Rabu, 23 April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan
mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor
biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor
lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang
sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan
sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting
yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur
minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga
kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil
(Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh
lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan
antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat
mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan
industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat
tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat
mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar
belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan
mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan
fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai
mikroorganisme dan pengaruh lingkungan
terhadap mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau
jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per
gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan
yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus
hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan,
biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga
sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama
yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat
nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi.
Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur
yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.
B.
Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam
mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak
inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah
menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora
normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme
mempunyai penyebaran yang sangat luas,
ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan
farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di
atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme (Entjang, 2003):
a.
Pengaruh suhu
1)
Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya,
menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera
mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C
(tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).
2)
Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan
kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada
suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.
Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk
vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C.
Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b.
Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah
chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya
matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar ultraviolet.
c.
Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan
bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam
bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah
dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.
d.
Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri.
Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit
basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada
manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.
e.
Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya,
manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan
didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
f.
Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri
melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada
di dalam dengan yang di luar sel bakteri
g.
Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam
tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak
dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di
alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis.
Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya,
tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h.
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1. Mengubah permeabilitas membran
cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat
dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu,
misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3. Terjadinya ikatan kimia ion-ion
logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym
itu terganggu.
4. Memblokir beberapa reaksi kimia.
Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5. Hydrolysa asam atau basa kuat dapat
menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6. Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga
menggumpal dan selnya mati.
Lingkungan
luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak
mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan
adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan
membentuk koloni.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek
fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas
dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana
pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya,
Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara,
pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat
kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena
lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah
lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap
lingkungannnya.
B. Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan
teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet
referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga
makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.
DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan
mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor
biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor
lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang
sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan
sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting
yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur
minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga
kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil
(Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh
lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan
antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat
mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan
industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat
tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat
mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar
belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan
mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan
fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai
mikroorganisme dan pengaruh lingkungan
terhadap mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau
jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per
gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan
yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus
hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan,
biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga
sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama
yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat
nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi.
Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur
yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.
B.
Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam
mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak
inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah
menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora
normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme
mempunyai penyebaran yang sangat luas,
ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan
farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di
atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme (Entjang, 2003):
a.
Pengaruh suhu
1)
Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya,
menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera
mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C
(tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).
2)
Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan
kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada
suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.
Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk
vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C.
Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b.
Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah
chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya
matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar ultraviolet.
c.
Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan
bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam
bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah
dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.
d.
Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri.
Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit
basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada
manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.
e.
Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya,
manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan
didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
f.
Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri
melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada
di dalam dengan yang di luar sel bakteri
g.
Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam
tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak
dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di
alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis.
Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya,
tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h.
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1. Mengubah permeabilitas membran
cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat
dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu,
misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3. Terjadinya ikatan kimia ion-ion
logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym
itu terganggu.
4. Memblokir beberapa reaksi kimia.
Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5. Hydrolysa asam atau basa kuat dapat
menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6. Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga
menggumpal dan selnya mati.
Lingkungan
luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak
mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan
adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan
membentuk koloni.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek
fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas
dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana
pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya,
Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara,
pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat
kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena
lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah
lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap
lingkungannnya.
B. Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan
teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet
referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga
makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.
DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)
Makalah Mikrobiologi Industri, bisa buat referensi kawan-kawan yang membutuhkannya
Written on 13.41.00 by Unknown
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan
mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor
biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor
lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang
sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan
sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting
yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur
minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga
kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil
(Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh
lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan
antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat
mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan
industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat
tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat
mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar
belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan
mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan
fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai
mikroorganisme dan pengaruh lingkungan
terhadap mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau
jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per
gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan
yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus
hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan,
biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga
sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama
yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat
nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi.
Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur
yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.
B.
Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam
mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak
inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah
menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora
normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme
mempunyai penyebaran yang sangat luas,
ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan
farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di
atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme (Entjang, 2003):
a.
Pengaruh suhu
1)
Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya,
menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera
mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C
(tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).
2)
Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan
kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada
suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.
Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk
vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C.
Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b.
Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah
chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya
matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar ultraviolet.
c.
Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan
bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam
bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah
dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.
d.
Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri.
Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit
basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada
manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.
e.
Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya,
manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan
didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
f.
Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri
melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada
di dalam dengan yang di luar sel bakteri
g.
Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam
tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak
dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di
alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis.
Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya,
tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h.
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1. Mengubah permeabilitas membran
cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat
dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu,
misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3. Terjadinya ikatan kimia ion-ion
logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym
itu terganggu.
4. Memblokir beberapa reaksi kimia.
Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5. Hydrolysa asam atau basa kuat dapat
menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6. Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga
menggumpal dan selnya mati.
Lingkungan
luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak
mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan
adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan
membentuk koloni.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek
fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas
dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana
pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya,
Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara,
pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat
kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena
lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah
lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap
lingkungannnya.
B. Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan
teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet
referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga
makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.
DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)
Contoh Makalah Mikrobiologi
Written on 13.32.00 by Unknown
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan
mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor
biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor
lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang
sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan
sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting
yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur
minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga
kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil
(Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh
lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan
antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat
mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan
industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat
tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat
mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar
belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan
mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan
fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai
mikroorganisme dan pengaruh lingkungan
terhadap mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau
jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per
gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan
yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus
hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan,
biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga
sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama
yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat
nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi.
Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur
yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.
B.
Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam
mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak
inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah
menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora
normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme
mempunyai penyebaran yang sangat luas,
ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan
farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di
atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme (Entjang, 2003):
a.
Pengaruh suhu
1)
Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya,
menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera
mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C
(tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).
2)
Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan
kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada
suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.
Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk
vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C.
Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b.
Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah
chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya
matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar ultraviolet.
c.
Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan
bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam
bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah
dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.
d.
Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri.
Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit
basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada
manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.
e.
Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya,
manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan
didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
f.
Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri
melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada
di dalam dengan yang di luar sel bakteri
g.
Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam
tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak
dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di
alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis.
Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya,
tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h.
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1. Mengubah permeabilitas membran
cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat
dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu,
misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3. Terjadinya ikatan kimia ion-ion
logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym
itu terganggu.
4. Memblokir beberapa reaksi kimia.
Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5. Hydrolysa asam atau basa kuat dapat
menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6. Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga
menggumpal dan selnya mati.
Lingkungan
luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak
mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan
adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan
membentuk koloni.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek
fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas
dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana
pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya,
Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara,
pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat
kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena
lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah
lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap
lingkungannnya.
B. Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan
teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet
referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga
makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.
DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)