Rabu, 23 April 2014

Contoh Makalah Mikrobiologi



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seperti  makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil (Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.

B.  Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai mikroorganisme dan  pengaruh lingkungan terhadap mikroorganisme.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi. Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.

B.   Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme mempunyai penyebaran yang sangat luas,  ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme  (Entjang, 2003):
a.       Pengaruh suhu
1)   Pengaruh suhu rendah
 Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C (tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).

2)        Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.  Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.

b.     Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet.

c.      Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang kering.

d.    Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai  pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.


e.     Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.

f.      Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri

g.     Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya, tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang sengaja dibuat di laboratorium.

h.     Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1.       Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar  masuk sel mikroba menjadi kacau.
2.       Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3.      Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym itu terganggu.
4.      Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5.      Hydrolysa asam atau basa kuat dapat menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6.       Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.


          Lingkungan luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan membentuk koloni.
          Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya, Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara, pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap lingkungannnya.

B.  Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.





DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)




2 komentar:

Unknown mengatakan...

sangat membantu dalam tugas kuliah saya
kamsahamnida
fighting

Unknown mengatakan...

sama-sama mbak, silahkan di follow aja blognya yah,, :)

Contoh Makalah Mikrobiologi

Written on 13.32.00 by Unknown



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seperti  makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan sekelilingnya (Pelczar dan Chan, 2006).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil, dan mikrobia termofil (Suharni, 2009).
Melalui percobaan ini, akan diketahui pengaruh–pengaruh lingkungan dalam pertumbuhan mikroba, seperti suhu, pH, desinfektan, dan antibiose. Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan industri. Begitu pula dengan pH, pH yang dibutuhkan oleh mikroba untuk dapat tumbuh optimum dapat kita ketahui melalui percobaan ini, sehingga kita dapat mengatur pH dalam mengembangkan industri yang menggunakan mikroba. Latar belakang dari praktium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui kemampuan mikroba dalam hidupnya pada bahan-bahan alam yang mempengaruhi keadaan fisiologi dan morfologi dari suatu mikroba.

B.  Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai mikroorganisme dan  pengaruh lingkungan terhadap mikroorganisme.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau jasad renik. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroorganisme tersebut. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi. Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.

B.   Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Mikroorganisme mempunyai penyebaran yang sangat luas,  ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme  (Entjang, 2003):
a.       Pengaruh suhu
1)   Pengaruh suhu rendah
 Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu minus 70°C (tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).

2)        Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.  Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60° - 65°C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.

b.     Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet.

c.      Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang kering.

d.    Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai  pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.


e.     Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.

f.      Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri

g.     Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya, tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang sengaja dibuat di laboratorium.

h.     Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1.       Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar  masuk sel mikroba menjadi kacau.
2.       Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3.      Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym itu terganggu.
4.      Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5.      Hydrolysa asam atau basa kuat dapat menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6.       Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.


          Lingkungan luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan membentuk koloni.
          Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang., yang mana pertumbuhannnya dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan yang terdiri atas: Pengaruh suhu, Cahaya, Pengeringan(kelembapan), keasaman(pH), pengaruh O2 di udara, pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, dan pengaruh zat kimia(desinfektan) terhadap mikroba.
Oleh karena lingkungan luar sangat berpengaruh, maka mikroorganisme tidak mungkin merubah lingkungan, yang dilakukan mikrorganisme adalah dengan beradaptasi terhadap lingkungannnya.

B.  Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain dari internet referensi juga bisa dicari di buku-buku yang memuat materi terkait. Sehingga makalah yang dibuat lebih jelas dan terrinci.





DAFTAR PUSTAKA
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
(diakses pada Rabu, 27 November 2013)




If you enjoyed this post Subscribe to our feed