Selasa, 24 Maret 2015
Mata
Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Zaenab, SKM.,M.Kes.
Ide
Dan Peluang Dalam Kewirausahaan
DI
SUSUN OLEH :
KELOMPOK
4 :
ASMILA
WARNI PO.71.4.221.13.2.008
MUH.
ASHAR PO.71.4.221.13.2.028
SUCI
SYAHRANI PO.71.4.221.13.2.046
ASHABUL
QAHFI PO.71.4.221.13.2.007
KURNIATY
A. PO.71.4.221.13.2.025
NIRWANA
YUNUS PO.71.4.221.13.2.036
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI
D-IV
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatnya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan” dengan
baik walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen yang mengajarkan mata kuliah Parasitologi yang telah
memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini, selanjutnya
ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya dalam
mengerjakan tugas ini sampai selesai.
Saya mengharapkan adanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak, sebagai masukan bagi saya dan jadikan
tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk pembuatan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima
kasih.
Makassar, 5
Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Ide
Dan Peluang Dalam Kewirausahaan ............................................... 2
B. Inspirasi
Dan Peluang Bisnis Dalam Kewirausahaan ........................... 8
C. Analisa
Peluang ....................................................................................... 9
BAB
III PENUTUP ........................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, masih
banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirusahaan adalah identik
dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan
tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya oleh
usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru,
pimpinan proyek, dan lain sebagainya.
Berpikir
kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide kreatif dan inovatif. Dan ide
tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang besar. Tetapi kita harus
berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-sungguh dan mendalam agar dapat
menciptakan suatu ide yang dapat menghasilkan peluang.
Dengan
kreatifitas dan inovatif kita bisa menciptakan suatu nilai lebih terhadap suatu
barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang membutuhkan.
Contohnya mendaur ulang limbah plastik. Dengan mendaur ulang limbah plastik
tersebut, kita menyumbang nilai guna bagi limbah plastik tersebut dan
menyelamatkan lingkungan.
Dengan
ide kreatif dan inovatif membuat peluang usaha kita menjadi lebih kuat daripada
pesaing usaha kita. Dikarenakan hasil produk-produk usaha kita mempunyai nilai
lebih yang pastinya akan menarik minat konsumen. Dalam makalah ini, penulis
akan lebih menekankan pembahasan tentang Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan.
B. Tujuan
1.
Dapat mengetahui ide dan peluang dalam
kewirausahaan
2.
Dapat mengetahui inspirasi dan peluang
bisnis dalam kewirausahaan
3.
Dapat mengetahui inspirasi peluang dan
analisa peluang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan
(Memulai Usaha)
1.
Pengertian
kewirausahaan
Istilah kewirausahaan baru dikenal dalam
kosakata bahasa inggris pada tahun 1980-an, walaupun istilah kewirausahaan atau
entrepreneurship telah digunakan pada abad ke-18. Kata kewirausahaan atau yang
lebih dikenal dengan entrepreneurship berasal dari bahasa perancis, entre yang
berarti “antara” dan prende yang berarti “mengambil”. Kata ini pada dasarnya
digunakan untuk menggambarkan
orang-orang yang berani mengambil risiko dan memulai hal-hal baru.
Banyak sekali definisi tenteng
kewirausahaan atau entrepreneurship yang dikemukan oleh ahli ekonom misalnya
Schraam (2006) mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses seseorang atau
kelompok yang memikul risiko ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang
akan mengeksploitasi tekonologi baru atau proses inovasi yang menghasilkan
nilai untuk orang lain.
2.
Ide
Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar.
Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :
a.
Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b.
Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c.
Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi,
yaitu :
a.
Resiko pasar atau persaingan
b.
Resiko financial
c.
Resiko teknik
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide
untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya
:
a. Ide dapat digerakkan secara internal
melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk
produk dan jasa baru.
c.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.
3.
Sumber
Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menciptakan
produk baru dan berbeda
Produk dan
jasa yang dibuat harus menciptakan
nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar.
Ada dua
unsur pasar yang perlu diperhatikan :
1). Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2). Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan
untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
1). Analisis demografi pasar,
2). Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
3). Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman
pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
b. Mengamati
pintu peluang
Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
1).
Kemungkinan pesaing
mengembangkan produk baru,
2).
Pengalaman keberhasilan
dalam mengembangkan produk baru,
3).
Dukungan keuangan,
4).Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan
pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk
mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang
yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang
dapat menciptakan peluang, yaitu :
1). Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka
waktu yang relative singkat,
2). Kerugian teknik harus rendah,
3). Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan
strategi produknya
4). Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5). Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya,
6). Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber
untuk menghasilkan produk barunya.
c. Analisis
produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk
menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
d. Menaksir
biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh
usaha baru.
e. Memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi.
Resiko
pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
1).
Kesamaan dan keunggulan
produk yang dikembangkan pesaing
2).
Tingkat keberhasilan yang
dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
3).
Seberapa besar dukungan
keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko
teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau
produk dapat diciptakan melalui:
a. Inovasi
Inovasi adalah
kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan
kebutuhan dalam kehidupan.
Menurtu Schumpeter (Dollinger, 2003: 7)
dapat mencangkup:
1). Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan
produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman
dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare
akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain
bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan
produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
2). Penggunaan metode atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang
sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang
computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang
progam-progam pesaing.
3). Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang
pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan
multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang
melakiakn invasi ke quait.
4). Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber
daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang
dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah
sumber daya manusia.
5). Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk
diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan
perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di
antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses
inovasi :
1) Mengumpulkan
data dan mendefinisikan konsep-konsep
2) Menguraikan
masalah-masalah
3) Menggunakan
daya ingat untuk mencari kesamaan
4) Menemukan
kesamaan dan gagasan yang berhubungan
5) Melihat
bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6) Mencari
pemecahan sementara
7) Meneliti
pemecahan dengan hati-hati
8) Wirausahawan
melihat adanya kebutuhan
9) Bergerak
terus jika semuanya baik
10)
Mencapai keberhasilan.
b. Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan
baru. ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.
B. Inspirasi Dan Peluang Bisnis Dalam
Kewirausahaan
Peluang
dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.
Faktor Internal, yang berasal dalam diri seseorang
sebagai subjek, antara lain:
a. Pengetahuan
yang dimiliki
b. Pengalaman
dari individu itu sendiri;
c. Pengalaman
saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah:
d. Instuisi
yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2.
Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi
seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara
lain:
a. Masalah yang
dihadapi dan belum terpecahkan;
b. Kesulitan
yang dihadapi sehari-hari;
c. Kebutuhan
yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain;
d. Pemikiran
yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Resep Dr. D.J Schwartz tentang cara memanfaatkan
peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1. Percaya dan
yakin usaha bisa dilaksanakan.
2. Janganlah
hadiri lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausaha
3. Setiap hari
bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik.
4. Bertanya dan
dengarkanlah
5. Perluas
pikiran anda
Paul Charlap, mengemukakan 4 unsur yang harus dimiliki
agar mencapai sukses:
1. Work hard
(kerja keras)
2. Work smart
(Kerja cerdas)
3. Enthusiasm
(Kegairahan)
4. Service
(pelayanan)
C. Analisa Peluang
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a.
Minat sesorang, misalnya berminat dalam dunia
perdagangan, jasa atau bidang lainnya
b.
Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum,
baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin
c.
Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah
terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus
mempertimbangkan hal berikut:
a.
Pengaruh lingkungan sekitar
b.
Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis
usaha yang akan kita pilih
c.
Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis
usaha tertentu
d.
Banyak sedikitnya pesaing
e.
Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan
persaingan
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan
masyarakat, antara lain seperti berikut ini :
a.
Jasa servis
Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan
teknologi sehingga banyak sekali dijumpai alat canggih seperti televisi, VCD,
Komputer, Vacuum cleaner, mesin cuci, sepeda motor, bahkan mobil.
b.
Jas Hiburan
Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan
kerja, contoh bioskop, diskotik dan karokean.
c.
Jasa Transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak
sekolah, rental mobil dan sebagainya.
d.
Jasa kesehatan
Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan
kecantikan seperti finess, SPA, pijat refleksi dan pengobatan alternative.
e.
Jasa yang lain
Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga
kebersihan, penulis atau pengetikan karya tulis sebagainya.
Sedangkan pemiliha produk, berupa barang yang dapat
menciptakan peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
a.
Mudah dalam pemakaian
b.
Efisien dalam penggunaan
c.
Kualitas produk terjamin
d.
Hemat dalam pemakaian
e.
Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian
2. Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat
terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini
bisa dilakukan dengan cara:
a. Mengadakan
pengamatan langsung ke pasar
b. Melakukan
wawancara
c. Memberikan
angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan
daya beli konsumen. Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan
produk kita:
a.
Apakah mereka dari kalangan atas, menengah, atau
bawah?
b.
Apakah mereka berpenghasilan tinggi, sedang atau
rendah?
c.
Apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa?
d.
Apakah mereka orang yang tinggal di kota, desa atau
pesisir pantai?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara
2. Agar
ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan
ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk dan jasa riil.
3. Peluang
dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
4. Inspirasi
bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Untuk
mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan,
kita bisa melakukan observasi.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini,
mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide dan peluang usaha dan
dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang bisnis/usaha demi kelangsungan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
LAMPIRAN
1. Bagaimana
proses agar usaha tersebut bisa terlaksanakan semua?
Jawab:
Sebelum
kita mengaplikasikan ide-ide yang akan kita lakukan, kita harus menganalisis
yerlebih dahulu dari segi kebutuhan masyarakat, pasar, dan perekonomian
masyarakat luas. Jadi ketika semua hal tersebut sudah diperhitungkan, maka
usaha yang kita tekuni akan berjalan dengan lancar.
2. Bagaimana
cara mendapatkan peluang yang besar dalam berwirausaha?
Jawab:
Cara
mendapatkan peluang usaha yang besar dalam berwirausaha adalah berdasarkan
analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen. Untuk mengetahui
besar kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa
melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
a.
Mengadakan pengamatan langsung ke pasar.
b.
Melakukan wawancara.
c.
Memberikan angket untuk diisi oleh calon
komsumen.
3.
Bagaimana cara mengurangi kemungkinan
resiko dalam strategi proaktif?
Jawab:
Strategi
proaktif dimulai sebelum kerja teknis. Diawali dan diprioritaskan menurut
kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko. Cara
mengurangi kemungkinan resiko adalah :
a.
Menghindari ketidakpastian akan usaha
yang dijalankan.
b.
Menghindari akan kerugian.
MATA KULIAH :
ZAENAB,SKM,M.Kes
DOSEN : KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : KEWIRAUSAHAAN
TRANFORMASI KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA : NIM :
AHMAD NUR IMAN PO.71.4.221.13.2.002
ANDI MARLINDA GERENG PO.71.4.221.13.2.005
NAKILA PO.71.4.221.13.2.031
NASRIAH PO.71.4.221.13.2.034
SYAMSINAR.N PO.71.4.221.13.2.049
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI
D.IV
TH
2014
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
membuat makalah yang dengan baik dan mendekati sempurna.
Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat
di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu
pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada
dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun
kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Makassar, april 2014
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................
1
A.
Latar Belakang................................................................................................................................
1
B.
Tujuan................................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 2
A.
Tranformasi kewirausahaan............................................................................................ 3
B.
Kemampuan dalam wirausaha...................................................................................... 3
C.
Mengenal tentang kewirausahaan............................................................................... 4
D.
Faktor-faktor pendorong kewirausahawan............................................................ 5
E.
Kompentensi inti dan strategi bersaing dalam kewirausahaan................... 5
F.
Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan
Kewirausahaan.................. 6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................ 8
A.
Kesimpulan........................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................... 9
Lampiran.................................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
B.
TUJUAN
1.
Dapat mengetahui kemampuan dalam kewirausahaan , factor pendukung dan
mengenal kewirausahaan
2.
Dapat mengetahui kompetensi inti dan strategi bersaing dalam
kewirausahaan
3.
Dapat mengetahui srategi-strategi yang harus dilakukan dalam
berwirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tranformasi Kewirausahaan
Mengenal transformasi
kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang
sukses di perlukan langkah-langkah transfomasi pola pikir dan paradigma. Ada
empat(4) langkah atau tahapan dalam proses transformasi dalam
enterpreneurship,yaitu:
1.
Transformasi pola pikir(mindset) dan paradigma(paradigm),
yaitu sebuah transformasi pemikiran,sikap,motif,semangat dan karakter untuk
menjadi enterpreneurship yang cerdas.
2.
Transformasi pola pikir dari yang biasa menggunakan
logika ke pola pikir kreatif dalam menemukan inspirasi,ide dan peluang bisnis.
3.
Transformasi enterpreneurial dari bersikap
enterpreneur(owner) menjadi pengelola bisnis(intrapreneur atau enterpreneurial
organizatin) yang profesional.
4.
Transformasi enterpreneurial dari pola pikir owner
menjadi pola pikir ivestor.
B. Kemampuan dalam wirausaha
Kemampuan
yang diperlukan oleh seorang wirausahawan bisa dikelompokkan jadi tiga kelompok
utama:
1. Kemampuan
teknis
seperti membaca, menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian,
pembinaan, bekerja individual, bekerja didalam tim, dan teknis tahu bagaimana
(know-how)
2. Kemampuan
manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai usaha , mengembangkan
usaha, dan mengelola perusahaan.
3. Kemampuan
dalam mengambil keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi,
produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha baru.
Kemampuan
terakhir ini melibatkan kemampuan kewirausahaan. Beberapa kemampuan ini,
membedakan pengusaha atau wirausahawan dari
manajer termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan
visioner, serta yang berorientasi perubahan.
C. Mengenal tentang kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata entrepreneur merupakan seseorang yang percaya diri dalam melakukan suatu pekerjaan memanfaatkan peluang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.
Zaman dulu kewirausahaan merupakan urusan pengalaman langsung di lapangan. Padahal
kewirausahaan itu bukan hanya merupakan bakat bawaan sejak lahir, namun
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan. Dipelajari melalui proses
pendidikan dan diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal.
Menurut Suyana (2009:2) bahwa “Entrepreneurship are not only
born but also made” artinya
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki
bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka
yang menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya
dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang
sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan
segala aspek usaha yang akan ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan
telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen.
Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yang independen menurut Soeharto Prawirokusumo (dalam Suryana, 2001:3)
dikarenakan (1) kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata yaitu ada teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap, (2) kewirausahaan memiliki dua konsep
yaitu posisi “venture start-up” dan “venture growth”,
ini jelas tidak masuk dalam “frame work general management courses” yang
memisahkan antara management dan “business ownership”, (3) kewirausahaan
merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, (4) kewirausahaan merupakan alat
untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
D. Faktor-faktor Pendorong Kewirausahawan
Dasar fundamental dari proses
kewirausahaan sering dijumpai pada pola kesuksesan ventura. Selain variasi
bisnis, wirausahawan, faktor geografi, dan teknologi, faktor pendukung utama
juga mendominasi proses kewirausahaan yang dinamis. Sehubungan dengan itu,
Timmons mengemukakan lima faktor pendorong proses kewirausahaan sebagai
berikut:
- digerakkan oleh semangat meraih
peluang bisnis.
- digerakkan oleh wirausahawan
terkemuka dan tim kewirausahaannya.
- hemat dan kreatif dalam menggunakan
sumber daya.
- sadar akan perlunya kesesuaian dan
keseimbangan.
- terintegrasi dan holistik.
E. Kompetensi inti dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
a.Kompetensi Inti
Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk.
Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan fundamental kepada pelanggan
a.Kompetensi Inti
Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk.
Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan fundamental kepada pelanggan
b.Strategi Kewirausahaan
Para wirausaha
menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk
menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh
kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan
cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan
pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar.
Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk
penemuan kegunaan sesuatu dalam alam. Manajemen kewirausahaan menyangkut semua
kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha
baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di
antaranya:
a. Fokus pada
pasar, bukan pada teknologi.
b. Buat ramalan
pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
c. Bangun tim
manajemen, bukan menonjolkan perorangan
d.
Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
F. Strategi Yang Dilakukan Dalam
Pengembangan Kewirausahaan
Pertama kalinya adalah jeli
melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan
konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam
kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya
ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang
makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak.
Langkah kedua adalah menjalin
komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan
informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata
dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk
mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting
selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah
pemasaran.
Langkah ketiga yakni, berani
berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan
dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang
dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang
dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk
melunasinya.
Langkah keempat adalah focus
dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan
selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai
dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa
pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis
moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis
garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan
pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
Langkah kelima adalah
promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat
dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli
produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya
yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah
dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Untuk langkah keenam adalah
pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang
strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu
adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak
konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan
besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan
produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
Langkah Ketujuh adalah
Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan
Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
Ada Strategi Untuk
Mendapatkan Keuntungan Besar
Seringkali para pemilik bisnis
berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan maka mereka harus menaikkan
jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total pendapatan kotor mereka.
Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya adalah
hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah strategi
tsb.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Daftar Pustaka
www.diaksestgl
21/04/2014.com
Lampira 1
Petanyaan dan
jawaban
1. Faktor-faktor
apa saja yang mendasari sehingga akuntansi sangat berperan aktif dalam
berwirausaha ? ( kelompok 1 )
Jawaban :
karena dalam berwirausaha itu sangat di butuhkan catatan pendanaan dan lain sebagainya jadi makanya akuntansi sangat di butuhkan dalm berwirausaha.
Jawaban :
karena dalam berwirausaha itu sangat di butuhkan catatan pendanaan dan lain sebagainya jadi makanya akuntansi sangat di butuhkan dalm berwirausaha.
2. Apa
maksud dari terintegrasi dan holistic dalam faktor-faktor pendorong kewirausahaan
?
jawaban :
-Integrasi itu merupakan usaha atau proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara.
-Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya.Jika kata holistik ini dipakai dalam rangka pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang.
jawaban :
-Integrasi itu merupakan usaha atau proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara.
-Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya.Jika kata holistik ini dipakai dalam rangka pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang.
3. Apa
fungsi dan tujuan seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi
kewirahusahaan ? ( kelompok 5 )
Jawaban :
Fungsi seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
Jawaban :
Fungsi seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
·
Trasformasi pola fikir
dan paradigma yaitu sebuah trasformasi pemikiran , sikap,motif,semangat,dan
karakter untuk menjadi interfreneurshep yang cerdas
·
Trasformasi pola fikir
dari yang bisa menggunakan logika kepola fikir kreatif dalam menemukan
inspirasi,ide dan peluang bisnis.
·
Trasformasi
enterpreneurial dari bersikap enterpreneur menjadi pengelolah bisnis yang
propesional.
Tujuan
seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
·
Agar usahanya dapat berkembangUntuk menjadi
wirausahawan yang sukses diperlukan transformasi pola fikir dan paradigma yang
kuat
4. Langkah-langkah
atau cara-cara mendapatkan keuntungan besar dalam berwirausaha ? ( kelompok 6 )
Jawaban :
Jawaban :
1) Memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan yang diimpikan
2) Laba yang bisa melebihi gaji sebagai pegawai
3) Kepuasan akan potensi dirinya
4) Terbuka peluang – peluang baru
5) Menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat
5. Landasan kewirausahaan fokus pada pasar bukan pada
teknologi ?
( Kelompok 7 )
( Kelompok 7 )
Jawaban :
Kondisi
perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk dapat
menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan ekonomi negeri
serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini dapat tercapai
salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesa.
Kondisi
perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk
dapat menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan
ekonomi negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini
dapat tercapai salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesa.
6. Apa
yang dimaksud dengan posisi venture start up, body of knowledge dan venture growth
? ( kelompok 8 )
Jawaban
:
·
venture start up
merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
·
venture growth
merupakan perkembangan usaha yang terus menerus meningkat
·
body of knowledge merupakan yang utuh dan nyata yaitu ada teori, konsep, dan metode
ilmiah yang lengkap.
7. Untuk
meningkatkan keuntungan maka harus
menaikkan jumlah pelanggan dan omset pendapat ? ( Kelompok 3 )
Jawaban
:
·
Melihat harga jual
·
Jalankan strategi
pemasaran untuk meningkatkan omset
untuk meningkatkan omset penjualan jangan ragu untuk mengeluarkan strategi pemasaran seperti mengeluarkan penawaran yang super hebo
untuk meningkatkan omset penjualan jangan ragu untuk mengeluarkan strategi pemasaran seperti mengeluarkan penawaran yang super hebo
Langganan:
Postingan (Atom)
Makalah Kewirausahaan 3
Written on 14.47.00 by Unknown
Mata
Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Zaenab, SKM.,M.Kes.
Ide
Dan Peluang Dalam Kewirausahaan
DI
SUSUN OLEH :
KELOMPOK
4 :
ASMILA
WARNI PO.71.4.221.13.2.008
MUH.
ASHAR PO.71.4.221.13.2.028
SUCI
SYAHRANI PO.71.4.221.13.2.046
ASHABUL
QAHFI PO.71.4.221.13.2.007
KURNIATY
A. PO.71.4.221.13.2.025
NIRWANA
YUNUS PO.71.4.221.13.2.036
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI
D-IV
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatnya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan” dengan
baik walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen yang mengajarkan mata kuliah Parasitologi yang telah
memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini, selanjutnya
ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya dalam
mengerjakan tugas ini sampai selesai.
Saya mengharapkan adanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak, sebagai masukan bagi saya dan jadikan
tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk pembuatan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima
kasih.
Makassar, 5
Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Ide
Dan Peluang Dalam Kewirausahaan ............................................... 2
B. Inspirasi
Dan Peluang Bisnis Dalam Kewirausahaan ........................... 8
C. Analisa
Peluang ....................................................................................... 9
BAB
III PENUTUP ........................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, masih
banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirusahaan adalah identik
dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan
tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya oleh
usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru,
pimpinan proyek, dan lain sebagainya.
Berpikir
kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide kreatif dan inovatif. Dan ide
tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang besar. Tetapi kita harus
berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-sungguh dan mendalam agar dapat
menciptakan suatu ide yang dapat menghasilkan peluang.
Dengan
kreatifitas dan inovatif kita bisa menciptakan suatu nilai lebih terhadap suatu
barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang membutuhkan.
Contohnya mendaur ulang limbah plastik. Dengan mendaur ulang limbah plastik
tersebut, kita menyumbang nilai guna bagi limbah plastik tersebut dan
menyelamatkan lingkungan.
Dengan
ide kreatif dan inovatif membuat peluang usaha kita menjadi lebih kuat daripada
pesaing usaha kita. Dikarenakan hasil produk-produk usaha kita mempunyai nilai
lebih yang pastinya akan menarik minat konsumen. Dalam makalah ini, penulis
akan lebih menekankan pembahasan tentang Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan.
B. Tujuan
1.
Dapat mengetahui ide dan peluang dalam
kewirausahaan
2.
Dapat mengetahui inspirasi dan peluang
bisnis dalam kewirausahaan
3.
Dapat mengetahui inspirasi peluang dan
analisa peluang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan
(Memulai Usaha)
1.
Pengertian
kewirausahaan
Istilah kewirausahaan baru dikenal dalam
kosakata bahasa inggris pada tahun 1980-an, walaupun istilah kewirausahaan atau
entrepreneurship telah digunakan pada abad ke-18. Kata kewirausahaan atau yang
lebih dikenal dengan entrepreneurship berasal dari bahasa perancis, entre yang
berarti “antara” dan prende yang berarti “mengambil”. Kata ini pada dasarnya
digunakan untuk menggambarkan
orang-orang yang berani mengambil risiko dan memulai hal-hal baru.
Banyak sekali definisi tenteng
kewirausahaan atau entrepreneurship yang dikemukan oleh ahli ekonom misalnya
Schraam (2006) mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses seseorang atau
kelompok yang memikul risiko ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang
akan mengeksploitasi tekonologi baru atau proses inovasi yang menghasilkan
nilai untuk orang lain.
2.
Ide
Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar.
Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :
a.
Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b.
Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c.
Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi,
yaitu :
a.
Resiko pasar atau persaingan
b.
Resiko financial
c.
Resiko teknik
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide
untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya
:
a. Ide dapat digerakkan secara internal
melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk
produk dan jasa baru.
c.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.
3.
Sumber
Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menciptakan
produk baru dan berbeda
Produk dan
jasa yang dibuat harus menciptakan
nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar.
Ada dua
unsur pasar yang perlu diperhatikan :
1). Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2). Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan
untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
1). Analisis demografi pasar,
2). Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
3). Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman
pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
b. Mengamati
pintu peluang
Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
1).
Kemungkinan pesaing
mengembangkan produk baru,
2).
Pengalaman keberhasilan
dalam mengembangkan produk baru,
3).
Dukungan keuangan,
4).Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan
pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk
mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang
yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang
dapat menciptakan peluang, yaitu :
1). Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka
waktu yang relative singkat,
2). Kerugian teknik harus rendah,
3). Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan
strategi produknya
4). Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5). Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya,
6). Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber
untuk menghasilkan produk barunya.
c. Analisis
produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk
menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
d. Menaksir
biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh
usaha baru.
e. Memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi.
Resiko
pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
1).
Kesamaan dan keunggulan
produk yang dikembangkan pesaing
2).
Tingkat keberhasilan yang
dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
3).
Seberapa besar dukungan
keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko
teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau
produk dapat diciptakan melalui:
a. Inovasi
Inovasi adalah
kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan
kebutuhan dalam kehidupan.
Menurtu Schumpeter (Dollinger, 2003: 7)
dapat mencangkup:
1). Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan
produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman
dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare
akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain
bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan
produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
2). Penggunaan metode atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang
sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang
computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang
progam-progam pesaing.
3). Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang
pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan
multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang
melakiakn invasi ke quait.
4). Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber
daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang
dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah
sumber daya manusia.
5). Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk
diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan
perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di
antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses
inovasi :
1) Mengumpulkan
data dan mendefinisikan konsep-konsep
2) Menguraikan
masalah-masalah
3) Menggunakan
daya ingat untuk mencari kesamaan
4) Menemukan
kesamaan dan gagasan yang berhubungan
5) Melihat
bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6) Mencari
pemecahan sementara
7) Meneliti
pemecahan dengan hati-hati
8) Wirausahawan
melihat adanya kebutuhan
9) Bergerak
terus jika semuanya baik
10)
Mencapai keberhasilan.
b. Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan
baru. ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.
B. Inspirasi Dan Peluang Bisnis Dalam
Kewirausahaan
Peluang
dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.
Faktor Internal, yang berasal dalam diri seseorang
sebagai subjek, antara lain:
a. Pengetahuan
yang dimiliki
b. Pengalaman
dari individu itu sendiri;
c. Pengalaman
saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah:
d. Instuisi
yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2.
Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi
seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara
lain:
a. Masalah yang
dihadapi dan belum terpecahkan;
b. Kesulitan
yang dihadapi sehari-hari;
c. Kebutuhan
yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain;
d. Pemikiran
yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Resep Dr. D.J Schwartz tentang cara memanfaatkan
peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1. Percaya dan
yakin usaha bisa dilaksanakan.
2. Janganlah
hadiri lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausaha
3. Setiap hari
bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik.
4. Bertanya dan
dengarkanlah
5. Perluas
pikiran anda
Paul Charlap, mengemukakan 4 unsur yang harus dimiliki
agar mencapai sukses:
1. Work hard
(kerja keras)
2. Work smart
(Kerja cerdas)
3. Enthusiasm
(Kegairahan)
4. Service
(pelayanan)
C. Analisa Peluang
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a.
Minat sesorang, misalnya berminat dalam dunia
perdagangan, jasa atau bidang lainnya
b.
Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum,
baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin
c.
Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah
terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus
mempertimbangkan hal berikut:
a.
Pengaruh lingkungan sekitar
b.
Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis
usaha yang akan kita pilih
c.
Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis
usaha tertentu
d.
Banyak sedikitnya pesaing
e.
Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan
persaingan
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan
masyarakat, antara lain seperti berikut ini :
a.
Jasa servis
Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan
teknologi sehingga banyak sekali dijumpai alat canggih seperti televisi, VCD,
Komputer, Vacuum cleaner, mesin cuci, sepeda motor, bahkan mobil.
b.
Jas Hiburan
Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan
kerja, contoh bioskop, diskotik dan karokean.
c.
Jasa Transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak
sekolah, rental mobil dan sebagainya.
d.
Jasa kesehatan
Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan
kecantikan seperti finess, SPA, pijat refleksi dan pengobatan alternative.
e.
Jasa yang lain
Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga
kebersihan, penulis atau pengetikan karya tulis sebagainya.
Sedangkan pemiliha produk, berupa barang yang dapat
menciptakan peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
a.
Mudah dalam pemakaian
b.
Efisien dalam penggunaan
c.
Kualitas produk terjamin
d.
Hemat dalam pemakaian
e.
Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian
2. Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat
terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini
bisa dilakukan dengan cara:
a. Mengadakan
pengamatan langsung ke pasar
b. Melakukan
wawancara
c. Memberikan
angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan
daya beli konsumen. Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan
produk kita:
a.
Apakah mereka dari kalangan atas, menengah, atau
bawah?
b.
Apakah mereka berpenghasilan tinggi, sedang atau
rendah?
c.
Apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa?
d.
Apakah mereka orang yang tinggal di kota, desa atau
pesisir pantai?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara
2. Agar
ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan
ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk dan jasa riil.
3. Peluang
dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
4. Inspirasi
bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Untuk
mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan,
kita bisa melakukan observasi.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini,
mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide dan peluang usaha dan
dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang bisnis/usaha demi kelangsungan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
LAMPIRAN
1. Bagaimana
proses agar usaha tersebut bisa terlaksanakan semua?
Jawab:
Sebelum
kita mengaplikasikan ide-ide yang akan kita lakukan, kita harus menganalisis
yerlebih dahulu dari segi kebutuhan masyarakat, pasar, dan perekonomian
masyarakat luas. Jadi ketika semua hal tersebut sudah diperhitungkan, maka
usaha yang kita tekuni akan berjalan dengan lancar.
2. Bagaimana
cara mendapatkan peluang yang besar dalam berwirausaha?
Jawab:
Cara
mendapatkan peluang usaha yang besar dalam berwirausaha adalah berdasarkan
analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen. Untuk mengetahui
besar kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa
melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
a.
Mengadakan pengamatan langsung ke pasar.
b.
Melakukan wawancara.
c.
Memberikan angket untuk diisi oleh calon
komsumen.
3.
Bagaimana cara mengurangi kemungkinan
resiko dalam strategi proaktif?
Jawab:
Strategi
proaktif dimulai sebelum kerja teknis. Diawali dan diprioritaskan menurut
kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko. Cara
mengurangi kemungkinan resiko adalah :
a.
Menghindari ketidakpastian akan usaha
yang dijalankan.
b.
Menghindari akan kerugian.

Makalah Kewirausahaan 2
Written on 14.43.00 by Unknown
MATA KULIAH :
ZAENAB,SKM,M.Kes
DOSEN : KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : KEWIRAUSAHAAN
TRANFORMASI KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA : NIM :
AHMAD NUR IMAN PO.71.4.221.13.2.002
ANDI MARLINDA GERENG PO.71.4.221.13.2.005
NAKILA PO.71.4.221.13.2.031
NASRIAH PO.71.4.221.13.2.034
SYAMSINAR.N PO.71.4.221.13.2.049
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI
D.IV
TH
2014
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
membuat makalah yang dengan baik dan mendekati sempurna.
Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat
di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu
pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada
dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun
kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Makassar, april 2014
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................
1
A.
Latar Belakang................................................................................................................................
1
B.
Tujuan................................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 2
A.
Tranformasi kewirausahaan............................................................................................ 3
B.
Kemampuan dalam wirausaha...................................................................................... 3
C.
Mengenal tentang kewirausahaan............................................................................... 4
D.
Faktor-faktor pendorong kewirausahawan............................................................ 5
E.
Kompentensi inti dan strategi bersaing dalam kewirausahaan................... 5
F.
Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan
Kewirausahaan.................. 6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................ 8
A.
Kesimpulan........................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................... 9
Lampiran.................................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
B.
TUJUAN
1.
Dapat mengetahui kemampuan dalam kewirausahaan , factor pendukung dan
mengenal kewirausahaan
2.
Dapat mengetahui kompetensi inti dan strategi bersaing dalam
kewirausahaan
3.
Dapat mengetahui srategi-strategi yang harus dilakukan dalam
berwirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tranformasi Kewirausahaan
Mengenal transformasi
kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang
sukses di perlukan langkah-langkah transfomasi pola pikir dan paradigma. Ada
empat(4) langkah atau tahapan dalam proses transformasi dalam
enterpreneurship,yaitu:
1.
Transformasi pola pikir(mindset) dan paradigma(paradigm),
yaitu sebuah transformasi pemikiran,sikap,motif,semangat dan karakter untuk
menjadi enterpreneurship yang cerdas.
2.
Transformasi pola pikir dari yang biasa menggunakan
logika ke pola pikir kreatif dalam menemukan inspirasi,ide dan peluang bisnis.
3.
Transformasi enterpreneurial dari bersikap
enterpreneur(owner) menjadi pengelola bisnis(intrapreneur atau enterpreneurial
organizatin) yang profesional.
4.
Transformasi enterpreneurial dari pola pikir owner
menjadi pola pikir ivestor.
B. Kemampuan dalam wirausaha
Kemampuan
yang diperlukan oleh seorang wirausahawan bisa dikelompokkan jadi tiga kelompok
utama:
1. Kemampuan
teknis
seperti membaca, menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian,
pembinaan, bekerja individual, bekerja didalam tim, dan teknis tahu bagaimana
(know-how)
2. Kemampuan
manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai usaha , mengembangkan
usaha, dan mengelola perusahaan.
3. Kemampuan
dalam mengambil keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi,
produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha baru.
Kemampuan
terakhir ini melibatkan kemampuan kewirausahaan. Beberapa kemampuan ini,
membedakan pengusaha atau wirausahawan dari
manajer termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan
visioner, serta yang berorientasi perubahan.
C. Mengenal tentang kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata entrepreneur merupakan seseorang yang percaya diri dalam melakukan suatu pekerjaan memanfaatkan peluang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.
Zaman dulu kewirausahaan merupakan urusan pengalaman langsung di lapangan. Padahal
kewirausahaan itu bukan hanya merupakan bakat bawaan sejak lahir, namun
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan. Dipelajari melalui proses
pendidikan dan diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal.
Menurut Suyana (2009:2) bahwa “Entrepreneurship are not only
born but also made” artinya
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki
bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka
yang menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya
dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang
sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan
segala aspek usaha yang akan ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan
telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen.
Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yang independen menurut Soeharto Prawirokusumo (dalam Suryana, 2001:3)
dikarenakan (1) kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata yaitu ada teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap, (2) kewirausahaan memiliki dua konsep
yaitu posisi “venture start-up” dan “venture growth”,
ini jelas tidak masuk dalam “frame work general management courses” yang
memisahkan antara management dan “business ownership”, (3) kewirausahaan
merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, (4) kewirausahaan merupakan alat
untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
D. Faktor-faktor Pendorong Kewirausahawan
Dasar fundamental dari proses
kewirausahaan sering dijumpai pada pola kesuksesan ventura. Selain variasi
bisnis, wirausahawan, faktor geografi, dan teknologi, faktor pendukung utama
juga mendominasi proses kewirausahaan yang dinamis. Sehubungan dengan itu,
Timmons mengemukakan lima faktor pendorong proses kewirausahaan sebagai
berikut:
- digerakkan oleh semangat meraih
peluang bisnis.
- digerakkan oleh wirausahawan
terkemuka dan tim kewirausahaannya.
- hemat dan kreatif dalam menggunakan
sumber daya.
- sadar akan perlunya kesesuaian dan
keseimbangan.
- terintegrasi dan holistik.
E. Kompetensi inti dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
a.Kompetensi Inti
Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk.
Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan fundamental kepada pelanggan
a.Kompetensi Inti
Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk.
Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan fundamental kepada pelanggan
b.Strategi Kewirausahaan
Para wirausaha
menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk
menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh
kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan
cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan
pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar.
Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk
penemuan kegunaan sesuatu dalam alam. Manajemen kewirausahaan menyangkut semua
kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha
baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di
antaranya:
a. Fokus pada
pasar, bukan pada teknologi.
b. Buat ramalan
pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
c. Bangun tim
manajemen, bukan menonjolkan perorangan
d.
Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
F. Strategi Yang Dilakukan Dalam
Pengembangan Kewirausahaan
Pertama kalinya adalah jeli
melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan
konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam
kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya
ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang
makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak.
Langkah kedua adalah menjalin
komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan
informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata
dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk
mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting
selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah
pemasaran.
Langkah ketiga yakni, berani
berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan
dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang
dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang
dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk
melunasinya.
Langkah keempat adalah focus
dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan
selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai
dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa
pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis
moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis
garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan
pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
Langkah kelima adalah
promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat
dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli
produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya
yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah
dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Untuk langkah keenam adalah
pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang
strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu
adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak
konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan
besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan
produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
Langkah Ketujuh adalah
Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan
Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
Ada Strategi Untuk
Mendapatkan Keuntungan Besar
Seringkali para pemilik bisnis
berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan maka mereka harus menaikkan
jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total pendapatan kotor mereka.
Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya adalah
hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah strategi
tsb.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Daftar Pustaka
www.diaksestgl
21/04/2014.com
Lampira 1
Petanyaan dan
jawaban
1. Faktor-faktor
apa saja yang mendasari sehingga akuntansi sangat berperan aktif dalam
berwirausaha ? ( kelompok 1 )
Jawaban :
karena dalam berwirausaha itu sangat di butuhkan catatan pendanaan dan lain sebagainya jadi makanya akuntansi sangat di butuhkan dalm berwirausaha.
Jawaban :
karena dalam berwirausaha itu sangat di butuhkan catatan pendanaan dan lain sebagainya jadi makanya akuntansi sangat di butuhkan dalm berwirausaha.
2. Apa
maksud dari terintegrasi dan holistic dalam faktor-faktor pendorong kewirausahaan
?
jawaban :
-Integrasi itu merupakan usaha atau proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara.
-Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya.Jika kata holistik ini dipakai dalam rangka pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang.
jawaban :
-Integrasi itu merupakan usaha atau proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara.
-Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya.Jika kata holistik ini dipakai dalam rangka pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang.
3. Apa
fungsi dan tujuan seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi
kewirahusahaan ? ( kelompok 5 )
Jawaban :
Fungsi seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
Jawaban :
Fungsi seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
·
Trasformasi pola fikir
dan paradigma yaitu sebuah trasformasi pemikiran , sikap,motif,semangat,dan
karakter untuk menjadi interfreneurshep yang cerdas
·
Trasformasi pola fikir
dari yang bisa menggunakan logika kepola fikir kreatif dalam menemukan
inspirasi,ide dan peluang bisnis.
·
Trasformasi
enterpreneurial dari bersikap enterpreneur menjadi pengelolah bisnis yang
propesional.
Tujuan
seorang wirausaha harus memiliki tahap transformasi kewirahusahaan
·
Agar usahanya dapat berkembangUntuk menjadi
wirausahawan yang sukses diperlukan transformasi pola fikir dan paradigma yang
kuat
4. Langkah-langkah
atau cara-cara mendapatkan keuntungan besar dalam berwirausaha ? ( kelompok 6 )
Jawaban :
Jawaban :
1) Memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan yang diimpikan
2) Laba yang bisa melebihi gaji sebagai pegawai
3) Kepuasan akan potensi dirinya
4) Terbuka peluang – peluang baru
5) Menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat
5. Landasan kewirausahaan fokus pada pasar bukan pada
teknologi ?
( Kelompok 7 )
( Kelompok 7 )
Jawaban :
Kondisi
perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk dapat
menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan ekonomi negeri
serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini dapat tercapai
salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesa.
Kondisi
perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk
dapat menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan
ekonomi negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini
dapat tercapai salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesa.
6. Apa
yang dimaksud dengan posisi venture start up, body of knowledge dan venture growth
? ( kelompok 8 )
Jawaban
:
·
venture start up
merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
·
venture growth
merupakan perkembangan usaha yang terus menerus meningkat
·
body of knowledge merupakan yang utuh dan nyata yaitu ada teori, konsep, dan metode
ilmiah yang lengkap.
7. Untuk
meningkatkan keuntungan maka harus
menaikkan jumlah pelanggan dan omset pendapat ? ( Kelompok 3 )
Jawaban
:
·
Melihat harga jual
·
Jalankan strategi
pemasaran untuk meningkatkan omset
untuk meningkatkan omset penjualan jangan ragu untuk mengeluarkan strategi pemasaran seperti mengeluarkan penawaran yang super hebo
untuk meningkatkan omset penjualan jangan ragu untuk mengeluarkan strategi pemasaran seperti mengeluarkan penawaran yang super hebo
