakit diare terutama
Shigellosis sebagai akibat tersedianya air yang cukup banyak. Penelitian ini
juga berhasil menunjukkan tidak adanya kaitan yang kuat antara mutu
mikrobiologis air dengan penurunan angka penyakit – penyakit diare. Kelompok
penyakit yang sangat dipengaruhi oleh penularan. Cara ini sangat banyak dan
dapat dikategorikan menjadi tiga cara penularan, yaitu :
a.
Infeksi melalui alat pencernaan
Penyakit – penyakit diare merupakan penyakit yang penularannya bersifat
fecal oral. Karena itu, penyakit – penyakit diare dapat ditularkan melalui
bebrapa jalur yang melalui air ( waterborne ) dan jalur yang melalui alat –
alat dapur yang dicuci dengan air ( waterwashed ). Seperti diare pada anak –
anak, berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya
ketersediaan air untuk makan, minum, dan memasak serta kebersihan alat – alat
makan.
Berjangkitnya penyakit – penyakit kelompok ini sangat erat dengan
kurangnya tersedia air untuk makan minum dan memasak serta untuk kebersihan
alat – alat makan dan minum.
b.
Penyakit – penyakit infeksi kulit dan selaput lendir
Golongan penyakit ini sangat erat kaitannya dengan hygiene perorangan
yang buruk. Pada umumnya dapat diturunkan angka penyakit dengan jalan
menyediakan air yang cukup kuantitasnya bagi kebersihan perorangan. kualitas
mikrobiologi air tidak seketat kualitas bagi air minum. Namun perlu
diperhatikan persyaratan kualitas air bersih sehingga air tidak mengandung
mikroba – mikroba yang menimbulkan penyakit seperti : sepsis kulit bacterial,
infeksi fungus pada kulit, scabies dan trachoma (penyakit conjunctivitas). Berjangkitnya
penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan air bersih
untuk hygiene perorangan (mandi dan cuci).
1) Trachoma
Penyakit ini timbul terutama karena
kurangnya persediaan air bersih, seperti yang sering terjadi dan menyerang masyarakat
pada daerah banjir. Penyakit trachoma ialah penyakit mata yang menyerang
selaput lendir dan selaput bening mata.
Penyakit trachoma ini disebabkan
oleh virus trachoma. Pada awalnya penyakit ini, hampir tidak menimbulkan
keluhan pada penderitanya. Namun, pada keadaan yang terus berlanjut, akan
mengakibatkan peradagangan pada mata. Langkah pengobatan terhadap penyakit ini
segera dilakukan, sebab bila terlambat diobati mungkin akan mengakibatkan
cacat, bahkan bisa berlanjut mengakibatkan kebutaan.
Penyakit tersebut mudah sekali
menyerang anak-anak yang stamina/gizinya buruk, terutama kekurangan vitamin A
dan minim menjaga kebersihan dirinya. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi
secara langsung dari penderita ke orang lain melalui tangan, pakaian atau sapu
tangan. Penularan penyakit mata ini akan lebih mudah lagi terjadi, bila
kekurangan air bersih akibat air lingkungan yang telah tercemar, terutama di
daerah banjir dan daerah kumuh.
2) Sepsis Kulit
Sepsis adalah suatu keadaan di mana tubuh bereaksi
hebat terhadap bakteria atau mikroorganisme lain. Sepsis merupakan suatu
keadaan yang mesti ditangani dengan baik yang berhubungan dengan adanya infeksi
oleh bakteri. Bila tidak segera diatasi, Sepsis dapat menyebabkan kematian
penderita.
Tanda dan gejala infeksi ini harus memenuhi paling
sedikit 2 kriteria dari Systemic Inflamatory
Response Syndrome (SIRS). Kriteria utama dari SIRS adalah:
meningkatnya denyut jantung, demam dan meningkatnya bunyi pernafasan.
Penyebab
utama dari Sepsis adalah adanya infeksi oleh bakteri atau jamur. Sepsis
merupakan penyebab utama terjadinya Shock dan memberikan angka kematian sekitar 30%-87%.
Faktor
risiko untuk terjadinya Sepsis antara lain: umur, penyakit kencing manis, obat imunosupresi (yang dapat menekan sistim kekebalan tubuh) dan adanya riwayat tindakan invasif (pemasukan suatu alat kedokteran ke dalam tubuh), misalnya pemasangan
kateter air seni, penyuntikan secara intravena (melalui pembuluh darah balik /
vena), dan lain-lain.
Secara
umum, Sepsis pada penderita dengan umur lanjut mempunyai Prognosa (ramalan penyakit) yang lebih buruk
daripada umur dewasa. Prognosa Sepsis tergantung dari keganasan Sepsis dan
status kesehatan dari penderita.
3) Scabies
Penyakit scabies atau kudis merupakan penyakit kulit
yang mudah menular melalui kontak langsung atau melalui pakaian, sapu tangan,
atau tempat tidur yang digunakan penderita scabies.
Penyakit kudis ini disebabkan oleh kekurangan air bersih. Penyakit ini
disebabkan oleh sarcoptes scabei, sejenis kutu kecil/tungau. Kutu ini masuk ke
dalam kulit dan memakan jaringan kulit yang kemudian “meninggalkan”
telur-telurnya di dalam kulit.
Pencegahannya yaitu dengan membiasakan membersihkan diri (mandi) secara bersih. Menggunakan air yang bersih merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena penyakit scabies. Begitu juga dengan pakaian, hendaknya orang membiaskan diri untuk menggunakan pakaian yang bersih.
Pencegahannya yaitu dengan membiasakan membersihkan diri (mandi) secara bersih. Menggunakan air yang bersih merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena penyakit scabies. Begitu juga dengan pakaian, hendaknya orang membiaskan diri untuk menggunakan pakaian yang bersih.
c.
Penyakit – penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh insekta
parasit pada kulit dan selaput lendir.
Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis,
berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan
air untuk hygiene perorangan yang ditujukan untuk mencegah investasi insekta
parasit pada tubuh dan pakaian.
Insekta parasit akan mudah berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila
kebersihan perorangan dan kebersihan umum tidak terjamin. Parasit – parasit
yang tergolong dalam kelompok ini adalah Lice, Sarcoptes Scabieae, Louse Borne
Relapsing Fever, dan sebagainya.
3.
Water
based
Penyakit
yang ditularkan dengan cara ini memiliki agen penyebab yang menjalani sebagian
siklus hidupnya dalam tubuh vektor atau sebagai intermediat host yang hidup
didalam air, contohnya Schistosomiasis. Larva Schistosomiasis
hidup di dalam kerang – kerangan air. Setelah waktunya, larva ini akan mengubah
bentuk menjadi Cercaria dan menembus kulit (kulit kaki manusia yang berada di
dalam air tersebut. Air yang mengandung Cercaria infektif ini sangat berbahaya
bagi manusia. Badan – badan air yang potensial untuk menjangkitkan jenis
penyakit ini adalah badan – badan air yang terdapat di alam sering berhubungan
erat dengan kehidupan sehari – hari manusia seperti manusia menangkap ikan,
mandi, dan cuci, dan sebagainya. Dan juga penyakit akibat Dracunculus
medinensis (Guinea Worm) di Afrika
Barat melengkapi siklus hidupnya di dalam Crustacea air. Infeksi parasit dapat
terjadi bila air yang mengadung parasit ini diminum oleh manusia. Penyakit yang
sering terjadi akibat kontaminasi yaitu penyakit diare. Badan air yang
potensial terhadap berjangkitnya jenis penyakit ini adalah badan air yang
terdapat di alam, yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari – hari seperti
menangkap ikan, mandi, cuci dan sebagainya.
4.
Water
– related insect vector
Agen penyakit
ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Air yang
merupakan salah satu unsur alam yang harus ada dalam lingkungan manusia akan
merupakan media yang baik bagi insekta untuk berkembang biak. Contoh penyakit
melalui cara ini adalah filariasis, dengue,
malaria, dan yellow fever.
Penyebaran
Malaria ( 270 juta orang terinfeksi, 110 juta kasus – kasus klinik pertahun,
dan lebih dari satu juta orang meninggal per tahun, tiga per empatnya anak –
anak berusia kurang dari 5 tahun) menjadi dipermudah akibat perluasan irigasi
pertanian sepanjang tahun. Adanya air tergenang yang luas di sekitar tempat
tinggal manusia meningkatkan kemungkinan infeksi, khususnya di Asia dan Amerika
Latin. Di daerah Sub Sahara di Afrika tingkat infeksi telah sedemikian tinggi
sehingga nampaknya tidak dapat lebih jelek lagi. Manajemen atas sumber daya air
secara tajam melalui tindakan efektif dan berskala luas termasuk penyemprotan
di dalam rumah dengan insektisida dan produk – produk untuk mengusir serangga,
penggunaan pelindung personal (khususnya pada anak), pemakaian obat – obat
pencegahan ( termasuk pada masa mendatang, vaksin ), dan yang lebih penting
adalah cara preventif dengan manipulasi lingkungan atau pemberantasan sarang
nyamuk.
Manipulasi
lingkungan adalah cara paling tepat bagi perindukan vektor – vektor berbagai
macam penular penyakit. Lingkungan air yang merupakan salah satu unsur alam
yang harus ada di dalam lingkungan manusia akan merupakan media yang baik bagi
insekta untuk berkembang biak atau menggigit manusia. Beberapa penyakit yang
dapat disebarkan oleh insekta ini adalah : Malaria, Yellow Fever, Dengue,
Onchocerciasis (Riyer Blindness), Trypanosomiasis (Oleh Tse-Tse Fly). Nyamuk
Aedes Aegypti yang merupakan vektor penyakit Dengue berkembang biak dengan
mudah bila di lingkungan tersebut terdapat tempat- tempat sementara untuk air
bersih seperti gentong air, pot kembang dan sebagainya.
i.
Malaria
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit dan
disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun 350-500 juta kasus malaria terjadi di
seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang meninggal. Penyakit yang
kadang-kadang berakibat fatal ini dapat dicegah dan disembuhkan.
Cara penularan adalah nyamuk terinfeksi ketika menyedot darah manusia yang
menderita malaria. Setelah berkembang di usus nyamuk, sporozoit dapat
ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk betina (Anopheles). Nyamuk
biasanya menggigit waktu subuh dan senja. Nyamuk anopheles hidup di hutan dan
daerah pegunungan termasuk pesisir hutan bakau.
Biasanya dimulai
dengan gejala yang samar-samar selama beberapa hari. Kemudian timbul demam yang
diiringi menggigil dan banyak berkeringat dibarengi sakit kepala, muntah dan
delirium. Kemudian penyakit mencapai tahap kronis yang dapat berlangsung
bertahun-tahun sampai pasien membentuk kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang
penuh sulit terbentuk di daerah penularan yang rendah seperti Asia Tenggara
namun biasa terdapat di daerah penularan yang lebih tinggi di Afrika Sub Sahara.
Langkah-langkah pencegahan dasar adalah Perlindungan dari gigitan nyamuk, menggunakan kelambu dan
melindungi tubuh dengan baju lengan panjang dan celana panjang, serta
menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk.
Malaria dapat
didiagnosa berdasarkan gejala pasien dan pemeriksaan fisik. Namun demikian,
untuk mendapatkan hasil diagnosa pasti, maka uji laboratorium harus dilakukan
untuk mendeteksi adanya parasit malaria atau komponennya.
j.
DBD
Organisme penyebab
penyakit ini adalah virus. Ini merupakan penyakit mematikan bagi anak-anak dan
orang dewasa. Transmisi Demam berdarah
berasal dari gigitan nyamuk (Nyamuk Aedes aegypti). Nyamuk Aedes menggigit pada
siang hari dan hidup di sekitar rumah dan berkembang biak di wadah-wadah air
seperti ban bekas yang tidak dipakai dan batok kelapa. Demam berdarah merupakan
penyakit yang dapat mewabah yang menyebabkan sejumlah kasus pada periode tertentu
setiap tahun (musim hujan).
Tanda dan gejalanya adalah serangan demam secara mendadak, sakit kepala yang parah,
myalgia dan arthralgias, leukopenia, thrombocytopenia (sakit persendian dan
punggung). Biasanya ada bercak-bercak merah di kulit (bercak berdarah).
Kadang-kadang penyakit ini meyebabkan shock dan pendarahan yang dapat
menyebabkan kematian.
k.
Yellow Fever
Demam kuning termasuk kelompok
flavivirus. Ledakan penyakit pertama dilaporkan terjadi di Amerika Utara dan
Selatan pada 1648(Singh & Brillman, 2001). Demam
kuning kemungkinan diintroduksi melalui kapal-kapal dagang dari
Afrika Barat yang telah diinfestasi oleh nyamuk Aedes aegypti; sebab,
ledakan-ledakan penyakit yang sama terjadi di
kota-kota pelabuhan di Amerika
Utara dan Selatan
serta di Eropa.
Menurut Arbeveck (tanpa tahun),
dari 1793 sampai 1822 demam kuning merupakan penyakit yang paling berbahaya di
kota-kota pelabuhan di Amerika Serikat.
Pada saat itu banyak orang ketakutan karena para dokter
belum mengetahui penyebab penyakit tersebut. Demam kuning merupakan bentuk penyakit yang asing karena sebelumnya pada
1699, 1741, dan 1762 telah terjadi epidemik demam berdarah di
Filadelfia. Demam berdarah pada saat itu telah diketahui sebagai penyakit
tropis dan menginfeksi orang-orang Amerika yang berkunjung ke West Indies yang
merupakan salah satu partner penting perdagangan Amerika Serikat.
Epidemik terakhir demam kuning di Amerika Serikat terjadi di
New Orleans pada 1905, menyebabkan lebih dari 3.000 orang terinfeksi dan
452 orang di antaranya meninggal dunia.
Virus penyebab demam kuning baru
ditemukan pada 1928. Mulai saat itu vektor penyakit ini,
yaitu Ae. Aegypti, telah diketahui pula secara pasti. Nyamuk ini senang hidup di daerah perkotaan dan berbiak dalam air-air yang bersih serta menggigit
manusia pada waktu siang hari.
Ciri klasik demam kuning adalah
hepatitis yang merupakan penyebab terjadinya
warna kuning pada kulit (jaundice) dan mata. Demam kuning merupakan
penyakit infeksi virus yang serius karena dapat mengakibatkan pengaruh-pengaruh
pendarahan, tidak berfungsinya ginjal, dan
meningitis. Setiap tahun ada sekitar 200.000 laporan kasus penyakit demam kuning dan sekitar 30.000 orang di
antaranya meninggal (Easmon, 2002a). Dikatakan juga bahwa demam kuning terdapat di 33 negara (Afrika dan Amerika) dan
diperkirakan 468 juta orang berisiko terinfeksi oleh virus demam kuning. Singh
& Brillman (2001), mengatakan
bahwa di Afrika Selatan terjadi 200.000 kasus per tahun. Sampai saat ini
penyakit demam kuning belum dilaporkan di Asia dan hanya terdapat di Afrika dan
Amerika Selatan (CDC, 2003b).
Infeksi terjadi bila virus masuk ke
dalam saluran darah melalui kelenjar ludah
nyamuk yang menggigit
penderita. Virus iniditransportasikan
ke seluruh bagian tubuh dan bereproduksi di berbagai bagian sel-sel
tubuh terutama dalam ginjal, hati, dan saluran-saluran darah. Sel-sel dari
sistem yang tahan (immune) terpengaruh
dan melepaskan senyawa-senyawa tertentu dalam jumlah besar. Senyawa-senyawa ini yang menyebabkan gejala
penyakit seperti sakit otot dan
demam.
Penyebarannya sampai saat ini demam kuning masih terbatas di Afrika dan
Amerika Latin/Amerika Selatan (Gambar 5.7). Ledakan-ledakan virus demam kuning yang pernah terjadi di Amerika Serikat dan
Eropa adalah karena terbawa oleh orang-orang yang berasal dari kedua
negara tersebut dan yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh virus demam kuning.
Yellow Fever 200 E
Gambar 5.7
Penyebaran Demam Kuning Tahun 2001
Vektor utama virus demam kuning sama
dengan demam berdarah. yaitu Ae. aegypti.
Metode Penularan, ada tiga tipe siklus
penularan demam kuning, yaitu hutan (sylvatic), antara (intermediate), dan perkotaan (urban). Ketiga siklus ini terdapat
di Afrika. Sementara itu, di Amerika Selatan hanya dikenal dua siklus, yaitu demam kuning hutan dan perkotaan.
Demam kuning hutan terjadi di hutan tropis tempat kera yang diinfeksi oleh
nyamuk hutan memindahkan virus ke nyamuk
yang lain. Nyamuk-nyamuk ini kemudian menggigit dan menginfeksi manusia yang
masuk ke hutan.
Penularan demam kuning tipe
"siklus antara" terjadi di daerah sabana Afrika
yang lembap dan dapat menghasilkan epidemik kecil d: daerah pedesaan.
Nyamuk-nyamuk yang bersifat semidomestik menginfeksi
kera dan manusia sebagai inang dan adanya kontak terus-menerus yang
terjadi antara manusia dan nyamuk yang sudah terinfeksi
mengakibatkan terjadinya penyakit demam kuning. Bentuk inilah yang
paling umum terjadi selama beberapa dekade terakhir diAfrika (WHO, 2004).
Demam kuning urban terjadi dalam
epidemik eksplosif yang besar bila orang-orang dari daerah
pedesaan mengintroduksikan virus daerah yang berdensitas populasi tinggi.
Nyamuk domestik terutami Ae. aegypti,
memindahkan virus dari orang ke orang lain. Ledakan ini biasanya
menyebar keluar dari satu sumber ke daerah yang lebir luas.
Gejala Penyakit Demam Kuning yaitu masa
inkubasi virus demam kuning adalah 3-16 hari. Mortality bervariasi
dari 5 % sampai 40 % (Easmon, 2002), bahkan semi lebih,
yaitu 50 % (Singh & Brillman, 2001). Demam kuning dapat dibagi dalam tiga
tingkatan (Kotton, 2002) berikut. Tingkatan
awal: sakit kepala, gatal-gatal pada otot, demam, kehilangan nafsu makan,
muntah-muntah, dan penyakit kuning (jaundice).
Periode pengampunan (remission): demam dan
gejala-gejala lam teratasi- banyak
penderita akan sembuh pada tingkatan ini, meskipun sekitar 15 %
penderita maju ke tingkat. Ketiga yaitu tingkat paling berbahaya.
Periode intoksifikasi: dicirikan oleh
tidak berfungsinya banyak organ (multi-organ dysfunction)-hati dan ginjal
gagal berfungsi (rusak), pendarahan/hemorrhage
tidak berfungsinya otak termasuk tidak waras (delirium), serangan
tiba-tiba (seizures), koma, shock, dan meninggal dunia.
Biasanya gejala-gejala umum yang dialami penderita adalah
sebagai berikut. Demam; sakit kepala; sakit otot (myalgia); muntah;
mata, wajah, dan lidah menjadi merah;
penyakit kuning (jaundice); pendarahan yang dapat menjadi
hemorrhage; berkurangnya urinasi; perubahan ritme jantung (arrhythmias), disfungsi
jantung; muntah darah; menjadi tidak waras (delirium); serangan
tiba-tiba (seizures); koma;
meninggal dunia.
l.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
Demam dengue dan dengue hemorrhagic fever (DHF) atau
dikenal sebagai demam berdarah dengue
disebabkan oleh salah satu dari empat
antigen yang berbeda, tetapi sangat dekat satu dengan yang lain, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 dari
genus Flavivirus (Harwood & James, 1979). Demam berdarah
dengue (DBD) adalah bentuk dengue yang parah, berpotensi mengakibatkan
kematian.
DBD terjadi bilamana pasien mengidap
virus dengue sesudah terjadi infeksi sebelumnya oleh tipe virus dengue yang
lain. Jadi, imunitas sebelumnya terhadap
tipe virus dengue
yang lain adalah
penting dalam
menghasilkan penyakit DBD yang parah. Infeksi oleh salah satu
serotipe ini tidak menimbulkan imunitas dengan protektif-silang (cross-protective)
sehingga seseorang yang tinggal di
daerah endemik dapat terinfeksi oleh demam
dengue selama hidupnya. Penyakit ini
terutama terdapat di daerah tropis. Virus penyebab penyakit
bertahan hidup dalam suatu siklus yang melibatkan manusia dan nyamuk Aedes
aegypti yang merupakan nyamuk yang hidup aktif di siang hari dan
lebih senang mengisap darah manusia.
Endemik demam dengue pertama
dilaporkan terjadi secara simultan pada
1779-1780 di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Hal ini menunjukkan
bahwa virus dan vektor penyakit ini memiliki penyebaran
yang luas di daerah tropis selama lebih dari 200 tahun (CDC,
2003a). Ledakan demam dengue yang paling serius hanya terjadisatu kali di
Amerika Serikat, yaitu di Filadelfia pada 1780 saat di
introduksi virus melalui kapal dagang pada Musim Panas yang sangat panas
(NIEHS PR # 4, 1998). Menurut laporan, selama kurun waktu sekitar 200 tahun
tersebut demam dengue dianggap sebagai penyakit
biasa (tidak berbahaya) dan tidak mematikan. Biasanya periode
endemik terjadi dalam interval yang cukup lama, yaitu 10-40 tahun
terutama karena pada waktu itu virus dan nyamuk vektor hanya iapat dipindahkan
antara sentra-sentra populasi melalui kapal-kapal dagang.
Pandemik global mulai terjadi di Asia
Tenggara sesudah Perang Dunia Kedua dan telah lebih
meningkat selang 20 tahun terakhir ini. Insiden penyakit dengue dan terutama
bentuk yang lebih mematikan yaitu dengue
hemorrhagic fever (DHF) atau demam dengue berdarah (DBD), telah
bertambah secara dramatis ter-utama di daerah tropis. Epidemik yang disebabkan
oleh serotipe berganda (hyperendemicity) lebih sering terjadi. Penyebaran geografls dari virus dengue dan nyamuk vektor telah meluas dan DBD juga telah
terjadi di daerah Pasifik dan Amerika.
Mulai 1960-an serangan virus dengue diperkirakan
rata-rata 30.000 kasus per tahun. Tiga puluh tahun kemudian, yaitu pada 1995, kasus dengue
diperkirakan mencapai 592.000.
Meskipun begitu, jumlah sebenarnya diduga lebih besar karena banyak
pasien yang tidak melaporkan ke rumah-rumah sakit.
Di Asia Tenggara epidemik DBD pertama
terjadi pada 1950-an. Namun, sejak
1975 penyakit ini menjadi salah satu penyebab hospitalisasi
dan kematian terutama pada anak-anak. Serangan demam berdarah di
Indonesia pertama-tama dilaporkan terjadi pada 1968 meskipun pada waktu itu belum dapat dibuktikan secara nyata. Kemudian,
pada 1970 terjadi serangan DBD di Jakarta. Antara 1970 dan 1987, tingkat
serangan DBD di Asia Tenggara meningkat dari 15 orang per 100.000 menjadi 170 orang per 100.000 (Shepard &Halstead, 1993).
Pada 1980-an perkembangan DBD yang kedua di Asia mulai
terjadi saat Sri Langka, India, dan kepulauan Maldive mengalami epidemik DBD
pertama. Pakistan baru melaporkan adanya endemik dengue pertama pada 1994 (CDC, 2003a). Sementara itu, Taiwan dan Cina pada 1980-an juga mengalami epidemik dengue
sesudah penyakit itu sempat menghilang
selama 35 tahun. Serangkaian epidemik yang terjadi di Cina disebabkan
oleh keempat serotipe.
Setelah sukses melakukan program pengendalian selama 20
tahun. Singapura ternyata mengalami pula ledakan penyakit dengue/DBD kembali {resurgence) yang berlangsung dari
1990 sampai 1994. Sementara itu, di daerah Pasifik dan Afrika, epidemik
dengue yang disebabkan oleh keempat
serotipe, juga telah berkembang secara dramatis.
Pada awal 2004 serangan penyakit demam
berdarah terjadi di mana-mana di
hampir semua propinsi di Indonesia terutama di Jakarta dansekitarnya.
Diberitakan bahwa selama bulan Januari dan Februari 2004, jumlah penderita DBD
di Indonesia mencapai 19.000 orang lebih dengan angka kematian 1,8 % atau
sekitar 342 orang.
Mulai 1997, dengue menjadi penyakit
virus yang paling penting yang ditularkan
nyamuk dan memengaruhi manusia. Penyebaran secara global hampir sama
dengan malaria (CDC, 2003a). Diperkirakan ada 2,5
miliar orang hidup di daerah yang mempunyai risiko tular epidemik dan
berisiko tinggi terinfeksi oleh demam dengue (Gubler, 1996). Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO)
memperkirakan saat ini jumlah kasus
demam dengue mencapai 20 juta kasus per tahun dan sekitar 500.000 pasien yang
harus masuk ke rumah sakit (World Resources
Institute, 1998/1999). Gubler (1995) memperkirakan 5 % dari semua kasus DHF adalah fatal. Namun, angka
ini dapat ditekan jika penderita segera memperoleh penanganan yang
tepat.
Vektor utama demam dengue adalah Aedes
aegyti. Di tempat-tempat tertentu seperti Amerika Serikat,
Ae. Albopictus juga menjadi vektor penyakit ini (CDC, 2003a; World
Resources Institute, 1999; Sembel dkk. 2001; 2002). Kedua jenis nyamuk ini
biasanya aktif pada waktu siang hari dan
lebih suka mengisap darah manusia daripada hewan. Nyamuk-nyamuk aedes berbiak dalam air-air bersih yang
tertampung dalam kontainer-kontainer bekas seperti
botol-botol plastik, kaleng-kaleng bekas,
ban mobil bekas, tempurung, bak-bak air penam-pungan
yang terbuka, bambu-bambu pagar, tempurung kelapa, pelepah kelapa,
kulit-kulit buah seperti kulit buah rambutan, vas-vas bunga segar yang berisi
air, dan Iain-lain (Sembel dkk. 2000, 2001).
Sampai saat ini penyebaran dengue masih terpusat di daerah
tropis, yaitu Australia Utara bagian Timur,
Asia Tenggara, India dan sekitarnya, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian
Amerika Serikat (Gambar 5.6). Namun, dengan
adanya pemanasan global, dengue diperkirakan akan meluas sampai ke
daerah-daerah beriklim dingin.
World Distribution
of Dengue - 2000
Gambar
5.6 Penyebaran Demam Dengue di Dunia Tahun 2000
Menurut CDC (2003a) ada tiga
kemungkinan penyebab utama munculnya kembali virus dengue di
dunia, yaitu (1) pengendalian nyamuk secara
efektif di daerah-daearh yang endemik dengue hampir tidak ada. Pengendalian
dengan menggunakan insektidsida ultra-low-volume seperti
malathion untuk pengendalian nyamuk Ae. aegypti dewasa tidak efektif lagi. (2) Terjadinya perubahan-perubahan global secara demografi seperti urbanisasi yang tidak
terkendali dan pertumbuhan populasi yang tinggi. Perubahan-perubahan
demografi mi telah mengakibatkan pemukiman
yang di bawah standar, persediaan air bersih yang kurang, dan
pengelolaan kebersihan yang kurang
baik. (3)
Meningkatnya jumlah orang yang
bepergian dengan pesawat
terbang menjadi mekanisme yang sangat
ideal untuk penyebaran virus dengue. (4) Infrastruktur dan program
kesehatan masyarakat di banyak negara telah
rusak, serta sumber daya manusia yang
kurang, serta biaya pengobatan yang cukup tinggi di negara-negara berkembang.
Gubler (1996) mengemukakan bahwa
meskipun berbagai faktor yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan dengue tidak diketahui sepenuhnya,
ia berpendapat bahwa urbanisasi yang cepat, peng-gunaan
pembungkus-pembungkus plastik yang nonbiodegra-dable (tidak terurai secara biologis), peningkatan
perjalanan dan perdagangan, serta
kurangnya upaya pengendalian vektor telah rr.emberi kontribusi terhadap penyebaran penyakit ini.
Sementara itu, kehidupan modern yang
mulai dinikmati oleh masyarakat di
negara-negara yang sedang berkembang di daerah ropis
dapat meningkatkan polutan yang berpeluang menjadi habitatperkembangbiakan
nyamuk. Sebagai contoh, maraknya sampah kontainer-kontainer minuman
dan makanan dari plastik
maupun ban-ban bekas yang dibuang sembarangan di halaman,
jalan, dan tempat-tempat lain. Sampab-sampah
tersebut dapat menjadi tempat-tempat pembiakan
nyamuk.
Timbulnya kembali penyakit dengue
sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat mengilustrasikan
bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan
manusia dalam lingkungan dapat memengaruhi pola penyakit-penyakit menular
(WRI, 1998/1999).
Para ahli memperkirakan bahwa pemanasan
global akan dapat mempercepat penyebaran demam dengue ke daerah-daerah
beriklim dingin (NIEHS, 1998). Pemanasan
global diprediksikan tidak hanya akan meningkatkan penyebaran nyamuk, tetapi
juga akan membuat ukuran nyamuk menjadi lebih kecil. Sebagai akibatnya, nyamuk-nyamuk dewasa akan lebih banyak mengisap darah
untuk perkembangan telur-telurnya.
Oleh karena itu, insiden mengisap darah dua kali (double feeding) akan
semakin meningkat yang berarti pada akhirnya
meningkatkan kesempatan untuk menularkan lebih banyak virus kepada
manusia.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat
disimpulkan bahwa peranan air terhadap kesehatan,sangat banyak diantaranya,
yaitu:
1. Air untuk Proses
Metabolisme Tubuh Manusia
2. Air
dapat mencegah dan mengobati banyak penyakit
3. Air sebagai
kebutuhan dasar makhluk hidup
4. Air sebagai
media untuk kehidupan mikroba
5. Air sebagai Komponen Utama dalam Tubuh manusia
Selain itu air juga
dapat menjadi penular penyakit, diantaranya adalah penyakit Diare dan Cholera,
Demam Typhoid, Poliomyelitis, Trachoma, dan Scabies.
B. Saran
Pemanfaatan sumber daya air dalam
peranannya terhadap kesehatan dan kehidupan manusia perlu di kelola secara baik
dan benar, sehingga diharapkan peran dari berbagai pihak, seperti :
1.
Kepada
masyarakat agar lebih meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan untuk
menggunakan air dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan pemanfaatannya.
2.
Kepada pemerintah agar
lebih memberikan perhatian kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan yang
berhubungan sistem penyediaan air bersih bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muntu, Ronny. 2008. Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair – A (PAPLC-A). Makassar
Indarto. 2010. Hidrologi
Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jember : PT Bumi Aksara
Daryanto. 1995. Ekologi
dan Sumber Daya Alam. Bandung : Tarsito.
Purnomo, Hari. 1995. Aktivitas Air dan Peranannya dalam Pengawetan Pangan. Jakarta : UI
Press.
http://arda-dinata-pam.blogspot.com/2008/04/waspadai-penyakit-menular-melalui-air.html (diakses pada tanggal 13 Maret 2015)
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/penularan-penyakit-melalui-air.html (diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
http://calvintel.blogspot.com/2013/05/penyakit-yang-disebabkan-oleh-polusi-air.html (diakses pada tanggal 12 Maret
2015)
http://www.hdindonesia.com/info-medis/penyakit-yang-ditularkan-lewat-air (diakses pada tanggal 13 Maret 2015)
http://www.artikellingkunganhidup.com/8-manfaat-sumber-daya-air.html (diakses pada tanggal 14
Maret 2015)
http://endahpujiasih.blogspot.com/2012/03/macam-macam-penyakit-yang-menular.html (diakses pada tanggal 14 Maret 2015)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3693/1/fkm-hiswani7.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CEkQFjAF&url=http%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php%2Fnatah%2Farticle%2Fdownload%2F3037%2F2194&ei=hB4BVd_TIIOTuATP34KAAw&usg=AFQjCNGnT8j_KbsHXtjB-qiwvtz0T_szzQ&sig2=cB-cHEf8Slb2wyUKdcl9Xg&bvm=bv.87920726,d.c2E (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://eprints.unika.ac.id/11811/1/PERILAKU_MENGKONSUMSI_AIR_PUTIH_DITINJAU_DARI_PERSEPSI_TERHADAP_PERILAKU_KESEHATAN.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196303111990012-ELIS_ENDANG_NIKMAWATI/makalah_malang_jan_10_Pentingnya_Air__dan_Oksigen_bagi_Kesehatan_Tubuh_Manusia.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_05.pdf (diakses pada tanggal 14
Maret 2015)
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi15/jurnal%20edisi%2015_materi%206.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5921/067006017.pdf;jsessionid=00BC7E447191FEA0A44BC7CD1BC7BB6E?sequence=1
(diakses pada tanggal 14 Maret 2015)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan
Written on 08.06.00 by Unknown
Mata Kuliah : Penyehatan Air – A
Dosen : H. Ronny Muntu, SKM.,M.Kes
Oleh :
EVI NURSYAFITRI
PO.71.4.221.13.2.012
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2015
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Penyehatan Air dengan judul “Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah Penyehatan Air dengan judul “Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Ronny
Muntu, SKM.,M.Kes selaku dosen pengampu
pada mata kuliah Penyehatan
Air – A yang telah memberikan ilmu dan sumbangsinya dalam menyusun makalah ini.
2.
Bapak dan Ibu
tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3.
Teman-teman yang
tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4.
Dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
Dalam tugas ini terdapat beberapa
pembahasan materi mengenai peranan air
terhadap kesehatan dan macam – macam penyakit yang disebabkan oleh air. Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih
baik lagi dalam menyusun tugas
selanjutnya .
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan bisa
menjadi referensi bagi yang memerlukannya.
Wasallam
Makassar, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Tujuan ........................................................................................................... 2
C.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A.
Peranan Air Terhadap Kesehatan................................................................... 3
B.
Macam-macam Penyakit yang Ditularkan Melalui Air.................................. 28
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 53
A. Kesimpulan.................................................................................................... 53
B. Saran ............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan
bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan
utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor
penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia.
Selain itu, susunan molekul air sangat sederhana. Dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen. H-O-H atau ditulis dengan rumus H2O.
Air juga punya sifat yang unik yang memungkinkan berperan sebagai material yang
universal. Salah satu sifat khusus air adalah sangat mudah berubah wujud. Air
dapat dijumpai di planet bumi dalam tiga bentuk, yaitu padat, cair dan gas.
Mengingat pentingnya peran
air,sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan
air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan(surface water),air tanah (ground water)dan air hujan ( Ricki . Mulia,2005 )
Oleh karena manusia
sangat membutuhkan air untuk melanjutkan kehidupannya. Sebagian besar tubuh
manusia juga mengandung air. Air tentunya berperan penting terhadap kesehatan
manusia. Namun dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Untuk mendapatkan air yang bersih dan memenuhi standar merupakan hal yang
langka karena air sudah banyak tercemar bermacam-macam limbah dari kegiatan
manusia. Air yang tercemar dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena hal diatas kami akan membahas
makalah dengan judul “Peranan Air bagi Kesehatan Manusia”
B.
Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan air bagi kesehatan
2. Untuk mengetahui macam-macam penyakit
yang ditularkan melalui air
C.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana peranan air tehadap kesehatan?
2.
Bagaimana contoh / macam-macam penyakit yang ditularkan
melalui air?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Peranan dan
Fungsi Air Terhadap Kesehatan
1.
Air untuk Proses Metabolisme Tubuh
Manusia
Air merupakan
bagian penting untuk kehidupan, sebagian besar tubuh kita terdiri dari air,
tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan
tanpa makanan. Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein
dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat
tergantung pada air, karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus
bantalan sendi-sendi , tulang, dan otot. Kebutuhan air untuk manusia dalam
sehari minimal sebanyak 8 gelas, yang diperlukan untuk kelancaran proses
metabolisme di dalam tubuh.
Mengkonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi
hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta
mengurangi rasa lapar. Sebaliknya, kurang air dapat menyebabkan konstipasi,
infeksi saluran urin, terbentuknya batu ginjal, kelelahan, dan masalah-masalah
seputar kulit, rambut, dan kuku. Di pasaran saat ini mulai bermunculan produk
air kemasan baru yaitu air beroksigen. Sesungguhnya air, dari manapun
sumbernya, yang sering diminum kebanyakan orang telah mengandung oksigen yang
kadarnya sekitar 7 ppm. Air beroksigen telah diperkaya dengan oksigen melalui
rekayasa teknologi sehingga mengandung O2 45 ppm – 80 ppm. Oksigen dimasukkan
ke dalam air lewat suatu proses dengan menggunakan tekanan, seperti halnya
ketika membuat minuman berkarbonasi (minuman ringan) yaitu dengan memompakan
CO2 ke dalam air. Oksigen yang diserap melalui membran intestinal diklaim dapat
meningkatkan imunitas dan memperbaiki sistem sirkulasi dalam tubuh. Oksigen
juga akan melekat di butir-butir darah merah yang kemudian masuk ke dalam
sel-sel tubuh manusia. Sebuah studi yang melibatkan 25 atlet pelari yang
mengkonsumsi air beroksigen menunjukkan hasil positip. Sejumlah 83% dari pelari
tersebut mempunyai performans prestasi yang lebih baik. Mereka menghemat waktu
31 detik dalam suatu lomba lari. (Khomsan, 2007)
Jika kecukupan konsumsi air tidak dipenuhi maka tubuh akan
kekurangan air. Gejalanya antara lain berupa terasa kering di bagian
tenggorokan. Pada anak kecil, hal ini bisa berakibat fatal. Dalam hal
kekurangan minum sedikit saja namun berlangsung dalam jangka panjang, fungsi
ginjal dapat dapat terganggu sehingga suatu ketika terbentuk kristal atau batu
ginjal. Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan konstipasi, infeksi saluran
urin, kelelahan, dan berbagai masalah seputar kulit, rambut dan kuku.
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal
tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti
menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam
jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk: Pencernaan dan metabolisme yang
lebih baik Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun
metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian
terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat
menyebabkan menurunnya metabolisme.
Air
dalam tubuh manusia memainkan peran penting dengan membawa karbohidrat dan
protein melalui darah dan menghilangkan kelebihan garam, mineral, dan zat
lainnya. Hidrasi yang memadai juga membuat tubuh dingin ketika suhu meningkat
dan selama aktivitas fisik. Air dalam tubuh manusia mencegah sembelit dan
menjaga kulit lembut dan lentur. Paru-paru dan mulut membutuhkan air untuk
berfungsi dengan baik, sedangkan sendi menggunakan air sebagai pelumas.
Setiap sel dalam
tubuh bergantung pada air untuk melarutkan bahan kimia, mineral, dan nutrisi
untuk membuat mereka dapat digunakan. Jika darah kekurangan air yang cukup,
mungkin tidak mengalir secara bebas dan membawa oksigen yang cukup ke organ dan
jaringan. Kulit bisa menjadi kering dan pecah-pecah ketika asupan air turun di
bawah tingkat yang direkomendasikan.
Air dalam tubuh
manusia merupakan 70 persen dari berat total otak. Darah terdiri dari sekitar
80 persen air, sedangkan konten di paru-paru adalah sekitar 90 persen air.
Cairan juga digunakan oleh lemak, otot, dan tulang untuk mendukung kesehatan
yang optimal. Air dalam tubuh membersihkan bakteri manusia dari kandung
kemih dan mungkin mencegah pembentukan batu ginjal. Hal ini juga mencegah
sembelit dan membawa limbah dari tubuh melalui feses.
Setiap hari, air
dalam tubuh manusia hilang melalui urin, keringat, dan pernapasan. Ini harus
diganti setiap hari karena tubuh tidak dapat menyimpan air untuk digunakan
nanti. Jumlah air yang dikeluarkan tergantung pada tingkat aktivitas seseorang,
suhu di luar, metabolisme individu, dan jumlah cairan yang dikonsumsi dalam
makanan dan minuman. Orang yang sangat aktif, dan mereka yang tinggal di iklim
panas, biasanya membutuhkan lebih banyak air karena mereka sering menghasilkan
lebih banyak keringat.
Tubuh anak-anak
mengandung kadar air lebih tinggi dari orang dewasa dan mungkin mengalami
dehidrasi lebih cepat. Orang tua mungkin perlu untuk meningkatkan asupan air
karena fungsi ginjal berubah seiring dengan usia. Seorang dewasa yang lebih tua
mungkin kehilangan hingga 2,1 liter (2 liter) air sehari melalui fungsi tubuh
normal. Diperkirakan orang tua mendapatkan setengah jumlah tersebut setiap hari
melalui makanan.
Dehidrasi dapat
menjadi risiko kesehatan yang serius, menyebabkan gagal ginjal. Gejala termasuk
gelap, urin kuning, sakit kepala, dan kekurangan energi. Bibir dan kulit
mungkin menjadi kering, bersama dengan mulut kering. Pada saat seseorang merasa
haus, dehidrasi mungkin sudah ada, yang dapat menghambat konsentrasi dan
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental atau fisik.
Kebanyakan makanan
menyediakan sekitar setengah air yang diperlukan dalam tubuh manusia. Ahli gizi
biasanya menganjurkan minum enam sampai delapan gelas air sehari untuk menjaga
kesehatan. Tingkat ini mungkin diperoleh dari sup, buah, teh, dan makanan
lainnya. Pasien yang menggunakan obat-obatan yang meningkatkan buang air kecil
mungkin perlu sampai asupan air sehari-hari. Orang yang menderita demam,
muntah, atau diare mungkin juga cepat kehilangan cairan penting.
2.
Air dapat mencegah dan mengobati banyak penyakit
Air
digunakan untuk mengurangi demam serta membersihkan luka dan infeksi kulit. Meminum
banyak air membantu mencegah dan mengobati diare, infeksi saluran kemih, batuk
dan susah buang air. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah ke WC dan
sebelum makan atau memegang makanan juga membantu mencegah banyak penyakit.
Selain itu, para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau
tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa
penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih,
dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
3.
Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup
Air adalah
unsur paling penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Sebagian orang
percaya dengan mengkonsumsi air yang berlebih akan membuat tubuh menjadi sehat
tetapi bisa juga dengan mengkonsumsi air berlebihan akan mengakibatkan
ketergantungan. Air juga dapat diartikan bagian dari kehidupan yang memiliki
banyak pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif air yaitu salah satunya
untuk kehidupan dan pengaruh negatif air salah satunya adalah dapat menyebabkan
banjir jika manusia tidak bisa menjaga kelestarian hutan atau bisa juga tidak
ada daerah resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
Air mempunyai peranan penting dalm pembentukan kehidupan. Dalam organisme
dalam berbagai organ tidak mengandung air dalam jumlah yang sama. Presentase terendah 27- 34 %
terdapat pada tulang dan meningkat sampai 70- 80 % pada organ- organ bagian
dalam, sementara itu tertinggi beradapa pada jaringan saraf (82- 94 %). Air dalam protoplasma berupa koloidal dari molekul protein
dimungkinkan oleh fenomena solvation dari rantai molekul.
Untuk kelangsungan hidup, semua makhluk
hidup, khususnya manusia, membutuhkan air untuk kelangsungan aktivitasnya. Salah
satu kebutuhan dasarnya adalah air. Setiap aktivitas sehari – hari manusia tidak terlepas dari penggunaan air. Namun air yang disediakan untuk keperluan sehari-hari,
termasuk untuk keperluan MCK, juga dapat memberikan dampak yang merugikan bagi
manusia beserta lingkungannya. Tentu saja hal ini terjadi jika air yang diberikan
tidak memenuhi syarat kualitas sanitasi dan higiene yang dibutuhkan. Sehingga pemenuhan air harus selalu memadai untuk
kebutuhan sehari – hari agar setiap aktivitas manusia bisa berjalan.
Manusia mungkin dapat hidup
beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika
tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh
manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika
kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air
yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya
mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan
kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain
digunakan untuk:
a.
Keperluan rumah
tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
b.
Keperluan umum,
misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan
kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
d.
Keperluan
perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
e.
Keperluan pertanian
dan peternakan
f.
Keperluan pelayaran
dan lain sebagainya
Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu
melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga
kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan,
tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga
dapat menggangu ekosistem yang ada.
Selain itu,
makhluk hidup lainnya seperti hewan maupun tumbuhan sangat memerlukan air.
Contohnya saja pada tumbuhan hanya bisa melakukan proses fotosintesis ketika
ada bahan air (H2O).
Air
merupakan bagian penting untuk kehidupan, sebagian besar tubuh kita terdiri
dari air, tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati
dibandingkan tanpa makanan. Air merupakan bagian penting untuk kehidupan,
sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, tanpa air manusia akan mengalami
dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan. Air berfungsi untuk
mentransportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh
tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat tergantung pada air, karena air
merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi , tulang, dan
otot. Air beroksigen telah diperkaya dengan oksigen melalui rekayasa teknologi
sehingga mengandung O2 45 ppm – 80 ppm. Oksigen dimasukkan ke dalam air lewat suatu
proses dengan menggunakan tekanan, seperti halnya ketika membuat minuman
berkarbonasi (minuman ringan) yaitu dengan memompakan CO2 ke dalam air. Oksigen
yang diserap melalui membran intestinal diklaim dapat meningkatkan imunitas dan
memperbaiki sistem sirkulasi dalam tubuh. Oksigen juga akan melekat di
butir-butir darah merah yang kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh manusia.
Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik, penyerapan
makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh, juga penghancuran
beberapa racun sisa metabolisme. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan
metabolisme berlangsung tidak sempurna. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
manfaat dari air beroksigen dapat meningkatkan populasi bakteri probiotik.
Seperti diketahui, probiotik berfungsi menyeimbangkan flora usus sehingga
pencernaan menjadi lebih baik. Di dalam tubuh manusia, terdapat milyaran
probiotik yang jika berkembang biak lebih banyak akan meningkatkan daya tahan
tubuh.
Air juga
merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada usaha
memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, di
bidang pertanian kekurangan air menjadi hambatan utama.
Penduduk
yang terus berkembang dan kemakmuran yang meningkat menimbulkan tekanan pada
persediaan air setempat, menjatah air mungkin akan menjadi pemandangan sehari –
hari di seluruh dunia di masa mendatang.
4.
Air sebagai media untuk kehidupan mikroba
Dalam dunia
kehidupan terdapat kelompok anggota, yang tidak keliatan tetapi ada, yang sulit
dibatasi sebagai binatang atau tumbuh – tumbuhan karean mereka diturunkan dari
dua kingdom. Mereka mempunyai peranan penting dalam kontinyuitas aktivitas
biologi, mereka adalah mikroba umumnya bersel tunggal, aktivitasnya yang kontan
adalah berfungsi dalam “recirculation” elemen dan dalam proses abalitic dan
sinteticyang hidupnya tidak akan berhenti.
Kebutuhan
manusia untuk menggunakan air bahkan dalam jumlah yang terus meningkat telah
menyebabkan dalam menunjang makin banyak pencemaran. Seperti yang telah
diketahui dalam ilmu kesehatan dan biologian yang dimainkan oleh air dalam
penularan penyakit, manusia terpaksa harus, namun yang lain ternyata memberi
keuntungan dan manusia bisa memanfaatkannya.
Air mempunyai peranan besar dalam
penularan berbagai jenis penyakit menular. Besarnya peranan air dalam penularan
penyakit adalah disebabkan keadaan air itu sendiri sangat membantu dan sangat
baik untuk kehidupan mikrobiologi.
Air dapat bertindak sebagai
tempat berkembang biak mikrobiologi dan juga bisa sebagai tempat tinggal
sementara (perantara) sebelum mikrobioogis berpindah kepada manusia.
Air mempunyai peranan penting
dalm pembentukan kehidupan. Dalam organisme dalam berbagai organ tidak
mengandung air dalam jumlah yang sama. Perenatse terendah 27- 34 % terdapat
pada tulang dan meningkat sampai 70- 80 % pada organ- organ bagian dalam,
sementara itu tertinggi beradapa pada jaringan saraf (82- 94 %).
Air dalam protoplasma berupa
koloidal dari molekul protein dimungkinkan oleh fenomena solvation dari rantai
molekul.
5.
Air sebagai penyebar mikroba patogen (true water borne
diseases)
Penyakit menular
yang disebabkan oleh air secara langsung seringkali dinyatakan sebagai penyakit
bawaan air atau ‘water borne diseases’. Penyakit-penyakit ini hanya dapat
menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang
dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jenis mikroba yang
dapat menyebar lewat air, di antaranya virus, bakteri, protozoa, dan metazoa.
AIR bersih merupakan salah satu sumber kehidupan mahluk
hidup, termasuk manusia. Konsekuensinya, bila air yang kita konsumsi telah
tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Kondisi demikian akan menjadi
ancaman kesehatan manusia, bila tidak segera dipulihkan. Apalagi saat ini
kondisi lingkungan kita telah memasuki musim hujan, yang biasanya mudah sekali
terjadi pencemaran air di sana-sini, seperti banjir.
Lebih jauh, air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun
anorganik akan menjadi media yang cocok untuk berkembangbiak berbagai penyakit.
Air yang tercemar dapat berupa air yang tergenang dan air yang mengalir.
Menurut Wisnu Arya Wardana (1999), penyakit menular akibat pencemaran air itu
dapat terjadi karena berbagai macam sebab. Pertama, air merupakan tempat
berkembangbiaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Kedua, air yang
telah tercemar tidak dapat digunakan sebagai air pembersih, sedangkan air
bersih sudah tidak mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungannya
tidak terjamin, yang pada akhirnya menyebabkan manusia mudah terserang
penyakit.
6.
Air sebagai
Komponen Utama dalam Tubuh manusia
Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, bahkan
sekitar 55% berat tubuh kita adalah air. Tanpa air makhluk hidup
tidak mungkin tumbuh dan berkembang, karena
air sangat vital
untuk reaksi kimia tubuh. Air harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh
tidak bisa membuatnya.
Peningkatan
konsumsi air juga terbukti dapat menurunkan risiko obesitas. Konsumsi air
sebelum makan terbukti akan membuat kita menjadi lebih cepat merasa kenyang dan
menurunkan jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Inilah yang menyebabkan
konsumsi air minum sangat disarankan bagi orang-orang yang sedang menjalani
diet ataupun program penurun berat badan tertentu.
Air di dalam tubuh manusia berkisar antara
50 – 70% dari seluruh berat badan. Air terdapat di seluruh badan. Tulang terdapat air sebanyak 22% berat tulang , di darah dan
ginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air
yang ada di dalam organ, seperti 80%
dari darah terdiri atas air ,25 % dari tulang, 75% dari urat syaraf, 80% dari ginjal , 70% dari hati, dan 75% dari urat syaraf , 80% dari ginjal , 70% dari hati, dan 75 % dari
otot adalah air. Kehilangan air 15%
dari berat badan
dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang
dewasa perlu minum
minimal 1,5 –
2 liter air
sehari. Kekurangan air ini menyebabkan banyaknya ditemukan penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah
tropis seperti indonesia , karena terjadinya kristalisasi unsur-unsur yang
ada di dalam cairan tubuh. Air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Sebagai contoh, oksigen
perlu dilarutkan dahulu
sebelum dapat memasuki pembuluh-pembuluh darah
yang ada di
sekitar alveli. Demikian
pula halnya dengan segala zat
makanan yang hanya dapat diserap apabila dapat larut di dalam cairan yang meliputi
selaput lendir usus. Semua reaksi biokimia di dalam tubuh manusia dan hewan
terlaksana di dalam lingkungan air. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis
makanan ke seluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untuk
dikeluarkan dari tubuh.
Air juga dapat
mempertahankan suhu badan, untuk
membersihkan permukaan mata serta melicinkannya, sehingga gerak kelopak mata menjadi
lancar. Ringkasnya, dalam segala fungsi kehidupan seperti bereaksi terhadap segala
stimulus, tubuh, bermetabolisme, bereproduksi,air selalu memegang peranan
penting.
Air sangat dibutuhkan bagi kehidupan
masyarakat sehari-hari. Hal tampak dari tempat-tempat di
bumi ini yang
dipilih masyarakat untuk
bermukim. Permukiman banyak ditemukan di
sekitar perairan seperti sungai-sungai. Oleh karena itu, kota-kota di dunia ini pada awalnya terletak di dekat
sungai-sungai. Manusia sebagai makhluk budaya juga terpengaruh oleh sifat-sifat lingkungan
air, sehingga dapat
mengembangkan teknologi dalam
rangka mendayagunakan air yang ada. Air menstimulir manusia untuk membuat wadah-wadah air, baik dari tanah, perunggu, perak,
maupun emas. Air juga menstimulir orang untuk membuat rakit, perahu,
kapal-kapal, dan lain-lainnya, agar
dapat mendayagunakan air sebagai media transportasi. Saat ini orang juga memanfaatkan air bagi
pembangkit tenaga listrik, rekreasi, perikanan, dan industri lainnya.
Untuk mengetahui peran air dalam tubuh kita, simak apa
saja pengaruh air pada
7 bagian tubuh berikut ini.
a. Otak
Konsumsi air juga sangat penting untuk memelihara fungsi
otak kita. Di dalam otak, air akan mengisi ruang sempit antar sel-sel saraf
(ruang ekstraseluler). Air sangat penting guna menjaga kestabilan ion-ion dalam
ruang ekstraseluler. Ion-ion tersebutlah yang kemudian akan digunakan untuk
merambatkan rangsang sepanjang sel saraf. Rangsangan yang dirambatkan dapat
berasal dari luar ataupun dalam tubuh. Ketika otak kita kekurangan air, maka
kerja otak pun akan terhambat dan kita menjadi sulit untuk berkonsentrasi.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik
akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil dan motivasi lebih baik. Jika
kecukupan air dalam tubuh baik, kemampuan kita dalam
memecahkan masalah juga
akan meningkat. Para
ilmuwan menyebutkan kekurangan air
akan menyebabkan aliran
oksigen ke area
otak berkurang sehingga sel-sel saraf menyusut sementara.
Tak heran jika orang yang kehausan biasanya sulit
berkonsentrasi.
b. Mulut
Air
akan menjaga tenggorokan dan bibir lebih basah dan
menjaga mulut agar tidak kekeringan. Kondisi mulut yang
kering bisa memicu bau mulut dan rasa yang tidak enak, bahkan gigi
berlubang.
c. Jantung
Dehidrasi akan menyebabkan penurunan
volume darah, sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa
darah agar sel-sel tidak kekurangan oksigen. Akibatnya aktivitas fisik ringan
seperti naik tangga atau berlari akan terasa lebih melelahkan.
d. Sirkulasi darah
Tubuh mengeluarkan panas dengan cara
melebarkan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit sehingga
aliran darah lebih cepat dan panas lebih banyak yang dikeluarkan. Bila kita
kekurangan cairan, dibutuhkan temperatur lingkungan yang lebih
tinggi agar pembuluh
darah melebar sehingga
kita akan tetap kepanasan.
e. Otot
Bila kecukupan
cairan terpenuhi, air
di dalam dan
luar sel yang
berfungsi mengkontraksi
otot menyediakan nutrisi
yang cukup dan
proses pembuangan berlangsung efisien sehingga
performa tubuh akan baik. Air juga penting untuk melumaskan sendi. Namun kram otot
tidak berkaitan dengan dehidrasi melainkan karena kelelahan otot.
f. Kulit
Secara kosmetik, konsumsi air juga membuat kulit semakin
terlihat segar. Konsumsi air akan meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit
tidak mudah keriput. Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi 500 ml air akan
meningkatkan aliran darah kapiler di lapisan kulit.
Jika seseorang menderita dehidrasi
berat, kulit menjadi kurang elastis. Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang
biasanya disebabkan karena zat kimia dalam sabun, air panas atau terpapar udara
kering. Sayangnya, minum cukup air tidak akan mencegah keriput.
g. Ginjal
Ginjal membutuhkan cairan untuk
menyaring "sampah" dari peredaran darah dan membuangnya melalui urin. Kecukupan
cairan juga akan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan batu
ginjal. Dehidrasi berat akan menyebabkan ginjal berhenti berfungsi, sehingga toksin
atau racun menumpuk di tubuh.
Peningkatan
konsumsi air terbukti dapat meningkatkan fungsi ginjal dan pengeluaran zat-zat
racun dari dalam tubuh. Ginjal berperan dalam pengeluaran racun dari tubuh
melalui serangkaian mekanisme, meliputi filtrasi glomerular, sekresi tubular,
dan serangkaian jalur metabolik lainnya. Peningkatan konsumsi air akan
sebanding dengan pengeluaran natrium dari dalam tubuh. Pengeluaran natrium
penting untuk menghindari terjadinya penyimpanan natrium berlebihan dalam tubuh
sehingga menurunkan risiko hipertensi.
7.
Air Yang Digunakan Untuk Keperluan Sehari-Hari
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air bersih adalah:
mengambil air dari sumber yang bersih, mengambil dan menyimpan air dalam tempat
yang bersih dan tertutup serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air,
memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan sumber
pengotoran seperti septictank, tempat pembuangan sampah dan air limbah harus lebih dari 10 meter,
menggunakan air minum yang direbus, mencuci semua peralatan masak dan makan
dengan air yang bersih dan cukup. Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan
air bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil bila dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih (Andrianto, 1995).
Sebagai tindakan monitoring dan deteksi dini terhadap potensi pencemaran
terhadap sumber air bersih, dilakukan kegiatan inspeksi sanitasi. Risiko
pencemaran sumber air merupakan kualifikasi penilaian terhadap keadaan sumber
air bersih yang digunakan penduduk terhadap kemungkinan kontaminasi kotoran
atau pencemaran air. Pencemaran air dapat berasal dari
kondisi sekitar sumber air bersih seperti kontaminasi tinja, sampah, air limbah
maupun kotoran hewan. Pencemaran air dapat juga berasal kondisi konstruksi
sumber air bersih serta cara pengambilan air.
Sebagaimana kita ketahui, keberadaan air di dalam tubuh manusia, berkisar
antara 50-70% dari seluruh berat badan yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air dalam tubuh dimana
apabila terjadi kehilangan air 15% dari berat badan dapat mengakibatkan
kematian. Karena itu orang dewasa perlu minum paling sedikit 1,5-2 liter air
per hari.
Selain untuk kebutuhan minum, air juga merupakan
kebutuhan dasar manusia dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari seperti
memasak, mandi, mencuci, kakus serta aktivitas kebersihan rumah tangga lainnya.
Banyaknya air yang digunakan untuk kegiatan di dalam masyarakat sangat
bervariasi, dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air, sosial ekonomi
masyarakat, harga air, iklim daerah serta karakteristik penduduk
Air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (PERMENKES
RI NO. 416/MENKES/Per/IX/1990). Air
yang dikonsumsi manusia harus
berasal dari sumber
yang bersih dan
aman. Yang dimaksud bersih
dan aman adalah memenuhi
beberapa kriteria, antara lain air harus bebas
dari kontaminasi kuman
atau bibit penyakit. Air tidak
boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya maupun beracun. Air tidak berasa dan tidak juga berbau.
Jumlah air cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan rumah tangga.
Air memenuhi standar
yang ditentukan oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
atau Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (Chandra, B.,2007).
Selain itu huga harus
memenuhi Karakteristik fisika
air meliputi kekeruhan,
suhu, warna, zat padat terlarut, bau, dan rasa. Penyebab terjadinya
kekeruhan dapat berupa
bahan organic maupun anorganik,
seperti lumpur dan limbah industri. Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen terlarut. Makin
tinggi suhu air, jumlah oksigen terlarut
makin rendah. Warna air dapat dipengaruhi oleh adanya organisme, bahan berwarna yang tersuspensi dan
senyawa-senyawa organik. Bau dan rasa dapat disebabkan oleh adanya organisme dalam
air seperti alga, juga oleh adanya gas H2S hasil peruraian senyawa organik yang
berlangsung secara anaerobik (Hanum, F., 2002). Dan
Karakteristik
kimia air meliputi
pH, DO (Dissolved
Oxygen), BOD (Biological Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), kesadahan, dan senyawa kimia beracun.
Nilai pH air dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi. Beberapa senyawa beracun
lebih toksik dalam bentuk molekul daripada dalam bentuk ion,
yang bentuk tersebut
dipengaruhi oleh pH.
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah
oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut berasal dari hasil fotosintesa
selain dari absorbsi
atmosfer. Makin tinggi
jumlah oksigen terlarut, maka
mutu air makin
baik. Biological Oxygen
Demand (BOD) menunjukkan jumlah
oksigen yang diperlukan
oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara biologi.
Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya
jumlah bahan organik
dan mutu air
makin rendah. Chemical Oxygen Demand
(COD) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara kimia. Makin tinggi nilai COD yang menunjukkan
tingginya jumlah bahan organik, maka mutu air makin rendah.
Kesadahan air
mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun. Kesadahan air disebabkan oleh
adanya garam-garam kalsium
dan magnesium yang
terdapat dalam air. Adanya
senyawa arsen meskipun
dalam jumlah yang
kecil dapat merupakan racun bagi
manusia (Hanum, F., 2002).
Fungsi air juga merupakan zat yang sangat dibutuhan selain udara dan tidak
seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain
itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan
kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.
Akan tetapi, air bisa menjadi petaka jika kita tidak bisa merawat sumbernya.
Air bisa menjadi perantara penyakit-penyakit yang menyerang manusia. Oleh
karena itu, untuk merasakan manfaat air bagi kehidupan khususnya bagi
kesehatan tubuh. Akan lebih bijak jika kita merawat keberadaan sumber air yang
ada.
Air
minum adalah
air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (KEPMENKES RI NO.
907/MENKES/SK/VII/2002). Pengertian air minum adalah air yang diperlukan untuk
keperluan hidup rumah tangga, meliputi air untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan membersihkan rumah. Agar air minum tidak mengganggu kesehatan manusia harus
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan bakteriologis yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan. (1) Persyaratan fisika adalah persyaratan air yang dapat
dilihat, dirasa maupun dibau. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan air bersih dan air minum
mencantumkan bahwa air minum harus tidak berbau, jernih, tidak berwarna, tidak
berasa dan perbedaan suhu air dengan suhu ruang tidak boleh lebih dari 300 C.
(2) Persyaratan kimia meliputi kadar atau kandungan zat kimia dalam air. Air
minum tidak boleh mengandung zat kimia yang mengganggu kesehatan manusia dan
zat yang bersifat korosif karena dapat merusak pipa air minum. (3) Persyaratan
bakteriologis meliputi kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat
dalam air minum. Persyaratan tersebut antara lain, jumlah kuman yang terdapat
dalam air minum tidak boleh lebih dari 100 kuman per satu mililiter air, air
minum tidak boleh mengandung bakteri coli begitu pula bakteri-bakteri patogen
yang dapat menyebabkan penyakit kolera, tipus, disentri dan gastroentritis. Maka
dari itu, air harus diolah dengan persyaratan yang telah ditentukan agar tidak
menimbulkan gangguan pada kesehatan manusia.
8.
Air Sebagai Sarang Insekta Penyebar Penyakit (Water Related
Vector Borne Diseases)
Air dapat berperan
sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit pada masyarakat. Insekta
tersebut disebut juga sebagai vektor penyakit yang dapat mengandung berbagai
jenis penyebab penyakit. Penyebab penyakit di dalam tubuh vektor, dapat berubah
bentuk, berubah fase pertumbuhan ataupun bertambah banyak, atau tidak mengalami
perubahan apapun. Vektor yang bersarang di air dan umumnya penting di Indonesia
adalah nyamuk dari berbagai genus/spesies.
9.
Air mencegah terjadinya Dehidrasi
Dehidrasi dapat menjadi risiko kesehatan yang serius,
menyebabkan gagal ginjal. Gejala termasuk gelap, urin kuning, sakit kepala, dan
kekurangan energi. Bibir dan kulit mungkin menjadi kering, bersama dengan mulut
kering. Pada saat seseorang merasa haus, dehidrasi mungkin sudah ada, yang
dapat menghambat konsentrasi dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental
atau fisik.
Kebanyakan makanan menyediakan sekitar setengah air yang
diperlukan dalam tubuh manusia. Ahli gizi biasanya menganjurkan minum enam sampai
delapan gelas air sehari untuk menjaga kesehatan. Tingkat ini mungkin diperoleh
dari sup, buah, teh, dan makanan lainnya. Pasien yang menggunakan obat-obatan
yang meningkatkan buang air kecil mungkin perlu sampai asupan air sehari-hari.
Orang yang menderita demam, muntah, atau diare mungkin juga cepat kehilangan
cairan penting.
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi juga dapat mengakibatkan
migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat
penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.
10.
Air Sebagai Salah Satu Sumber Daya Alam
Dalam buku karangan Hefni Efendi
kata pengaruh dapat dapat diartikan sebagai dampak atau manfaat sedangkan air
adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan kehidupan adalah dimana
terdapat sekelompok mahluk hidup yang tinggal di bumi ini dengan menjalani
interaksi antara mahluk hidup satu dengan yang lainnya.
Jadi yang dimaksud pengaruh air
bagi kehidupan manusia adalah dampak atau manfaat air bagi kehidupan manusia
yang membantu manusia untuk melakukan aktivitasnya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Para ahli hidiogeologi
berpendapat bahwa jumlah air di bumi ini sebanyak 1.360 juta Km3 , yang
terdiri dari air asin 1.322.6 juta Km3(97.25%) dan air tawar 37.4 juta
Km3(2.75%).
Hidiologi ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari air yang mengalir di permukaan bumi (misalnya sungai) dan air
yang terdapat di dalam bumi (misalnya tanah).
Air
merupakan elemen yang menutupi 2/3 dari luas permukaan bumi. Jenis air yang
setiap hari kita manfaatkan ialah air tawar yang hanya 3% dari total volume air
yang ada di dunia. Dari 3% tersebut, masih dibagi lagi menjadi: gletsyer (69%),
air tanah (30%), air permukaan (0,3%), dan bentuk lainnya (0,9%). Air tanah dan
air permukaan adalah jenis yang digunakan untuk ememnuhi kebutuhan kita
sehari-hari, yaitu: untuk minum, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Untuk menentukan
sebuah sumber air tanah layak untuk dikonsumsi atau tidak, kita perlu
melihatnya dari tiga sisi, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dari
sisi kualitas, sumber air tanah harus baik secara fisik, kimiawi, dan biologis.
Secara fisik, air tersebut tidak boleh berbau, berasa, berwarna, dan keruh.
Secara kimiawi, air tersebut tidak boleh mengandung zat beracun dan logam
berat, seperti merkuri, timbal, seng, dan perak. Sedangkan secara biologis, air
tersebut tidak boleh mengandung mikroba, terutama bakteri Entamoeba coli. Sumber air tanah berasal dari lapisan air tanah
dalam sehingga tidak memiliki hubungan dengan air permukaan tanah. Selain itu,
lapisan air tanah dalam juga tidak terpengaruh oleh musim.
Dari sisi
kuantitas, mata air pegunungan vulkanik juga memiliki cadangan air yang besar
dan biasanya muncul sebagai mata air artesis. Mata air artesis adalah mata air
yang terbentuk secara alami akibat tekanan hidrolik air tanah. Lapisan air yang
dalam posisi tertekan menyebabkan air artesis berusaha untuk menembus lapisan
rapat air dan keluar ke permukaan bumi sebagai mata air.
Dari sisi kontinuitas, curah hujan yang normal dan
lingkungan yang kaya akan pepohonan di daerah pegunungan menyebabkan sumber air
di daerah pegunungan dapat terus terjaga ketersediannya. Air hujan yang
tertampung di permukaan tanah akan terinfiltrasi ke dalam sistem lapisan batuan
vulkanik akibat gaya gravitasi.
Fungsi dan peran sumber daya alam dalam kehidupan manusia juga terlihat
dari fungsi dan peran air sebagai salah satu sumber daya alam penting di
Indonesia. Air merupakan elemen yang menutupi 2/3 dari luas permukaan bumi.
Jenis air yang setiap hari kita manfaatkan ialah air tawar yang hanya 3% dari
total volume air yang ada di dunia. Dari 3% tersebut, masih dibagi lagi
menjadi: gletsyer (69%), air tanah (30%), air permukaan (0,3%), dan bentuk
lainnya (0,9%). Air tanah dan air permukaan adalah jenis yang digunakan untuk
ememnuhi kebutuhan kita sehari-hari, yaitu: untuk minum, mandi, mencuci, dan
sebagainya.
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia dan sumber ion yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpa air, manusia tidak akan mampu bertahan
dalam waktu yang lama. Selain itu, air di permukaan bumi juga menjadi tempat
tinggal berbagai macam makhluk hidup lain. Ikan-ikan, baik di laut maupun di
darat, dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan yang kaya akan gizi.
Pertanian dan perkebunan sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan manusia, juga
membutuhkan air, karena pada hakikatnya, semua makhluk hidup di dunia ini
membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Air juga memegang pernan penting
sebagai sarana transportasi. Di daerah-daerah pedalaman Kalimantan,
transportasi air masih sangat diandalkan. Transportasi air juga dipakai untuk
sarana penyeberangan antarpulau.
Berikut ini adalah macam sumber daya
air yang dapat digunakan;
a.
Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal
garam Nacl dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi
syarat untuk diminum.
b.
Air Hujan
Cara menjadikan air
hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif
terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir sehingga hal ini
akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat
luna sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun
c.
Air Permukaan
Air permukaan
adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air permukaan ini akan
mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu,
daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk
meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
d.
Air Tanah
Air tanah adalah
air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan hidrstatiknya
sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono, 1993:1). Penggunaan
air tanah salah satu alternatif yang dilakukan manusia guna memenuhi
kebutuhan akan air baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan
industri. karena disamping mudah diperoleh juga sangat ekonomis. Pesatnya perkembangan
teknologi yang diikuti dengan perkembangan penduduk, mengakibatkan terjadinya
penyedotan air tanah secara besar-besaran yang berdampak permukaan air tanah
lebih rendah dari permukaan air laut.
Penyedotan air tanah secara terus menerus tanpa memperhitungkan
daya dukung lingkungannya dapat menyebabkan permukaan air tanah melebihi daya
produksi dari suatu akifer yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap
sumber air
e.
Mata Air
Mata air adalah air
tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana dengan hampir tidak
dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.
f. Sumber air sungai
Di dunia ini, terdapat beribu-ribu sungai dengan panjang dan lebar yang
beragam. Jika sungai terpanjang di dunia adalah Sungai Nil dengan panjang 6.650
km yang melewati sebelas negara di Afrika, yaitu: Tanzania, Uganda, Rwanda,
Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Ethiopia, Eritrea, Sudan Selatan,
Sudan, dan Mesir. Maka, tahukah kalian sungai apakah yang terpanjang di
Indonesia?
Sungai terpanjang di Indonesia adalah Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dengan panjang total mencapai 1.178 km. sungai ini mengalirkan air dari mata air Pegunungan Muller hingga muara sungai di Selat Karimata.
Sungai terpanjang di Indonesia adalah Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dengan panjang total mencapai 1.178 km. sungai ini mengalirkan air dari mata air Pegunungan Muller hingga muara sungai di Selat Karimata.
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir melalui suatu lembah.
Kebanyakan sungai, mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah dan
sebagian meresap di bawah permukaan tanah. Aliran sungai, tidak tetap. Kadang
deras dan kadang lambat, tergantung pada kemiringan sungai. Alirannya mengikuti
saluran tertentu, yang di kanan-kirinya dibatasi tebing yang curam.
Pemanfaatan serta peran sungai dalam pengembangan ekonomi, adalah:
1) Sumber Air Industri
Aliran sungai di Indonesia pada bidang industri, umumnya dimanfaatkan oleh
perusahaan air minum. Perusahaan ini memanfaatkan air sungai sebagai bahan baku
untuk disuling dan diolah menjadi air mineral yang menyegarkan bagi masyarakat
secara luas. Hal ini jelas sangat mendukung perkembangan ekonomi negara,
mengingat pengambilan bahan baku di sungai dapat meminimalkan biaya produksi
dan memaksimalkan keuntungan.
2) Irigasi
Pemnfaatan untuk irigasi pada umumnya dilakukan oleh petani untuk mengairi
sawah atau kebunnya, agar kebutuhan air pada tanamannya dapat terpenuhi
sehingga hasil panennya pun akan menjadi maksimal. Jika hasil panen maksimal,
maka pendapatan yang akan diperoleh pun akan optimal.
3)
Perikanan
Usaha perikanan sering dilakukan masyarakat, terutama pada sungai-sungai
besar dengan aliran yang tidak begitu deras. Masyarakat pada umumnya membangun
keramba atau kolam ikan, dekat dengan sungai. Pemilihan tempat yang demikian,
sangat menguntungkan petani, karena pembuangan limbah serta pengisian kembali
kolam dengan air, dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus memompa terlebih
dahulu seperti jika pembuatan kolam jauh dari sungai.
4) Transportasi
Sungai juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi, seperti di
Pulau Kalimantan. Di pulau tersebut, sungai yang ada, cukup, termasuk sungai
besar sehingga aksesibilitasnya akan lebih cepat dan murah melalui sungai
daripada melaui daratan.
5) Rekreasi
Pemanfaatan sungai yang lain adalah sebagai destinasi wisata. Pada umumnya
sungai yang dipilih sebagai destinasi wisata adalah sungai yang memiliki banyak
jeram, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai wisata arung jeram.
6) Sumber Bahan Bangunan (pasir dan batu)
Selain sebagai penyuplai air, sungai juga mampu menyuplai bahan bangunan,
seperti: pasir dan batu. Terlebih lagi pada sungai-sungai yang memiliki hulu di
sekitar gunung berapi, seperti: Sungai Gendol, Sungai Code, dan Sungai Progo.
g. Sumber Daya Alam Tanah
Fungsi dan peran sumber daya alam dalam kehidupan manusia juga terlihat
dari fungsi dan peran tanah sebagai salah satu sumber daya alam penting di
Indonesia. Tanah merupakan hasil dari pelapukan batuan-batuan dan sisa-sisa
bahan organik yang hancur karena proses alamiah. Tanah dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai lokasi tempat tinggal dan tempat menjalankan berbagai
aktivitas kehidupan manusia. Rumah, gedung, dan hotel, tentunya dibangun di
atas permukaan tanah. Hal tersebut, membuat tanah memiliki nilai ekonomis
karena dapat diperjualbelikan atau disewakan.
Selain itu, tanah juga digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Pertanian dan perkebunan, merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yang sangat membutuhkan tanah. Tanah yang berasal
dari material gunung api, mengandung berbagai unsur hara yang dapat
meningkatkan kesuburan tanah. Perilaku manusia dalam memanfaatkan tanah secara
langsung dapat mempengaruhi kesuburan tanah, seperti: tidak pernah dipupuk dan selalu
ditanami sepanjang tahun tanpa diistirahatkan.
Tanah juga memiliki fungsi ekologis, yaitu: sebagai tempat untuk menyimpan
cadangan air. Bencana kekeringan dan banjir, adalah salah satu akibat apabila
fungsi ekologis tanah yang telah rusak. Oleh karena itu, kita harus senantiasa
menjaga tanah agar berbagai macam bencana dapat dicegah.
h. Sumber Air Di Danau
Danau merupakan massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin) yang
terdapat di daratan. Danau terbesar di Indonesia adalah danau Toba yang terletak
di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Pemanfaatan danau
di bidang ekonomi yang umum dilakukan di Indonesia, yaitu:
1)
Cadangan Air Bersih
Keberadaan air di danau dengan volume yang sangat besar, maka dapat
digunakan sebagai penyuplai air tanah dangkal maupun air tanah dalam.
Keberadaannya akan membantu sekali, ketika musim kemarau panjang.
2)
Air Irigasi
Irigasi merupakan faktor utama dalam hal pertanian. Danau merupakan andalan
utama untuk memenuhi kebutuhan irigasi, pada saat kemarau panjang. Kebutuhan
air irigasi tidak dapat tercukupi melalui saluran lokal, maka waduk buatan
sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3)
Pariwisata
Danau yang terbentuk secara alami maupun buatan, apabila dikelola menjadi
suatu objek tujuan wisata, akan mempunyai daya tarik sendiri. Keberadaan danau
alami maupun buatan, tujuannya untuk keberadaan wisata air.
4)
Perikanan
Salah satu manfaat danau adalah untuk pengembangan perikanan darat. Air
yang melimpah akan mampu menampung ataupun menjadi penyuplai kebutuhan air di
empang, tetapi saat ini penggunaan karamba juga untuk menunjang adanya wisata
air.
5)
Pembangkit Tenaga
Listrik
Apabila cadangan air yang ada di danau cukup besar dan mampu untuk
dijadikan sumber tenaga hidrolistrik, maka danau/waduk menjadi potensial untuk
dijadikan sumber penggerak turbin untuk pembangkit listrik tenaga air.
Adapun manfaat sumber daya air sebagai pendukung
kehidupan, yaitu :
a.
Sumber
bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan,
seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kereang dan lainnya.
b.
Prasarana
lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh
perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau
laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
c.
Fungsi
energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat
menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai
energi pendorong perahu secara alami.
d.
Fungsi
rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan
sebagai objek wisata.
e.
Fungsi
pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh
gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan
mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
f.
Sebagai
tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan,
seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
g.
Sumber
mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
h.
Sumber
bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya.
11.
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia
Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia dan
sumber ion yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpa air, manusia tidak akan
mampu bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, air di permukaan bumi juga
menjadi tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup lain. Ikan-ikan, baik di
laut maupun di darat, dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan yang
kaya akan gizi.
Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan
menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu,
juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan
kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.
B.
Macam –
macam Penyakit yang Ditularkan Melalui Air
1. Water borne
Kuman patogen yang berada dalam air dapat
menyebabkan penyakit pada manusia yang ditularkan melalui mulut atau sistem
pencernaan, bila terminum maka dapat terjadi penularan penyakit pada manusia. Contoh
penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain diare, kolera,
tipoid, hepatitis viral, disentri basiller, Leptosposis,
Giardiasis dan
poliomyelitis.
Penyakit – penyakit terseut perlu diketahui bahwa
air bukan satu – satunya jalur yang dipakai dalam penularan. Segala jalur lain
yang memungkinkan adanya kontak antara tinja dan mulut manusia merupakan jalur
penularan penyakit. Untuk itu pengawasan penularan penyakit ini tidak cukup
dengan menyediakan air bersih saja. Masih diperlukan pengawasan jalur – jalur
yang dapat menularkan juga.
a.
Diare dan
Cholera
Penyakit diare sering dijumpai
pada anak-anak dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang harus
ditanggani secara bersama antara masyarakat dengan pengelola masalah kesehatan
masyarakat setempat. Penyakit ini paling sering dijumpai oleh dokter yang
merawat anak, baik di puskesmas maupun ditempat pelayanan kesehatan lainnya
seperti klinik kesehatan maupun di tempat dokter praktek Diare didefenisikan
sebagai peningkatan frekuansi, keenceran dan volume tinja.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita terutama pada umur 3 tahun pertama kehidupan, seorang anak akan mengalami 1-3 kali
episode diare berat. Meskipun kebanyakan episode diare
akut akan mereda dalam 72 jam, berkat pemberian cairan dan perubahan
susunan makanan yang diberikan, tetapi sering dijumpai 1-4% dari
kasus diare ini dapat mengakibatkan kejadian yang fatal, karena kurang cepat dalam hal penanganannya sehingga anak akan mengalami dehidrasi yang berat pada akhirnya dapat menyebabkan kematian pada anak.
Pada anak penyakit diare dapat
terjadi setelah invasi mukosa usus misalnya oleh staphylococus
aureus, E. Coli, Shigella, yersinia enterocolitika, entamoeba histolytica atau terjadi akibat pemaparan usus oleh toksin mikroba misalnya
vibrio cholerae, shigella dysenriae tipe 1, dan salmonella.
Penyakit diare pada anak selain disebabkan oleh agent penyakit
yang sudah disebutkan diatas juga sering disebabkan oleh
virus seperti Norwalk, Hawaii dan Montgomery. Tetapi menurut Richard dan Victor pad tahun 1992 penyakit diare yang disebabkan oleh virus lebih dari dua per tiga penderita
disebabkan oleh Rotavirus.
Menurut Sumirat, dalam terjadi
penyakit diare selain disebabkan oleh bermacam- macam faktor juga
sangat dipengaruhi oleh kualitas air yang digunakan oleh masyarakat,
adapun macam- macam faktor yang mempengaruhi dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
Air sebagai
penyebar mikroba patogen.
2)
Air sebagai sarang
insekta dan penyebar penyakit.
3)
Jumlah air bersih
yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan
dirinya dengan baik.
4)
Air sebagai sarang
hopses sementara penyakit.
Penyakit menular
yang disebabkan oleh perantaraan air secara langsung biasannya dikalangan masyarakat disebut penyakit bawaan air
“Water Borne Diseases”.
Penyakit-penyakit ini hanya bisa menyebar apabila mikro organisme penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air seperti virus, bakteri protozoa dan metazoa. Penyakit diare
merupakan salah satu penyakit yang dapat
ditularkan melalui air yang disebabkan oleh bakkteri vibrio cholera, E. Coli, Salmonella paratyphi dan shigella
dysentriae yang disebabkan oleh protozoa entamoeba
histolytica dan sebagainnya. Kasus penyakit
diare yang sering dijumpai di populasi masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan terutama
sanitasi air adalah penyakit kholera,
penyakit ini sering terjadi pada semua kelompok umur baik itu anak-anak maupun pada orang dewasa dan sebagainnya. Penyakit cholera disebabkan oleh
vibrio cholerae, biasanya agent penyakit ini menyerang usus halus yang akut dan berat, penyakit ini sering mewabah yang
mengakibatkan banyak kematian. Masa inkubasi penyakit kholera berkisar antara beberapa jam
sampai beberapa hari.
Gejala utama adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala kholera yang khas adalah
tinja yang merupai air cucian beras,
tetapi sangat jarang ditemui, sehingga kholera klasik jarang didapat. Namun demikian keganasan kholera tidak menjadi berkurang
karenanya, orang dewasa dapat meninggal dalam waktu
setengah sampai satu jam, disebabkan dehidrasi. Wabah penyakit ini sangat ganas, sebelum ditemukan
chemoterapeutika dan antibiotika bagi
pengobatannya secara vaksin bagi pencegahannya. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kholera pada saat belum
ditemukan antibiotika berkisar antara
50%. Saat ini, orang sudah mengetahui segala seluk beluk penyakit kholera, namun demikian kasus penyakit ini masih saja
terjadi dengan angka insiden yang tinggi, berupa
wabah penyakit kholera. Di Indonesia dimana sanitasi lingkungannya masih sangat tidak memadai, sehingga wabah
penyakit kholera ini sering terjadi
secara berulang terutama pada musim kemarau yang sumber air bersihnya sulit dijumpai.
Reservoir penyakit
kholera ini adalah manusia yang menderita penyakit, sedangkan penularannya terjadi secara langsung dari orang ke
orang, ataupun tidak langsung, lewat
perantara lalat, air, serta makanan dan minuman. Penularan dengan perantara air biasanya kasus penyakit terjadi pada orang
yang menggunakan sumber air yang
sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit kholera.
Biasanya kasus ini
terjadi pada masyarakat yang menggunakan sumber air dari sungai yang sudah tercemar dengan vibrio cholerae. Kasus klasik penyakit kholera pernah terjadi pada tahun 1854
di Broad Street, London. Pada
saat terjadi wabah di Broat Street sangat banyak orang yang meninggal dunia yang disebabkan oleh agent penyebab penyakit
kholera ini, dari data yang tercatat
saat itu ada 500 orang meninggal dunia karena wabah penyakit kholera. Wabah ini diteliti oleh seorang dokter kerajaan
Inggris yang bernama John Snow. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh sesuatu yang ada dalam sumber air yang dipakai oleh
masyarakat setempat. Pada suatu kejadian wabah penyakit ini masyarakat yang
bertempat tinggal disekitar Broat
Street, menggunakan sumber air yang berasal dari sumur pompa yang ada ditenga-tengah taman disekitar perumahan mereka.
Atas dasar pendapat masyarakat tersebut
selanjutnya Snow mencabut handle sumur pompa tersebut, sehingga orang tidak dapat memenfaatkan air sumur untuk
keperluan sehari-hari. Dengan demikian
wabah penyakit ini dapat dihentikan.
b.
Demam
Typhoid
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Salmonella Typhi yang mana pengangkut utamanya adlah air dan makanan.
Penyebaran kasus dari berjangkitnya penyakit yang ditularkan oleh air mempunyai
pola waktu dan tempat yang serupa.
c.
Poliomyelitis
Penyakit ini, lebih dikenal dengan penyakit polio. Sering kali penyakit ini
menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan. Gejalanya sangat bervariasi,
dapat berupa demam ringan seperti influenza sampai pada kelumpuhan ringan dan
berat yang menyebabkan cacat pada tungkai bawah.
Kebersihan lingkungan dan keadaan gizi baik sangat membantu dalam menangkal
penyakit polio, terutama pada anak-anak. Vaksinasi polio sudah barang tentu
sangat berguna untuk membantu ketahanan tubuh terhadap penyakit polio ini.
d.
Dysenteri
Basiller (Shigellosis)
Agent – agent bakteri yang menyebabkan
penyakit ini adalah Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydi,
dan Shigella Sonnei. Proses pemindahannya adalh melalui air dengan cara fecal
oral. Pemindahan lain melalui kontak langsung, susu, makanan, dan lalat.
Penggunaan air yang banyak untuk kebersihan adalah merupakan pencegahan.
Shigella pertama kali
diisolasi pada 1896 oleh Kivoshi Shiga. Beberapa spesies yang sering
menimbulkan diare pada manusia, antara lain S. dysenteriae, S. flexneri,
S. sonnei, S. boidii. Dosis infeksi shigella beraada pada range 103 sel
bakteri, dengan masa inkubasi 1-2 hari. Secara prinsip pathogenesis
shigella dimulai ketika terjadi invasi epitel mukosa yang menghasilkan toksin
sehingga menyebabkan nekrosa membran mukosa, ulserasi superfisial, serta
perdarahan, sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya
pseudomembran.
Gejala umum penyakit ini antara lain
sakit perut mendadak, demam, diare berat yang disertai lendir dan darah. Diare
ini berkurang dalam 2-5 hari. Sedangkan pengobatan dapat dilakukan melalui
pemberian cairan (rehidrasi) dan pemberian antibiotika ampisilin, tetrasiklin, siprofloksasin,
kloramfenikol, trimetroprim sulfametoksasol.
e.
Dysenteri
Amoeba
Penyakit disenteri amoeba merupakan jenis penyakit menular yang menyerang
perut. Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia. Penyebab penyakit ini bukan
karena bakteri maupun virus, namun disebabkan oleh protozoa yang dapat
membentuk kista. Mikroba patogen jenis protozoa ini disebut Entamoeba
histolitica.
Orang yang terkena disenteri amoeba memprlihatkan gejala berupa buang air
besar yang disertai dengan lendir dan darah. Penderita penyakit ini tidak
mengalami dehidrasi, kecuali pada disentri basilaris. Walau demikian, ada
kalanya penyakit disentri amoeba ini tidak disertai dengan gejala yang nyata
sehingga seringkali menjadi kronis. Bila penderita penyakit ini tidak segera
diobati, maka akan menyebabkan komplikasi, antara lain terjadi abses pada hati,
radang otak, dll.
Penyebaran penyakit ini, sangat mudah. Dapat melalui jalur air (seperti
pada saat banjir), makanan dan minuman yang telah terkontaminasi/terkotori oleh
kotoran yang berisi kista amoeba yang dibawa lalat. Bahayanya, keberadaan
amoeba ini dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Sebab terbentuknya kista
tersebut dapat melindungi dirinya (baca: memiliki daya tahan kuat sekali).
f.
Giardiasis
Giardia lambia merupakan jenis
protozoa yang ditemukan di duodenum dan jejenum manusia, sehingga menyebabkan
giardiasis. Secara morfologi, giardia lambia terbagi menjadi fase tropozoit dan
kista. Pada tropozoit, Giardia Lambia berbentuk seperti jantung, simetrik, tral
dengan panjang 10-20 µm, mempunyai 4 pasang flagela, 2 nukleus dengan prominan
karyosome sentral dan 2 axostyle. Sedangkan dalam bentuk kista, yang berada
dalam kolon, dapat ditemukan dalam tinja dalam jumlah banyak, mempunyai dinding
tebal, dengan bentuk elips, panjang 8-14 µm, serta mempunyai 2 nukleus sebelum
matur dan 4 nukleus pada kista yang matur.
g.
Demam
Parathypoid
Agent – agent bakteri mikroorganisme
dari penyakit ini adalah Salmonella Parathypi,
Salmonella schottamullleri, Salmonella hirchfeldi. Hanya sedikit
pelatupan yang di tularkan melalui air. Alur pindah fecal oral orang lain lebih
sering. Air yang banyak akan menjamin kebersihan.
Penyakit tifus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi. Penyakit ini diakibatkan oleh kurang memelihara kebersihan
lingkungan dan mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Penyakit tifus menular melalui air dan makanan yang
tercemar oleh air seni dan tinja penderita penyakit ini. Penyakit tifus dapat
juga ditularkan oleh kotoran yang dibawa oleh lalat dan kecoa dan menempel di
tempat-tempat yang dihinggapinya.Penularan kuman terjadi melalui mulut, masuk
ke dalam lambung, menuju kelenjar limfoid usus kecil, kemudian masuk ke dalam
peredaran darah.
Pada umumnya, mereka yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami keluhan
dan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan
menurun, sakit perut, diare atau sembelit (sulit buang air besar). Suhu tubuh
meningkat terutama pada sore dan malam hari.
Pencegahan penyakit tifus dapat dilakukan
dengan membiasakan melindungi makanan dari hewan pembawa penyakit, seperti
lalat, kecoa dan tikus; mencuci tangan dengan sabun setelah buang air dan
sebelum makan; serta menghindari membeli jajanan di tempat-tempat yang kurang
bersih
h.
Tularemia
Agent – agent bakteri mikroorganisme
yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Pasteurella Tularensis. Penyakit ini
diperbesar dengan menangani binatang – binatang yang terinfeksi dan gigitan
serangga. Minum air mentah akan menginfeksi manusia.
i.
Tiphus Abdominalis.
Penyakit tiphus merupakan penyakit
menular yang menyerang usus halus seperti halnya kolera. Namun, angka kematian
akibat penyakit ini masih lebih rendah dari angka kematian akibat kolera. Upaya
pemberantasan penyakit tiphus ini, seringkali dihadapkan pada persoalan adanya
pembawa penyakit (baca: carier) bakteri tiphus. Bakteri ini untuk sementara
waktu bersembunyi pada batu ginjal, kandung kemih atau pada kandung empedu.
Proses penyebarannya ialah, bisa
melalui bau pada waktu buang air besar atau buang air kecil, bakteri tersebut
mungkin akan ikut keluar dan menyebar ke lingkungan. Sehingga patut kita ingat,
bahwa keberadaan bakteri tiphus ini dapat bertahan lama di luar tubuh manusia
karena daya tahan bakteri ini sangat kuat. Pencegahannya, lakukanlah vaksinasi
manakala terjadi wabah.
j.
Hepatitis A
Penyakit ini dapat menular secara
langsung dari orang ke orang, juga bisa melalui air yang telah tercemar atau
melalui makanan yang telah terkontaminasi oleh virus hepatitis. Hebatnya virus
ini, walaupun pengolahan air minum sudah melalui proses chlorinasi (baca:
proses pembunuhan kuman), air minum sudah terbebaskan dari bakteri, namun
ternyata tetap ada virus hepatitis A di dalam air minum tersebut.
Penyakit hepatitis A ini ditandai
oleh demam yang disertai rasa mual dan muntah, Demam, sakit
kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh
menjadi kuning.
Hati penderita menjadi bengkak, bola
mata pun menjadi kuning. Warna kuning ini menjalar ke permukaan kulit. Orang
awam menyebutnya dengan penyakit kuning.
Hepatitis A yang telah parah akan
merusak hati, akibatnya menyebabkan melemahnya tubuh penderita. Tubuh menjadi
kurus dan perut membesar. Dengan rusaknya hati, maka aliran dari venaporta
tersumbat dan cairan tubuh terkumpul di rongga perut sehingga terjadilah
pembengkakan.
Akhirnya, dengan mengetahui beberapa
penyakit yang berhubungan dengan kebersihan air tersebut, kita diharapkan untuk
dapat menjaga kondisi air bersih yang sehari-hari kita konsumsi dan gunakan.
Apakah benar-benar telah terbebas dari virus, bakteri dan protozoa yang dapat
menyebabkan penyakit menular yang bersumber dari air? Lebih-lebih saat ini,
kondisi lingkungan yang banyak hujan dan menyebabkan banjir di beberapa tempat.
Tentu hal ini sangat berpotensi mewabahnya penyakit tersebut.
k.
Leptosposis
Keberadaan leptospira dapat
dilakukan dengan sampel untuk isolasi yang berasal dari darah dengan heparin,
cairan cerebrospinal, jaringan, atau dengan urine. Patogenesis leptospira, pada
umumnya infeksi dapat terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi,
melalui membran mukosa, serta melalui kulit yang terluka. Sedangkan masa
penyakit umumnya selama 1-2 minggu, dengan ditandai demam (bakteremia), masuk
ke organ seperti liver dan ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan
dan kerusakan pada jaringan.
l.
Ascariasis
Ascariasis ini dapat terjadi karena
keadaan sanitasi lingkungan yang kotor dan tercemar. Penyakit cacingan ini
menyerang tidak mengenal usia. Mulai anak-anak, orang dewasa, dan orang tua memiliki
peluang yang sama terserang penyakit ini. Namun, kasus terjadinya penyakit
cacingan ini lebih sering diderita anak-anak. Sebab mereka lebih sering bermain
dengan tanah dan sulit menjaga kebersihan dirinya.
Penyakit cacingan mudah sekali
menular. Sebab sekira 200.000 butir telur yang dikeluarkan oleh cacing
betinanya itu akan ikut keluar dari usus pengindap penyakit cacingan bersama
tinjanya.
Manusia yang terinfeksi cacing ini
disebabkan tertular telur cacing yang terdapat pada minuman atau makanan, sayuran,
dan buah-buahan yang telah terkontaminasi telur cacing ascaris. Selanjutnya,
telur yang sampai di usus akan menetas dan menjadi larva yang akan menembus
dinding perut dan masuk ke pembuluh darah. Melalui pembuluh darah ini, larva
akan menuju ke hati. Kemudian ke dinding jantung kanan terus ke paru-paru. Dari
paru-paru, larva cacing masuk ke saluran pernafasan terus ke tenggorokan. Dan
akhirnya kembali ke rongga perut (usus) sampai menjadi dewasa serta
berkembangbiak.
Gejala penyakit cacing ditandai
dengan batuk ringan (karena masuknya larva ke dalam sistem pernafasan), berak
(disebabkan adanya cacing dewasa), dan biasanya kondisi tubuhnya menurun
(karena makanan yang berada di usus ikut dimakan oleh cacing).
2.
Water
washed
Golongan
penyakit ini adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, kulit dan mata yang
dapat diberantas dengan memberikan cukup banyak air untuk cuci, mandi dan
memelihara kebersihan perorangan pada umunya. Cara penularan penyakit ini
berkaitan erat dengan air bagi kebersihan umum alat – alat terutama alat – alat
dapur dan makan dan kebersihan perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh
tersedianya air yang cukup, maka penyakit – penyakit tertentu dapat dikurangi
penularannya pada manusia. Kelompok – kelompok penyakit ini banyak terdapat di
daerah tropis. Peranan terbesar air bersih dalam cara penularan water washed
terutama berada dalam bidang hygiene dan sanitasi.
Kualitas
air yang diperlukan standar yang sesuai dengan standar air minum, yang lebih
menetukan di sini adalah kuantitas air yang tersedia. Kenyataan ini di tunjang
dengan hasil penelitian oleh Saunders dan Warford pada tahun 1976 yang berhasil
menunjukkan penurunan yang nyata angka penyakit – penyakit diare terutama
Shigellosis sebagai akibat tersedianya air yang cukup banyak. Penelitian ini
juga berhasil menunjukkan tidak adanya kaitan yang kuat antara mutu
mikrobiologis air dengan penurunan angka penyakit – penyakit diare. Kelompok
penyakit yang sangat dipengaruhi oleh penularan. Cara ini sangat banyak dan
dapat dikategorikan menjadi tiga cara penularan, yaitu :
a.
Infeksi melalui alat pencernaan
Penyakit – penyakit diare merupakan penyakit yang penularannya bersifat
fecal oral. Karena itu, penyakit – penyakit diare dapat ditularkan melalui
bebrapa jalur yang melalui air ( waterborne ) dan jalur yang melalui alat –
alat dapur yang dicuci dengan air ( waterwashed ). Seperti diare pada anak –
anak, berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya
ketersediaan air untuk makan, minum, dan memasak serta kebersihan alat – alat
makan.
Berjangkitnya penyakit – penyakit kelompok ini sangat erat dengan
kurangnya tersedia air untuk makan minum dan memasak serta untuk kebersihan
alat – alat makan dan minum.
b.
Penyakit – penyakit infeksi kulit dan selaput lendir
Golongan penyakit ini sangat erat kaitannya dengan hygiene perorangan
yang buruk. Pada umumnya dapat diturunkan angka penyakit dengan jalan
menyediakan air yang cukup kuantitasnya bagi kebersihan perorangan. kualitas
mikrobiologi air tidak seketat kualitas bagi air minum. Namun perlu
diperhatikan persyaratan kualitas air bersih sehingga air tidak mengandung
mikroba – mikroba yang menimbulkan penyakit seperti : sepsis kulit bacterial,
infeksi fungus pada kulit, scabies dan trachoma (penyakit conjunctivitas). Berjangkitnya
penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan air bersih
untuk hygiene perorangan (mandi dan cuci).
1) Trachoma
Penyakit ini timbul terutama karena
kurangnya persediaan air bersih, seperti yang sering terjadi dan menyerang masyarakat
pada daerah banjir. Penyakit trachoma ialah penyakit mata yang menyerang
selaput lendir dan selaput bening mata.
Penyakit trachoma ini disebabkan
oleh virus trachoma. Pada awalnya penyakit ini, hampir tidak menimbulkan
keluhan pada penderitanya. Namun, pada keadaan yang terus berlanjut, akan
mengakibatkan peradagangan pada mata. Langkah pengobatan terhadap penyakit ini
segera dilakukan, sebab bila terlambat diobati mungkin akan mengakibatkan
cacat, bahkan bisa berlanjut mengakibatkan kebutaan.
Penyakit tersebut mudah sekali
menyerang anak-anak yang stamina/gizinya buruk, terutama kekurangan vitamin A
dan minim menjaga kebersihan dirinya. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi
secara langsung dari penderita ke orang lain melalui tangan, pakaian atau sapu
tangan. Penularan penyakit mata ini akan lebih mudah lagi terjadi, bila
kekurangan air bersih akibat air lingkungan yang telah tercemar, terutama di
daerah banjir dan daerah kumuh.
2) Sepsis Kulit
Sepsis adalah suatu keadaan di mana tubuh bereaksi
hebat terhadap bakteria atau mikroorganisme lain. Sepsis merupakan suatu
keadaan yang mesti ditangani dengan baik yang berhubungan dengan adanya infeksi
oleh bakteri. Bila tidak segera diatasi, Sepsis dapat menyebabkan kematian
penderita.
Tanda dan gejala infeksi ini harus memenuhi paling
sedikit 2 kriteria dari Systemic Inflamatory
Response Syndrome (SIRS). Kriteria utama dari SIRS adalah:
meningkatnya denyut jantung, demam dan meningkatnya bunyi pernafasan.
Penyebab
utama dari Sepsis adalah adanya infeksi oleh bakteri atau jamur. Sepsis
merupakan penyebab utama terjadinya Shock dan memberikan angka kematian sekitar 30%-87%.
Faktor
risiko untuk terjadinya Sepsis antara lain: umur, penyakit kencing manis, obat imunosupresi (yang dapat menekan sistim kekebalan tubuh) dan adanya riwayat tindakan invasif (pemasukan suatu alat kedokteran ke dalam tubuh), misalnya pemasangan
kateter air seni, penyuntikan secara intravena (melalui pembuluh darah balik /
vena), dan lain-lain.
Secara
umum, Sepsis pada penderita dengan umur lanjut mempunyai Prognosa (ramalan penyakit) yang lebih buruk
daripada umur dewasa. Prognosa Sepsis tergantung dari keganasan Sepsis dan
status kesehatan dari penderita.
3) Scabies
Penyakit scabies atau kudis merupakan penyakit kulit
yang mudah menular melalui kontak langsung atau melalui pakaian, sapu tangan,
atau tempat tidur yang digunakan penderita scabies.
Penyakit kudis ini disebabkan oleh kekurangan air bersih. Penyakit ini
disebabkan oleh sarcoptes scabei, sejenis kutu kecil/tungau. Kutu ini masuk ke
dalam kulit dan memakan jaringan kulit yang kemudian “meninggalkan”
telur-telurnya di dalam kulit.
Pencegahannya yaitu dengan membiasakan membersihkan diri (mandi) secara bersih. Menggunakan air yang bersih merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena penyakit scabies. Begitu juga dengan pakaian, hendaknya orang membiaskan diri untuk menggunakan pakaian yang bersih.
Pencegahannya yaitu dengan membiasakan membersihkan diri (mandi) secara bersih. Menggunakan air yang bersih merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena penyakit scabies. Begitu juga dengan pakaian, hendaknya orang membiaskan diri untuk menggunakan pakaian yang bersih.
c.
Penyakit – penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh insekta
parasit pada kulit dan selaput lendir.
Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis,
berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan
air untuk hygiene perorangan yang ditujukan untuk mencegah investasi insekta
parasit pada tubuh dan pakaian.
Insekta parasit akan mudah berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila
kebersihan perorangan dan kebersihan umum tidak terjamin. Parasit – parasit
yang tergolong dalam kelompok ini adalah Lice, Sarcoptes Scabieae, Louse Borne
Relapsing Fever, dan sebagainya.
3.
Water
based
Penyakit
yang ditularkan dengan cara ini memiliki agen penyebab yang menjalani sebagian
siklus hidupnya dalam tubuh vektor atau sebagai intermediat host yang hidup
didalam air, contohnya Schistosomiasis. Larva Schistosomiasis
hidup di dalam kerang – kerangan air. Setelah waktunya, larva ini akan mengubah
bentuk menjadi Cercaria dan menembus kulit (kulit kaki manusia yang berada di
dalam air tersebut. Air yang mengandung Cercaria infektif ini sangat berbahaya
bagi manusia. Badan – badan air yang potensial untuk menjangkitkan jenis
penyakit ini adalah badan – badan air yang terdapat di alam sering berhubungan
erat dengan kehidupan sehari – hari manusia seperti manusia menangkap ikan,
mandi, dan cuci, dan sebagainya. Dan juga penyakit akibat Dracunculus
medinensis (Guinea Worm) di Afrika
Barat melengkapi siklus hidupnya di dalam Crustacea air. Infeksi parasit dapat
terjadi bila air yang mengadung parasit ini diminum oleh manusia. Penyakit yang
sering terjadi akibat kontaminasi yaitu penyakit diare. Badan air yang
potensial terhadap berjangkitnya jenis penyakit ini adalah badan air yang
terdapat di alam, yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari – hari seperti
menangkap ikan, mandi, cuci dan sebagainya.
4.
Water
– related insect vector
Agen penyakit
ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Air yang
merupakan salah satu unsur alam yang harus ada dalam lingkungan manusia akan
merupakan media yang baik bagi insekta untuk berkembang biak. Contoh penyakit
melalui cara ini adalah filariasis, dengue,
malaria, dan yellow fever.
Penyebaran
Malaria ( 270 juta orang terinfeksi, 110 juta kasus – kasus klinik pertahun,
dan lebih dari satu juta orang meninggal per tahun, tiga per empatnya anak –
anak berusia kurang dari 5 tahun) menjadi dipermudah akibat perluasan irigasi
pertanian sepanjang tahun. Adanya air tergenang yang luas di sekitar tempat
tinggal manusia meningkatkan kemungkinan infeksi, khususnya di Asia dan Amerika
Latin. Di daerah Sub Sahara di Afrika tingkat infeksi telah sedemikian tinggi
sehingga nampaknya tidak dapat lebih jelek lagi. Manajemen atas sumber daya air
secara tajam melalui tindakan efektif dan berskala luas termasuk penyemprotan
di dalam rumah dengan insektisida dan produk – produk untuk mengusir serangga,
penggunaan pelindung personal (khususnya pada anak), pemakaian obat – obat
pencegahan ( termasuk pada masa mendatang, vaksin ), dan yang lebih penting
adalah cara preventif dengan manipulasi lingkungan atau pemberantasan sarang
nyamuk.
Manipulasi
lingkungan adalah cara paling tepat bagi perindukan vektor – vektor berbagai
macam penular penyakit. Lingkungan air yang merupakan salah satu unsur alam
yang harus ada di dalam lingkungan manusia akan merupakan media yang baik bagi
insekta untuk berkembang biak atau menggigit manusia. Beberapa penyakit yang
dapat disebarkan oleh insekta ini adalah : Malaria, Yellow Fever, Dengue,
Onchocerciasis (Riyer Blindness), Trypanosomiasis (Oleh Tse-Tse Fly). Nyamuk
Aedes Aegypti yang merupakan vektor penyakit Dengue berkembang biak dengan
mudah bila di lingkungan tersebut terdapat tempat- tempat sementara untuk air
bersih seperti gentong air, pot kembang dan sebagainya.
i.
Malaria
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit dan
disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun 350-500 juta kasus malaria terjadi di
seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang meninggal. Penyakit yang
kadang-kadang berakibat fatal ini dapat dicegah dan disembuhkan.
Cara penularan adalah nyamuk terinfeksi ketika menyedot darah manusia yang
menderita malaria. Setelah berkembang di usus nyamuk, sporozoit dapat
ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk betina (Anopheles). Nyamuk
biasanya menggigit waktu subuh dan senja. Nyamuk anopheles hidup di hutan dan
daerah pegunungan termasuk pesisir hutan bakau.
Biasanya dimulai
dengan gejala yang samar-samar selama beberapa hari. Kemudian timbul demam yang
diiringi menggigil dan banyak berkeringat dibarengi sakit kepala, muntah dan
delirium. Kemudian penyakit mencapai tahap kronis yang dapat berlangsung
bertahun-tahun sampai pasien membentuk kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang
penuh sulit terbentuk di daerah penularan yang rendah seperti Asia Tenggara
namun biasa terdapat di daerah penularan yang lebih tinggi di Afrika Sub Sahara.
Langkah-langkah pencegahan dasar adalah Perlindungan dari gigitan nyamuk, menggunakan kelambu dan
melindungi tubuh dengan baju lengan panjang dan celana panjang, serta
menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk.
Malaria dapat
didiagnosa berdasarkan gejala pasien dan pemeriksaan fisik. Namun demikian,
untuk mendapatkan hasil diagnosa pasti, maka uji laboratorium harus dilakukan
untuk mendeteksi adanya parasit malaria atau komponennya.
j.
DBD
Organisme penyebab
penyakit ini adalah virus. Ini merupakan penyakit mematikan bagi anak-anak dan
orang dewasa. Transmisi Demam berdarah
berasal dari gigitan nyamuk (Nyamuk Aedes aegypti). Nyamuk Aedes menggigit pada
siang hari dan hidup di sekitar rumah dan berkembang biak di wadah-wadah air
seperti ban bekas yang tidak dipakai dan batok kelapa. Demam berdarah merupakan
penyakit yang dapat mewabah yang menyebabkan sejumlah kasus pada periode tertentu
setiap tahun (musim hujan).
Tanda dan gejalanya adalah serangan demam secara mendadak, sakit kepala yang parah,
myalgia dan arthralgias, leukopenia, thrombocytopenia (sakit persendian dan
punggung). Biasanya ada bercak-bercak merah di kulit (bercak berdarah).
Kadang-kadang penyakit ini meyebabkan shock dan pendarahan yang dapat
menyebabkan kematian.
k.
Yellow Fever
Demam kuning termasuk kelompok
flavivirus. Ledakan penyakit pertama dilaporkan terjadi di Amerika Utara dan
Selatan pada 1648(Singh & Brillman, 2001). Demam
kuning kemungkinan diintroduksi melalui kapal-kapal dagang dari
Afrika Barat yang telah diinfestasi oleh nyamuk Aedes aegypti; sebab,
ledakan-ledakan penyakit yang sama terjadi di
kota-kota pelabuhan di Amerika
Utara dan Selatan
serta di Eropa.
Menurut Arbeveck (tanpa tahun),
dari 1793 sampai 1822 demam kuning merupakan penyakit yang paling berbahaya di
kota-kota pelabuhan di Amerika Serikat.
Pada saat itu banyak orang ketakutan karena para dokter
belum mengetahui penyebab penyakit tersebut. Demam kuning merupakan bentuk penyakit yang asing karena sebelumnya pada
1699, 1741, dan 1762 telah terjadi epidemik demam berdarah di
Filadelfia. Demam berdarah pada saat itu telah diketahui sebagai penyakit
tropis dan menginfeksi orang-orang Amerika yang berkunjung ke West Indies yang
merupakan salah satu partner penting perdagangan Amerika Serikat.
Epidemik terakhir demam kuning di Amerika Serikat terjadi di
New Orleans pada 1905, menyebabkan lebih dari 3.000 orang terinfeksi dan
452 orang di antaranya meninggal dunia.
Virus penyebab demam kuning baru
ditemukan pada 1928. Mulai saat itu vektor penyakit ini,
yaitu Ae. Aegypti, telah diketahui pula secara pasti. Nyamuk ini senang hidup di daerah perkotaan dan berbiak dalam air-air yang bersih serta menggigit
manusia pada waktu siang hari.
Ciri klasik demam kuning adalah
hepatitis yang merupakan penyebab terjadinya
warna kuning pada kulit (jaundice) dan mata. Demam kuning merupakan
penyakit infeksi virus yang serius karena dapat mengakibatkan pengaruh-pengaruh
pendarahan, tidak berfungsinya ginjal, dan
meningitis. Setiap tahun ada sekitar 200.000 laporan kasus penyakit demam kuning dan sekitar 30.000 orang di
antaranya meninggal (Easmon, 2002a). Dikatakan juga bahwa demam kuning terdapat di 33 negara (Afrika dan Amerika) dan
diperkirakan 468 juta orang berisiko terinfeksi oleh virus demam kuning. Singh
& Brillman (2001), mengatakan
bahwa di Afrika Selatan terjadi 200.000 kasus per tahun. Sampai saat ini
penyakit demam kuning belum dilaporkan di Asia dan hanya terdapat di Afrika dan
Amerika Selatan (CDC, 2003b).
Infeksi terjadi bila virus masuk ke
dalam saluran darah melalui kelenjar ludah
nyamuk yang menggigit
penderita. Virus iniditransportasikan
ke seluruh bagian tubuh dan bereproduksi di berbagai bagian sel-sel
tubuh terutama dalam ginjal, hati, dan saluran-saluran darah. Sel-sel dari
sistem yang tahan (immune) terpengaruh
dan melepaskan senyawa-senyawa tertentu dalam jumlah besar. Senyawa-senyawa ini yang menyebabkan gejala
penyakit seperti sakit otot dan
demam.
Penyebarannya sampai saat ini demam kuning masih terbatas di Afrika dan
Amerika Latin/Amerika Selatan (Gambar 5.7). Ledakan-ledakan virus demam kuning yang pernah terjadi di Amerika Serikat dan
Eropa adalah karena terbawa oleh orang-orang yang berasal dari kedua
negara tersebut dan yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh virus demam kuning.
Yellow Fever 200 E
Gambar 5.7
Penyebaran Demam Kuning Tahun 2001
Vektor utama virus demam kuning sama
dengan demam berdarah. yaitu Ae. aegypti.
Metode Penularan, ada tiga tipe siklus
penularan demam kuning, yaitu hutan (sylvatic), antara (intermediate), dan perkotaan (urban). Ketiga siklus ini terdapat
di Afrika. Sementara itu, di Amerika Selatan hanya dikenal dua siklus, yaitu demam kuning hutan dan perkotaan.
Demam kuning hutan terjadi di hutan tropis tempat kera yang diinfeksi oleh
nyamuk hutan memindahkan virus ke nyamuk
yang lain. Nyamuk-nyamuk ini kemudian menggigit dan menginfeksi manusia yang
masuk ke hutan.
Penularan demam kuning tipe
"siklus antara" terjadi di daerah sabana Afrika
yang lembap dan dapat menghasilkan epidemik kecil d: daerah pedesaan.
Nyamuk-nyamuk yang bersifat semidomestik menginfeksi
kera dan manusia sebagai inang dan adanya kontak terus-menerus yang
terjadi antara manusia dan nyamuk yang sudah terinfeksi
mengakibatkan terjadinya penyakit demam kuning. Bentuk inilah yang
paling umum terjadi selama beberapa dekade terakhir diAfrika (WHO, 2004).
Demam kuning urban terjadi dalam
epidemik eksplosif yang besar bila orang-orang dari daerah
pedesaan mengintroduksikan virus daerah yang berdensitas populasi tinggi.
Nyamuk domestik terutami Ae. aegypti,
memindahkan virus dari orang ke orang lain. Ledakan ini biasanya
menyebar keluar dari satu sumber ke daerah yang lebir luas.
Gejala Penyakit Demam Kuning yaitu masa
inkubasi virus demam kuning adalah 3-16 hari. Mortality bervariasi
dari 5 % sampai 40 % (Easmon, 2002), bahkan semi lebih,
yaitu 50 % (Singh & Brillman, 2001). Demam kuning dapat dibagi dalam tiga
tingkatan (Kotton, 2002) berikut. Tingkatan
awal: sakit kepala, gatal-gatal pada otot, demam, kehilangan nafsu makan,
muntah-muntah, dan penyakit kuning (jaundice).
Periode pengampunan (remission): demam dan
gejala-gejala lam teratasi- banyak
penderita akan sembuh pada tingkatan ini, meskipun sekitar 15 %
penderita maju ke tingkat. Ketiga yaitu tingkat paling berbahaya.
Periode intoksifikasi: dicirikan oleh
tidak berfungsinya banyak organ (multi-organ dysfunction)-hati dan ginjal
gagal berfungsi (rusak), pendarahan/hemorrhage
tidak berfungsinya otak termasuk tidak waras (delirium), serangan
tiba-tiba (seizures), koma, shock, dan meninggal dunia.
Biasanya gejala-gejala umum yang dialami penderita adalah
sebagai berikut. Demam; sakit kepala; sakit otot (myalgia); muntah;
mata, wajah, dan lidah menjadi merah;
penyakit kuning (jaundice); pendarahan yang dapat menjadi
hemorrhage; berkurangnya urinasi; perubahan ritme jantung (arrhythmias), disfungsi
jantung; muntah darah; menjadi tidak waras (delirium); serangan
tiba-tiba (seizures); koma;
meninggal dunia.
l.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
Demam dengue dan dengue hemorrhagic fever (DHF) atau
dikenal sebagai demam berdarah dengue
disebabkan oleh salah satu dari empat
antigen yang berbeda, tetapi sangat dekat satu dengan yang lain, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 dari
genus Flavivirus (Harwood & James, 1979). Demam berdarah
dengue (DBD) adalah bentuk dengue yang parah, berpotensi mengakibatkan
kematian.
DBD terjadi bilamana pasien mengidap
virus dengue sesudah terjadi infeksi sebelumnya oleh tipe virus dengue yang
lain. Jadi, imunitas sebelumnya terhadap
tipe virus dengue
yang lain adalah
penting dalam
menghasilkan penyakit DBD yang parah. Infeksi oleh salah satu
serotipe ini tidak menimbulkan imunitas dengan protektif-silang (cross-protective)
sehingga seseorang yang tinggal di
daerah endemik dapat terinfeksi oleh demam
dengue selama hidupnya. Penyakit ini
terutama terdapat di daerah tropis. Virus penyebab penyakit
bertahan hidup dalam suatu siklus yang melibatkan manusia dan nyamuk Aedes
aegypti yang merupakan nyamuk yang hidup aktif di siang hari dan
lebih senang mengisap darah manusia.
Endemik demam dengue pertama
dilaporkan terjadi secara simultan pada
1779-1780 di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Hal ini menunjukkan
bahwa virus dan vektor penyakit ini memiliki penyebaran
yang luas di daerah tropis selama lebih dari 200 tahun (CDC,
2003a). Ledakan demam dengue yang paling serius hanya terjadisatu kali di
Amerika Serikat, yaitu di Filadelfia pada 1780 saat di
introduksi virus melalui kapal dagang pada Musim Panas yang sangat panas
(NIEHS PR # 4, 1998). Menurut laporan, selama kurun waktu sekitar 200 tahun
tersebut demam dengue dianggap sebagai penyakit
biasa (tidak berbahaya) dan tidak mematikan. Biasanya periode
endemik terjadi dalam interval yang cukup lama, yaitu 10-40 tahun
terutama karena pada waktu itu virus dan nyamuk vektor hanya iapat dipindahkan
antara sentra-sentra populasi melalui kapal-kapal dagang.
Pandemik global mulai terjadi di Asia
Tenggara sesudah Perang Dunia Kedua dan telah lebih
meningkat selang 20 tahun terakhir ini. Insiden penyakit dengue dan terutama
bentuk yang lebih mematikan yaitu dengue
hemorrhagic fever (DHF) atau demam dengue berdarah (DBD), telah
bertambah secara dramatis ter-utama di daerah tropis. Epidemik yang disebabkan
oleh serotipe berganda (hyperendemicity) lebih sering terjadi. Penyebaran geografls dari virus dengue dan nyamuk vektor telah meluas dan DBD juga telah
terjadi di daerah Pasifik dan Amerika.
Mulai 1960-an serangan virus dengue diperkirakan
rata-rata 30.000 kasus per tahun. Tiga puluh tahun kemudian, yaitu pada 1995, kasus dengue
diperkirakan mencapai 592.000.
Meskipun begitu, jumlah sebenarnya diduga lebih besar karena banyak
pasien yang tidak melaporkan ke rumah-rumah sakit.
Di Asia Tenggara epidemik DBD pertama
terjadi pada 1950-an. Namun, sejak
1975 penyakit ini menjadi salah satu penyebab hospitalisasi
dan kematian terutama pada anak-anak. Serangan demam berdarah di
Indonesia pertama-tama dilaporkan terjadi pada 1968 meskipun pada waktu itu belum dapat dibuktikan secara nyata. Kemudian,
pada 1970 terjadi serangan DBD di Jakarta. Antara 1970 dan 1987, tingkat
serangan DBD di Asia Tenggara meningkat dari 15 orang per 100.000 menjadi 170 orang per 100.000 (Shepard &Halstead, 1993).
Pada 1980-an perkembangan DBD yang kedua di Asia mulai
terjadi saat Sri Langka, India, dan kepulauan Maldive mengalami epidemik DBD
pertama. Pakistan baru melaporkan adanya endemik dengue pertama pada 1994 (CDC, 2003a). Sementara itu, Taiwan dan Cina pada 1980-an juga mengalami epidemik dengue
sesudah penyakit itu sempat menghilang
selama 35 tahun. Serangkaian epidemik yang terjadi di Cina disebabkan
oleh keempat serotipe.
Setelah sukses melakukan program pengendalian selama 20
tahun. Singapura ternyata mengalami pula ledakan penyakit dengue/DBD kembali {resurgence) yang berlangsung dari
1990 sampai 1994. Sementara itu, di daerah Pasifik dan Afrika, epidemik
dengue yang disebabkan oleh keempat
serotipe, juga telah berkembang secara dramatis.
Pada awal 2004 serangan penyakit demam
berdarah terjadi di mana-mana di
hampir semua propinsi di Indonesia terutama di Jakarta dansekitarnya.
Diberitakan bahwa selama bulan Januari dan Februari 2004, jumlah penderita DBD
di Indonesia mencapai 19.000 orang lebih dengan angka kematian 1,8 % atau
sekitar 342 orang.
Mulai 1997, dengue menjadi penyakit
virus yang paling penting yang ditularkan
nyamuk dan memengaruhi manusia. Penyebaran secara global hampir sama
dengan malaria (CDC, 2003a). Diperkirakan ada 2,5
miliar orang hidup di daerah yang mempunyai risiko tular epidemik dan
berisiko tinggi terinfeksi oleh demam dengue (Gubler, 1996). Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO)
memperkirakan saat ini jumlah kasus
demam dengue mencapai 20 juta kasus per tahun dan sekitar 500.000 pasien yang
harus masuk ke rumah sakit (World Resources
Institute, 1998/1999). Gubler (1995) memperkirakan 5 % dari semua kasus DHF adalah fatal. Namun, angka
ini dapat ditekan jika penderita segera memperoleh penanganan yang
tepat.
Vektor utama demam dengue adalah Aedes
aegyti. Di tempat-tempat tertentu seperti Amerika Serikat,
Ae. Albopictus juga menjadi vektor penyakit ini (CDC, 2003a; World
Resources Institute, 1999; Sembel dkk. 2001; 2002). Kedua jenis nyamuk ini
biasanya aktif pada waktu siang hari dan
lebih suka mengisap darah manusia daripada hewan. Nyamuk-nyamuk aedes berbiak dalam air-air bersih yang
tertampung dalam kontainer-kontainer bekas seperti
botol-botol plastik, kaleng-kaleng bekas,
ban mobil bekas, tempurung, bak-bak air penam-pungan
yang terbuka, bambu-bambu pagar, tempurung kelapa, pelepah kelapa,
kulit-kulit buah seperti kulit buah rambutan, vas-vas bunga segar yang berisi
air, dan Iain-lain (Sembel dkk. 2000, 2001).
Sampai saat ini penyebaran dengue masih terpusat di daerah
tropis, yaitu Australia Utara bagian Timur,
Asia Tenggara, India dan sekitarnya, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian
Amerika Serikat (Gambar 5.6). Namun, dengan
adanya pemanasan global, dengue diperkirakan akan meluas sampai ke
daerah-daerah beriklim dingin.
World Distribution
of Dengue - 2000
Gambar
5.6 Penyebaran Demam Dengue di Dunia Tahun 2000
Menurut CDC (2003a) ada tiga
kemungkinan penyebab utama munculnya kembali virus dengue di
dunia, yaitu (1) pengendalian nyamuk secara
efektif di daerah-daearh yang endemik dengue hampir tidak ada. Pengendalian
dengan menggunakan insektidsida ultra-low-volume seperti
malathion untuk pengendalian nyamuk Ae. aegypti dewasa tidak efektif lagi. (2) Terjadinya perubahan-perubahan global secara demografi seperti urbanisasi yang tidak
terkendali dan pertumbuhan populasi yang tinggi. Perubahan-perubahan
demografi mi telah mengakibatkan pemukiman
yang di bawah standar, persediaan air bersih yang kurang, dan
pengelolaan kebersihan yang kurang
baik. (3)
Meningkatnya jumlah orang yang
bepergian dengan pesawat
terbang menjadi mekanisme yang sangat
ideal untuk penyebaran virus dengue. (4) Infrastruktur dan program
kesehatan masyarakat di banyak negara telah
rusak, serta sumber daya manusia yang
kurang, serta biaya pengobatan yang cukup tinggi di negara-negara berkembang.
Gubler (1996) mengemukakan bahwa
meskipun berbagai faktor yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan dengue tidak diketahui sepenuhnya,
ia berpendapat bahwa urbanisasi yang cepat, peng-gunaan
pembungkus-pembungkus plastik yang nonbiodegra-dable (tidak terurai secara biologis), peningkatan
perjalanan dan perdagangan, serta
kurangnya upaya pengendalian vektor telah rr.emberi kontribusi terhadap penyebaran penyakit ini.
Sementara itu, kehidupan modern yang
mulai dinikmati oleh masyarakat di
negara-negara yang sedang berkembang di daerah ropis
dapat meningkatkan polutan yang berpeluang menjadi habitatperkembangbiakan
nyamuk. Sebagai contoh, maraknya sampah kontainer-kontainer minuman
dan makanan dari plastik
maupun ban-ban bekas yang dibuang sembarangan di halaman,
jalan, dan tempat-tempat lain. Sampab-sampah
tersebut dapat menjadi tempat-tempat pembiakan
nyamuk.
Timbulnya kembali penyakit dengue
sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat mengilustrasikan
bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan
manusia dalam lingkungan dapat memengaruhi pola penyakit-penyakit menular
(WRI, 1998/1999).
Para ahli memperkirakan bahwa pemanasan
global akan dapat mempercepat penyebaran demam dengue ke daerah-daerah
beriklim dingin (NIEHS, 1998). Pemanasan
global diprediksikan tidak hanya akan meningkatkan penyebaran nyamuk, tetapi
juga akan membuat ukuran nyamuk menjadi lebih kecil. Sebagai akibatnya, nyamuk-nyamuk dewasa akan lebih banyak mengisap darah
untuk perkembangan telur-telurnya.
Oleh karena itu, insiden mengisap darah dua kali (double feeding) akan
semakin meningkat yang berarti pada akhirnya
meningkatkan kesempatan untuk menularkan lebih banyak virus kepada
manusia.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat
disimpulkan bahwa peranan air terhadap kesehatan,sangat banyak diantaranya,
yaitu:
1. Air untuk Proses
Metabolisme Tubuh Manusia
2. Air
dapat mencegah dan mengobati banyak penyakit
3. Air sebagai
kebutuhan dasar makhluk hidup
4. Air sebagai
media untuk kehidupan mikroba
5. Air sebagai Komponen Utama dalam Tubuh manusia
Selain itu air juga
dapat menjadi penular penyakit, diantaranya adalah penyakit Diare dan Cholera,
Demam Typhoid, Poliomyelitis, Trachoma, dan Scabies.
B. Saran
Pemanfaatan sumber daya air dalam
peranannya terhadap kesehatan dan kehidupan manusia perlu di kelola secara baik
dan benar, sehingga diharapkan peran dari berbagai pihak, seperti :
1.
Kepada
masyarakat agar lebih meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan untuk
menggunakan air dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan pemanfaatannya.
2.
Kepada pemerintah agar
lebih memberikan perhatian kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan yang
berhubungan sistem penyediaan air bersih bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muntu, Ronny. 2008. Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair – A (PAPLC-A). Makassar
Indarto. 2010. Hidrologi
Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jember : PT Bumi Aksara
Daryanto. 1995. Ekologi
dan Sumber Daya Alam. Bandung : Tarsito.
Purnomo, Hari. 1995. Aktivitas Air dan Peranannya dalam Pengawetan Pangan. Jakarta : UI
Press.
http://arda-dinata-pam.blogspot.com/2008/04/waspadai-penyakit-menular-melalui-air.html (diakses pada tanggal 13 Maret 2015)
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/penularan-penyakit-melalui-air.html (diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
http://calvintel.blogspot.com/2013/05/penyakit-yang-disebabkan-oleh-polusi-air.html (diakses pada tanggal 12 Maret
2015)
http://www.hdindonesia.com/info-medis/penyakit-yang-ditularkan-lewat-air (diakses pada tanggal 13 Maret 2015)
http://www.artikellingkunganhidup.com/8-manfaat-sumber-daya-air.html (diakses pada tanggal 14
Maret 2015)
http://endahpujiasih.blogspot.com/2012/03/macam-macam-penyakit-yang-menular.html (diakses pada tanggal 14 Maret 2015)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3693/1/fkm-hiswani7.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CEkQFjAF&url=http%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php%2Fnatah%2Farticle%2Fdownload%2F3037%2F2194&ei=hB4BVd_TIIOTuATP34KAAw&usg=AFQjCNGnT8j_KbsHXtjB-qiwvtz0T_szzQ&sig2=cB-cHEf8Slb2wyUKdcl9Xg&bvm=bv.87920726,d.c2E (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://eprints.unika.ac.id/11811/1/PERILAKU_MENGKONSUMSI_AIR_PUTIH_DITINJAU_DARI_PERSEPSI_TERHADAP_PERILAKU_KESEHATAN.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196303111990012-ELIS_ENDANG_NIKMAWATI/makalah_malang_jan_10_Pentingnya_Air__dan_Oksigen_bagi_Kesehatan_Tubuh_Manusia.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_05.pdf (diakses pada tanggal 14
Maret 2015)
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi15/jurnal%20edisi%2015_materi%206.pdf (diakses
pada tanggal 14 Maret 2015)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5921/067006017.pdf;jsessionid=00BC7E447191FEA0A44BC7CD1BC7BB6E?sequence=1
(diakses pada tanggal 14 Maret 2015)
0 komentar:
Posting Komentar